"Freya Adisazaravi hahahaha cewek bodoh yang ternyata mudah banget di bohongi."
"Mau apalagi sih lo?"tanya Zara sedikit kesal.
"Seharusnya lo sadar dari awal kalau Erlan itu emang gak suka sama lo, gimana mau suka, orang lo deketin aja dia langsung komat kamit hahaha."
"Masa tiba tiba gak ada hujan gak ada angin dia nembak lo kan gak masuk akal, tapi karena lo bodoh jadi ya gitu deh lo terima terima aja gitu hahaha, dasar murahan."
"Kayanya seru nih sedikit Flashback."
Flashback on
Setelah mendapat hukuman, Erlan and the geng menyejukkan diri di taman belakang dengan rokok yang ada di tangan mereka masing masing.
Mereka benar benar tak takut sama sekali, tentu tidak siapa yang akan berani memarahi cucu dari anak pemilik sekolah, ya salah satu teman Erlan yang bernama Gibran adalah cucu dari pemilik sekolah.
"Hei sob, baru dateng kalian?"tanya Divo yang tiba tiba datang.
"Iya nih baru aja di hukum sama botak."jawab Dani yang sedang tiduran di rumput dengan mengepulkan asap rokoknya ke atas.
"Tapi kalau gak di hukum, pak bos gak akan ketemu sama doi nya. Ya gak?" Ferdi menyenggol Erlan disampingnya, seketika Erlan terbatuk.
"Santai aja kali bos, Salting gitu."ejek Dani.
"Siapa sih? Lo masih suka ke Gladys lan?" tanya Divo.
"Bukan dong, Gladys mah lewat ini jauh lebih cantik dan imut gitu, itu lo anak kelas sebelah si siapa tadi namanya."
"Lo masa gak kenal, orang pernah sama lo."Ferdi meninmpali ucapan Dani.
"Zara?"
"Nah iya Zara."
"Oh jadi karena dia lo jadi salting gini lan? awas ntar suka lo."ucap Divo.
"Amit amit, cewe bego kaya gitu bukan tipe gue."ucap Erlan
Ferdi menepuk pundak Erlan.
"Masa sih? tapi gue liat nempel mulu.""Dia ngejar ngejar gue."
"Hahahaha kasian banget tu cewek, cintanya bertepuk sebelah tangan."ucap Dani
"Nih minum, gue cuma beli satu tapi."
"Siniin bagi gue haus banget."
Dani bangun dan merebut botol dari Divo lalu meneguknya sampai habis. Setelah habis tak bersisa tiba tiba Dani memandang botol itu dengan senyum picik nya.
Dani menyenggol lengan Ferdi dan entah mungkin memiliki telepati satu sama lain hanya dengan kedipan mata rupanya mereka langsung paham.
"TOD seru nih."
"Yuk boleh tuh, seru kayanya."timpal Divo.
Akhirnya Lima sekawan itu duduk melingkar, sebenernya Erlan dan Gibran malas tapi ajakan dari teman temannya membuatnya tidak bisa menolak.
Botol pertama diputar dan tepat berhenti di Divo.
"Truth or dare?"
"Dare lah, gue suka tantangan."
"Putusin pacar lo."ucap Dani dan Ferdi bersamaan.
Bukannya panik, Divo malah tertawa terbahak bahak lalu mengeluarkan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About His
Teen FictionIni bukanlah kisah sahabat antara good boy dan good girl, Bukan juga kisah dua orang sahabat sesama anak jenius, ataupun kisah dua orang sahabat yang menjadi most wanted. Inilah kisah dua orang sahabat yang dipisahkan oleh takdir yang kejam, dan kis...