16. rencana dan menjalankannya

367 40 2
                                        


Seperti yang pernah dikatakan Nanon, ia akan membantu Chimon memecahkan siapa pelaku penabrak Wave. Ia dan Singto merencanakan sesuatu. Nanon ingin ini semua cepat selesai, dan Singto sudah mulai takut berurusan dengan Chimon sekarang. Chimon yang mulai melepaskan rasa bersalah terlihat lebih menakutkan karna bertambahnya sifat angkuh.

Seperti kali ini, Singto dan Nanon sedang membuntuti Oab dan Mook secara diam. Oab dan Mook tampak bahagia, sepertinya mereka melupakan Off dan Gun.
" mereka bener bener pacaran? " tanya Nanon heran
" ya kamu bisa liat dari cara mereka saling pandang kan? Cara mereka ngomong juga nunjukin status mereka. Terlalu kelihatan " komentar Singto sinis.
Nanon menyeringai
" Paman sudah lelah menghadapi Chimon ya? "
" coba aja kamu ketemu sama Chimon disaat dia masih sama sikap angkuhnya. Terkesan arogant dan egois. Bener bener mirip Off ama Gun dia "
" ya namanya juga anak kandung Paman "
" terserahlah. Ngomong ngomong apa kau yakin rencana ini akan cepet selesai. Jangan sampai ini gagal atau Chimon akan marah besar "
" sebenernya aku juga nggak yakin. Tapi aku mau Chimon ceper bahagia sama dirinya sendiri. Dia nggak harus selalu terpaku sama Wave " jawab Nanon sarat akan nada khawatir. Kini giliran Singto yang menyeringai.
" katakan padaku, apa hubunganmu dengan Chimon? " tanya Singto To The point.
" hanya sahabat " jawabnya acuh menyesap hot chocolatnya.
" aku tidak yakin, melihat cara Chimon memandangmu dan caramu khawatir pada Chimon. Terlalu mencurigakan "
" aku bingung, kenapa Chimon bisa meminta bantuan dari orang sepertimu "
" kenapa dengan aku? "
" kepo dan cerewet " timpal Nanon cepat.
" tapi aku akan jadi aku yang pendiam jika dihadapan Chimon, auranya begitu kelam. Kau pernah melihat aura itu "
" tidak, hanya sekali dan itu tadi " jawab Chimon. Chimon memang bersama Nanon tadi saat Nanon menemui Singto. Dan Nanon menyadari jika aura Chimon begitu kelam, diiringi dengan sikap angkuh dan wajah datar. Nanon Bahkan sempat begidik ngeri tadi.
" kurasa dia cocok denganmu " ujar Singto santai, menyesap tehnya dengan damai dan elegan. Nanon mengangkat alis kananya melihat ekspresi Singto. Ada kerdipan jahil dimata Singto.
" terserah " pasrah Nanon, Singto tersenyum penuh kemenangan. Menggoda orang yang sedang kasmaran memang hobinya.

Mata Singto dan Nanon masih setia melihat dan mengawasi Oab dan Mook. Keromantisan Oab dan Mook yang malah terlihat menggelikan bagi Nanon dan Singto. Tak lama kemudian, mereka melihat Oab dan Mook pergi sambil bergandengan tangan. Nanon dan Singto saling melirik kemudian menyeringai tajam.
" start " ucab mereka berbarengan. Berjalan ke mobil Nanon dan mengikuti mobil Oab dan Mook.

Entah kemana Oab dan Mook akan pergi. Yang pasti Nanon dan Singto terus mengikutinya.
" aku baru sadar sama satu hal " ucab Singto tiba-tiba.
" apa? "
" itu mobil yang digunakan seseorang untuk menabrak Wave. Dan mobil itu juga yang berusaha menabrak off beberapa hari lalu "
" apa?! Papi Off hampir tertabrak?! "
Singto mengangguk.
" ya. Dan dengan mobil yang sama "
" aku jadi semakin yakin mereka pelakunya " ungkap Nanon. Singto mengangguk. Ia mengutak atik hpnya. Mencari nama seseorang kemudian memecet tombol hijau disana.
" halo " jawab orang diseberang
" kau mengikuti kami? " tanya Singto dan hanya dijawab deheman singkat dari sebrang telfon.
" kalau begitu terus ikuti kami "
" ya. Selesaikan semua! " titah orang itu datar. Singto hanya berdecak malas dan langsung menutub telfonya.
Nanon melirik Singto yang berdecak malas.
" siapa? "
" Chimon "
" kenapa? "
" dia mengikuti kira "
" Paman baru menyadarinya? " tanya Nanon bingung. Singto mengangguk dan Nanon berdecih.

Mereka masih tetab mengikuti mobil Oab. Decakan malas berulang kali keluar dari mulut Nanon, juga hembusan nafas bosan dari Singto. Ini sudah 2 jam mereka mengikuti perjalanan Oab dan Mook. Namun mereka belum juga berhenti.
" mau kemana mereka sebenarnya? " tanya Singto heran, yang hanya dijawab gelengan kepala Nanon. Tiba tiba saja HP Singto berbunyi, Singto memutar bola malas saat melihat nama yang tertera di layarnya.
" ada apa? "
" sekarang! "
" hah?! Apa? "
" lakukan sekarang! Ini wilayah pinggir kota, tidak akan berbahaya "
" tapi kenapa sekarang Chimon?! " tanya Singto geram.
" hanya firasatku, mereka akan pergi ke bandara "
" untuk apa? "
" aku baru saja mendapat informasi dari asisten pribadi papa, jika papa dan papi masuk rumah sakit karna kecelakaan. Dan firasatku mengatakan jika mereka pelakunya "
" lalu? "
" lalu apa? "
" bagaiaman keadaan mereka? "
" mereka baik. Hanya luka ringan dan gak perlu dikhawatirkan "
" baiklah. Dimana kita mulai "
" disini " ujarnya. Chimon langsung mematikan telfonya.
Singto kembali berdecak malas setelah mendapat telfon dari Chimon.
" sekarang Non " perintah Singto
" kau yakin? "
" Chimon yang memerintah "
" baiklah "
Dengan cepat, Nanon menginjak pedal gas nya hingga melewati mobil Oab dan menghadangnya. Nanon keluar dari mobil bersama Singto. Berdiri di hadapan Oab yang sudah lebih dulu keluar.
" apa apaansih Lo?! Mah mati ya "
" Lo apa gue yang mati " datar Nanon.
" Lo! Lo Nanon kan, temen anaknya Gun?! Mau apa Lo?! Lo pasti disuruh Chimon kan?! "
" ngga usah kebanyakan nanya! Ikir gue sekarang! " titahnya dengan nada tajam dan datar.
" kalk gue ngga mau gimana?! "
" gue hajar " ujar Nanon yang langsung mengahajar Oab. Oab yang tidak siap hanya menerima pukulan Nanon. Sedangkan Singto menghampiri Mook yang terdiam ketakutan karna melihat Nanon menghajar Oab dengan brutal. Singto secara langsung menyuntikan sesuatu ke lengan Mook hingga Mook pingsan. Singto langsung menggendong Mook menuju mobil Nanon. Sementara Nanon membawa Oab yang susah tak berdaya ke mobil Oab sendiri. Mereka kemudian pergi mengendarai mobil masing masing ke tempat yang sudah Chimon sharelock.

Nanon membawa Oab duduk di sebuah bangunan kosong. Begitupun dengan Singto yang menggendong Mook dan mendudukkannya disamping Oab.
" kita tunggu Sampek mereka bangun!! " titah Chimon.
" Lo yang bakal ngelakuin ini? " tanya Nanon
" nggak "
" orang suruhanku " jawab Singto. Nanon mengangguk paham. Seketika seseorang berbadan tegab datang.
" ini anak buah gue. Non Mon kenalin ini Joss. Joss ini Nanon dan ini Chimon, orang yang bayar gue " ujar Singto memperkenalkan Joss.
" Nanon " ucapnya sambil mengulungkan tangannya untuk bersalaman dengan Joss. Joss ternyum tampan pada Nanon dan Chimon.
" Chimon " ujarnya tanpa menjawab uluran tangan Joss. Joss menyeringai menatab Chimon. Bukanya takut, Chimon malah menatab datar seorang berbadan tinggi tegap itu.
" nggak bisa ya kalian santai gitu! Nggak usah liat liatan segala! " ketus Nanon
" kenapa cemburu Lo " jawab Joss sinis.
Nanon menyeringai tampan.
" gue gak perlu cemburu sama orang yang bahkan bukan siapa siapa buat Chimon " sombong Nanon.
" jadi Lo ngakuin kalo Lo cemburu dong. Lo takut Chimon suka sana gue karna gue lebih sempurna dari Lo " kata Joss PD.
Nanon terkekeh geli mendengar ucapan Joss. Dia maju satu langkah lebih dekat dengan Joss dan mengandung Joss datar.
" Lo emang sempurna dari gue. Gue akuin itu. Tapi Lo nggak kenal Chimon sebaik gue kenal dia! Jad Jagan harab Chimon bakal suka sama Lo!!! " ketus Nanon. Joss hanya memasang wajah tidak peduli. Singto yang heran dengan perdebatan mereka hanya menghela napas lelah, sementara Chimon hanya bisa tersenyum penuh arti.
" udah belom berebutan Chimonnya? Kalo udah ayo kita masuk dan interogasi mereka " Singto akhirnya buka suara. Nanon dan Chimon mengangguk, masuk kedalam ruangan dimana Oab dan Mook berada. Singto mendekati Joss dan memukul pelan lengannya.
" jangan macem macem sama Chimon ya! Gue gak mau punya urusan panjang sama keluarga Adikari! Gue juga nggak mau kakak gue nangis karna Lo!! " ancam Singto. Joss tertawa.
" nggak bakal gue macem macem sama Chimon. Gue juga gak mau berurusan sama keluarga Adikari. Gue juga gak mau bikin Luke gue nangis "
" bagus. Sadar diri " ujar Joss sinis yang dibalas decakan dan decihan malas dari Joss. Mereka pun masuk kedalam ruangan menyusul Nanon dan Chimon.

Tbc...

Chap depan ketahuan semuanya tentang Oab dan Mook

Jangan lupa buat komen.... Vote yaaa

Wrong Feeling ~Namon~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang