25. Perasaan Chimon Dan First

362 43 7
                                        


Hari ini Chimon dan yang lain mulai sekolah. Drake dan Frank sedang menunggu Chimon dan yang lain. Sembari menunggu yang lain, Frank bersandar di dada bidang Drake, mengabaikan banyak tatapan risih dan tatapan iri dari banyak siswa. Tiba tiba saja ada yang memeluk kepala Drake. Ketika Drake menoleh, ia mendapati First yang menatabnya risih.
" apaansih Lo?!! " kata Drake kesal karna menganggu waktunya bersama Frank.
" Lo yang apa apaan! Inget tempat kalo mau mesra mesraan! Nggak punya perasaan Lo sama yang jomblo?! " ketus First.
" first, ini masih lagi loh " ujar Frank datar.
" ya terus kenapa?! " sinisnya.
" Lo kenapa sih? Perasaan kemarin baik baik aja deh " heran Drake. First yang sadar jika sudah melampiaskan kekesalanya kepada orang yang salah.
" maaf gue gak papa " ujar First yang langsung pergi kekelas. Drake dan Frank yang melihat First sadar jika mood First sedang buruk. Drake dan Frank mengikuti First kekelas.

Didalam kelas ternyata sudah ada Chimon yang duduk dengan First. Entah kenapa, tapi mereka memilih untuk duduk bersama. Padahal biasanya, Chimon akan bersama Nanon dan First akan bersama Ohm. Tapi entah kenapa mereka berdua malah memilih duduk bersama. Namun Drake Frank memlih bungkam. Mereka tidak ingin ikut campur dengan masalah mereka.

Tak lama kemudian, Nanon dan Ohm datang. Terlihat mereka datang bersama. Hati Chimon dan First mencelos. Mereka menghela napas lelah dan memilih sibuk dengan kegiatannya sendiri. Chimon hang sibuk membaca buku catatan pelajaran yang entah milik siapa dan First yang sibuk dengan hpnya. Mengabaikan Nanon Ohm yang heran dengan perpindahan tempat duduk.
" kenapa kalian pindah? " tanya Ohm.
" pengen aja " jawan First berusaha santai.
" nggak ada alasan yang lebih jelas gitu? " tanya Nanon ketus. Chimon yang mendengar nada ketus Nanon jadi kesal.
" kenapa sih ribet banget! Tinggal duduk kan?! Ngga usah repot bisa gak?! " tajam Chimon. Matanya menatab datar Nanon dan Ohm.
" Lo kenapa sih?! " tanya Nanon tajam.
" ngga papa " jawab Chimon dengan nada dingin. Ia segera berdiri dan menjauh dari Nanon. Namun tangan Nanon segera menyekalnya.
" jawab pertanyaan gue Mon!! Lo kenapa?!! " nada tajam Nanon.
" gue kenapa napapun bukan urusan Lo Non! " sinis Chimon, ia menghempaskan tangan Nanon begitu saja.

Chimon berusaha menenangkan diri di Rooftoop. Ia menggenggam erat pagar Rooftoop. Tak lama kemudian First datang memberikan minuman untuk Chimon.
" kita ada diposisi yang sama Mon "
" gue terlalu kasar ya sama Nanon? " lirih Chimon. First mau tak mau mengangguk.
" gue gak ada maksud kaya gitu. Gue cuma gak tau harus apa didepan Nanon, First. Gue udah gak mampu nahan perasan ini. Gue udah gak tahan. Gue pengen nyerah First " katanya sambil terisak. Ia memeluk First erat. Menumpukan kepalanya di dada First. First membalas pelukan Chimon, ia juga sedang menangis.
" sama. Gue juga pengen banget nyerah sama Ohm. Tapi gue gak tau harus nyerah atau gak. Gue gak mau terus terluka dan gue gak mau nyesel kalo gue nglepasin Ohm gitu aja " kata First dengan masih memeluk Chimon.

Jam istirahat telah tiba. Semua murid berbondong-bondong kekantin untuk menuntaskan rasa lapar mereka. Gak terkecuali dengan empat murid tampan yang gak lain adalah Nanon, Ohm, Drake dan Frank. Mereka telah memakan makanan pesanan mereka, namun mereka enggan memakannya hingga sosok Chimon dan First tiba. Mereka duduk dengan canggung. Hanya Drake dan Frank hang sepertinya santai dengan makanan mereka setelah Chimon dan First datang.
" kenapa nggak dimakan makanannya? " tanya Chimon.
" nggak papa, cuma gak nafsu aja " jawabnya atas pertanyaan Chimon barusan. Chimon hanya ber-oh ria. Mereka pun melanjutkan makan mereka.
" First, nanti gue ke apart Lo ya? " izin Ohm.
" ngga bisa Ohm " jawan First, ja menatab biasa Ohm.
" kenapa? " tanya Ohm
" gue ada janji sama Chimon, Sing, Prame buat belajar bareng " jawab First ia telah menghabiskan makanannya dan beralih menyedot jua mangga.
" belajar bareng? " tanya Frank heran.
" kita bolos 3 hari kalo Lo lupa. Bentar lagi ujian kelulusan, kalo gue ada yang nggak paham gimana gue mau dapet nilai bagus " Jawab First. Tiba tiba Drake menggebrak meja dengan keras hingga membuat seisi kantin kaget. Akibat dari perbuatannya, ia mendapatkan pukulan sayang dari tangan kekar Ohm.
" kok gue dipukul si Ohm?!!! " protes Drake
" ya Lo sendiri kenapa bangsat?! Pake gebrak meja segala! Kalo gue jantungan gimana?! Lo mau tanggung jawab hah! " banyak Ohm. Drake menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
" ya sorry, gue kan gak sengaja " ujar Drake beralasan.
" gak sengaja pala Lo!! Gue ikutan kaget nih! " umpat Nanon. Lagi lagi Drake hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
" udah udah. Emang kenapa si Drake? Kok gebrak meja gitu? " tanya Frank heran.
" gini loh Frank, yang dibilang sama First tu bener. Kita bolos 3 hari, kalo semisal kita nggak paham apa apa sama pelajaran yang kita tinggal nanti nilai kita jelek, dan usah pasdi gue diomelin sama Mama Mama dong " jelas Drake.
" bener juga sii, gue juga dituntut nilai bagus sama Papa " ujar Frank menyetujui ucapan Drake.
" gimana kalo kita belajar bareng? " tawar First.
" boleh? " tanya Drake.
" boleh aja kalo kalian mau. Gue tadi juga udah sempet nanya Sing sama Prame kok, dan mereka juga nggak keberatan kalo kalian ikut " jawab Chimon. Yang lain hanya mengangguk.
" btw, kenapa harus Sing sama Prame? " tanya Frank.
" ya karna dari semua temen sekelas kita, cuma mereka berdua yang lumayan otaknya " jawab Frist. Sementara Chimon hanya mengangguk.
" mau kapan belajar barengnya? " tanya Frank.
" kita janjinya nanti malem dirumah gue, kalian bisa? " jawab Chimon.
" bisa kok " jawan mereka kompak.

Chimon dan yang lain kembali ke kelas setelah bel berbunyi. Sebelum Chimon duduk di bangkunya, Chimon menghampiri First yang sedang mengobrol dengan teman sebangkunya.
" Sing " panggil Chimon.
" ya? "
" jadikan nanti belajar barengnya? Soalnya temen temen gue yang lain juga mau ikut. Gak papakan? "
" jadi. Gak papa kok, lebih rame lebih seru kan " jawab Sing. Chimon tersenyum menanggapi kata Sing. Chimon pun berniat berlalu, tapi tanganua segera ditahan Sing. Chimon menoleh dan mengerutkan keningnya bingung. Sing tersenyum melihat ekspresi Chimon yang menurutnya lucu. Sing dan Chimon sama sama tak sadar jika mata tajam Nanon melihat mereka dengan pandangan yang tak bisa dijelaskan.
" sesuai janji Lo, kapan? "
" terserah Lo mau kapan? Gue nurut aja " jawab Chimon.
" gimana kalo besok Minggu? Lo free kan? "
Chimon mengangguk, menggantikan kata iya. Ia kembali ke bangkunya dan menentukan kening lagi saat melihat First duduk disamping Ohm. Chimon menghela napas dan duduk disamping Nanon. Sedikit takut saat melihat tatapan tajam Nanon.

Pelajaran kembali dimulai. Kali ini Nanon dan Chimon sama sama tidak fokus dengan apa yang dijelaskan oleh guru didepan. Nanon yang sibuk dengan pikirannya, memikirkan janji apa yang dibuat Chimon pada Sing. Dan Chimon hang sibuk dengan keheranannya karna Nanon yang terkesan dingin dan datar.
" maaf " kata Chimon tiba tiba.
" buat? "
" ngebentak Lo tadi pagi. Tadi pagi gue kelepasan "
" emang tadi pagi Lo kenapa? " tanya Nanon, mereka meluruhkan suara mereka agar tak terdengar hingga ke guru.
" gue takut, gue takut Papi Papa kaya dulu lagi " jawan Chimon, ada nada getar dalam suara Chimon. Nanon menoleh ke Chimon dan menagab mata Chimon yang berkaca kaca.
" bukanya mereka bilang, mereka bakal memperbaiki semuanya " kata Nanon. Ia meraih tangan Chimon diatas meja lalu menggenggamnya erat.
" tapi gue teteb takut Non. Mereka udah gak bareng sejak lama. Gue takut perasaan mereka udah sama sama ilang dan gak bisa terusin pernikahan mereka. Gue takut sendirian Non " ujar Chimon lirih. Ia menundukkan kepalanya, menyembunyikan tangisanya. Nanon yang bingung harus berbuat apa hanya merangkul Chimon.
" mereka ngga bakal buat Lo kecewa buat kesekian kalinya Mon, gue yakin mereka sayang sama Lo dan nggak akan buat Lo sakit lagi. Lo juga nggak sendirian kok. Ada gue, ada First, ada Ohm, Drake dan Frank. Kita semua bakal slalu ada buat Lo, kita nggak akan pernah ninggalin Lo. Terutama gue, gue gak akan pernah ninggalin Lo sendiri " bisik Nanon tepat di telinga Chimon. Membuat Chimon berhenti menangis dan menatab Nanon dengan tatapan yang sulit diartikan.

Tbc....

Makasih sama yang udah mampir dan baca Story aku....
Jangan lupa Vote dan Komen yaaa

Wrong Feeling ~Namon~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang