Tolong abaikan typo yang menumpuk ya, authornya males revisi😊
Happy Reading guyss
Belum selesai tangis mereka karna apa yang mereka lihat tadi pagi. Kini tangis mereka kembali pecah karna sebuah gosip yang beredar di akun sekolah. Gosip hubungan Nanon dan Ohm, dan dibuktikan dengan sebuah foto yang diambil oleh salah satu siswi tadi. Dalam sekejap, gosip itu telah menjadi buah bibir di tiap sudut sekolah. Tangis Chimon dan First bahkan hampir tidak bisa berhenti. Untung saja ada Sing, Gunsmile, Prame dan Lily yang menemani mereka.
Sejak gosip itu beredar, Prame dan Sing langsung membawa Chimon First keluar sekolah. Mereka membawa Chimon dan First kesebuah taman yang sepi. Membiarkan Chimon dan First saling peluk sambil menangis karna sakit yang mereka rasa. Sing saat itu langsung menelfon Gunsmile. Sementara Prame yang sejak awal memeluk First dari depan kelas ikut membawa Lily karna ia tak mampu menenangkan First sendiri.
Sementara disekolah, Nanon Ohm dibuat kalang kabut dengan gosip itu. Ohm bahkan sampai menendang meja dan kursi. Mereka sedang takut sekarang. Bukan takut pada guru atau gosip miring mereka. Mereka lebih takut jika Chimon dan First membaca gosip ini.
" percuma kalian berdua ngamuk! Toh cepat atau lambat mereka bakal tau " kata Drake datar. Sementara Ohm dan Nanon hanya bisa mengatur nafas mereka. Berusaha meredakan emosi. Mereka sudah menelfon Chimon dan First berkali kali. Namun sama sekali tidak ada jawaban, HP mereka mati. Melihat teman mereka yang kelihatan kacau, Frank berinisiatif menelfon Sing.
" kalian berdoa aja semoga Chimon dan First nggak tau segalanya " kata Drake datar lagi.
" diem, gue lagi nelfon Sing nih " kata Frank dingin." hallo Sing, Lo dimana? " tanya Frank begitu telfon diangkat.
" kenapa Lo tanya? Ada perlu apa? "
Frank mengerutkan dahi, suara Sing nampak datar dan tak bersahabat.
" gue... "
" kalo Lo mau nyari Chimon First Lo tenang aja. Mereka lagi sama gue sama Prame " potong Sing.
" mereka baik baik aja kab? " tanya Frank lagi. Terdengar kekehan sinis dari balik telfon.
" kenapa tanya? Tanya aja sama mereka "
" Lo lagi sama mereka kan? " tanya Frank lagi. First hanya menghela napas.
" udahlah nggak usah bertele-tele! Gue kasih tau kondisi Chimon First! Fisik mereka baik! Tapi nggak sama hati mereka! Puas?! " kata Sing datar dingin dan tajam. Ia segera mematikan telfonya.Frank menghela napas pasrah.
" sorry Non, Ohm. Tapi Chimon sama First udah tau semuanya. Dan sekali lagi sorry karna mereka lagi sama Sing " kata Frank memperlihatkan foto yang baru saja Sing kirim. Sekali lagi, Ohm menengadah bahkan memukul keras meja dan kursi. Sementara Nanon yang meninju tembok..
.
.
Hari berlalu, Chimon membuat paksa matanya yang masih terpejam erat. Hadi ini dia sengaja izin tidak masuk sekolah. Kondisinya tidak memungkinkan untuk masuk ke sekolah. Mana mungkin dia berangkat dengan mata bengkak dan muka kucel. Ia bahkan tak pulang kerumahnya, ia memilih menginap di rumah Sing. Menganggu jadwal romantis Sing dan Gunsmile.
Sementara First lebih memilih untuk kerumah neneknya. Rumah neneknya sangat tepat jika digunakan sebagai tempat menenangkan diri. Dirumah itu hanya ada Neneknya dan juga pamanya. Memudahkan First untuk merenung.
Sing menyajikan makanan yang baru saja ia masak diatas meja makan. Ia menghela napas melihat Chimon yang diam diri didepan meja TV. TV itu menyala, namun Sing tau jika Chimon tak menonton TV itu. Sing tau pikiran Chimon lagi lagi ada di Nanon.
" mau Sampek kapan Lo galauin Nanon mulu? Udah sini makan sama gue sama Bang Guns " kata Sing. Ia mematikan TV. Menghampiri Chimon yang lagi lagi memilih untuk melamun.
" Chimon, masih banyak lagi cowok. Kenapa harus Nanon yang kamu bucinin coba " kata Guns tiba tiba.
" cinta ngga bisa milih bang " jawab Chimon cuek.
" bisa kok "
Chimon menghela nafas, lalu bangkit berjalan ke meja makan.
" kalo cinta bisa milih huw yakin Sing ngga mau milih Lo jadi pacarnya. Dia pasti lebih milih bang Lee atau kalau nggak Bang Toptap. Atau kalo Sing nggak belok dia pasti lebih milih Kak Namtaan atau Kak Aye " timpal Chimon. Ia mengambil nasi dan lauknya lalu makan. Mengabaikan Gunsmile yang melotot tak terima dan Sing yang menahan tawa.
" eh bocah. Ya jelas Sing bakal milih gue lah! Ganteng gini, jago main bass juga, bikin orang orang suka sama gue! "
" iya suka, suka pengen nonjok Bang " timpal Chimon lagi.
" Lo tu ya. Lagi galau masih aja bisa ngatain orang "
" justru karna itu Bang, gue lagi butuh hiburan. Dan hiburjan gue itu ya nistain Lo " timpal Chimon. Sing tak mampu lagi menahan tawanya. Ia terbahak bahak mendengar segala nisataan dari Chimon untuk kekasihnya itu.
" Sing kok malah ketawa?! Aku pacar kamu Lo ini? " protea Gunsmile.
" hehehe maaf bang, lucu sorry. Jujur gue juga seneng Lo dinistaiin " tawa Sing lagi.
" sialan!! " umpat Gunsmile yang membuat Chimon dan Sing makin tertawa.First berjalan disekitar rumah neneknya untuk mengusir sakitnya. Kebetulan rumah neneknya itu sangat dekat dengan sawah sawah hijau yang terlihat segar dimata. Tak lupa First membawa kameranya, untuk memfoto segala objek yang menarik pandanganya. Ditengah tengah kegiatannya, ia menemukan Prame dan Lily yang sedang jalan berdua.
Tanpa pikir panjang First pun menemui mereka. Dengan langkah pelan, First mencoba membuat mereka tak sadar jika ada dirinya di belakang mereka.
" enak ya yang punya pacar. Kencan mulu " ejek First. Seketika Prame dan Lily menoleh, kaget mendapati First. Sedangkan First menatab mereka kesal sambil bersedekab dada.
" makanya cari pacar sana " timpal Lily kesal. First pun duduk disamping Lily.
" nggak ah, nggak punya pacar aja sakit mulu. Apalagi punya pacar, bisa mati muda gue "
" ya makanya cari orang yang tepat " timpal Prame.
" sudah Prame. Eh btw daripada ngurusin gue, mending ngurusin diri kalian sendiri deh, mau sampai kapan kalian back street mulu? Nggak takut Prame diambil orang Ly, Prame ganteng loh " tanya First mengalihkan pembicaraan.
" nggak tau, gue mah nurut ajalah sama Lily, selama dia nyaman ya gue gapapa " jawab Prame sambil tersenyum ke Lily.
" emang kenapa Lo mau back street si Ly, kan jadi gak bebas tuh kalo mau pacaran disekolah " tanya First lagi.
" ya nggak mau aja " jawab Lily singkat.
" Prame Lo nggangur kan? Beliin minum dong "
" siapa Lo nyuruh nyuruh gue?! " sinis Prame
" temen, ayolah gue capek nih jalan mulu dari tadi " bujuk First.
" udah turutin aja Yang, kasian tuh, keringetan gitu " Lily ikut membujuk.
" yaudah deh " jawab Prame, ia pun pergi untuk membeli minum.
" Prame baik yah " kata First
" iya, kenapa? Lo suka? "
" nggaklah. Lo juga tau kalo gue suka sama Ohm. Tapi nggak tau juga sih kedepannya, kayaknya gue bakal suka deh sama Prame " kata First santai.
" heh, pacar gue itu!! "
" ya makanya cepet gopub. Orang kaya Prame tuh banyak yang suka. Bahkan ada yang lebih cantik dari Lo juga "
" ihhhh First kok Lo malah ngomong gitu?! " rengek Lily.
" ya gue ngomong fakta kali. Orang kaya Prame tuh banyak yang suka, ganteng, baik, ramah, pinter, Ketos mantan ketos pula. Siapa yang bakal nggak suka sama dia? Gue aja kalo ngga suka duluan sama Ohm, yakin kalo gue bakal suka sama Prame " kata First santai sambil menatab pohon pohon disekitar mereka.
" salah ya kalo gue mentingin sekolah First? Salah kalo gue pengen jadi murid teladan? " tanya Lili lirih
" nggak kok. Lo nggak salah. Gue tau Lo pengen kasih nilai terbaik buat orang tua Lo, tapi Lo juga harus mikirin Prame Ly. Dalam hubungan Lo sama dia yang gue liat cuma Prame yang gerak, cuma Prame yang lari, Lo nggak sama sekali. Malahan Lo stuck disini. Lo nggak kasihan sama Prame? Dia tulus sayang dan cinta sama Lo Ly, dia gak main main. Lo juga tau usaha dia buat dapatin Lo nggak gampang kan? " kata First, ia menjeda ucapannya sesaat.
" seenggaknya Lo beruntung karna Lo yang dikejar, bukan Lo yang ngejar. Seenggaknya Lo nggak ngerasain apa yang gue rasain, Lo nggak ngerasain orang yang Lo cinta cuma gantungin perasaan Lo. Seenggaknya Lo nggak pernah ada di posisi Prame yang ngelakuin apapun yang Lo minta buay jadi pacar Lo, bahkan dia mau jadi Ketos juga karna Lo kan? " lanjut First.
" terus gue harus apa Frist? " tanya Lily pasrah.
" hargain perasaan dia Ly, dia juga pengen gopub kaya yang lain. Dia juga pengen nunjukin kalo dia juga punya special someone di sisinya. Dan tentang sekolah Lo, Lo bisa teteb fokus kok, Prame juga anak yang pinter kan? Belajar bareng sambil pacaran, nggak ada yang melarang kan? " solusi First barusan membuat senyum Lily merekah lebar.
" iya Lo bener, makasih ya First " katanya sambil memeluk First.
" ehm, apanih " protes Prame yang baru saja datang membawa dua botol minum teh pucuk.
" nggak papa kok Yang, pulang yuk, udah mulai panas nih " ajak Lily. First hanya menggelengkan kepalanya pelan.
" thanks " ujar First saat Prame memberikan salah satu botol teh pucuk kepadanya.Tbc...
Flat banget ya Storynya, konfliknya kurang greget gitu...ya maaf kan author bukan penulis handal. Otak author mah terbatas.
JanLup Vote and Komen oke....
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong Feeling ~Namon~
Teenfikce" terima kasih telah berada dihidubku, terimakasih sudah menemaniku disaat hari hari kelamku, terimakasih telah menjadi sandaranku disaat aku membutuhkan seseorang di sisiku. tapi bolehkah aku berharap lebih darimu, untuk terus ada di sisiku, untuk...