HASUTAN GLADYS

11 0 0
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi kencang ke sudut sudut sekolah, semua murid keluar untuk pulang ke rumahnya masing masing.

Erlan
Pulangnya hati" bilangin pak Kardi

Zara
Iyaa, kamu jugaaa

Erlan
Jangan lupa nanti malem

Zara
Siap, see u

Read.

Erlan memasukkan ponselnya ke dalam saku jaket, lelaki itu bersiap untuk pulang.

"Lan, kita butuh bicara."Gladys sudah berdiri di bangku Gibran tepatnya samping Erlan.

"Ngomong aja kali."

"Gak disini, kita ke rooftoop."

Gladys menarik tangan Erlan dengan paksa, Erlan sama sekali tak ada niatan untuk menolak. Ia memang marah pada Gladys tapi ia masih punya hati.

Sesampai rooftoop, Gladys berdiri di depan Erlan dengan air mata yang sudah mengalir di pipi cantiknya.

"Kamu kenapa ngejauh dari aku lan?"

"Perasaan lo."

"Pasti cewek itu udah ngeracunin pikiran kamu, biar kamu benci sama aku kan?"

"Gue gak benci lo, gue cuma kecewa kenapa lo gak pernah ada disaat gue butuh lo, bahkan saat gue sakit seminggu lo dimana?!"Erlan menaikkan satu oktaf suaranya.

"Aku gak kemana mana."

"Trus?"

"Aku dilarang sama mantan kamu buat nemuin kamu!"Gladys berteriak tepat di depan wajah Erlan.

"Zara?"

"Iya, waktu itu aku datang lalu dia ngusir aku. Dia ngebentak aku dilarang ketemu sama kamu."

"Lo bohong kan?"

"Enggak lan enggak, plis percaya sama aku. Aku yang udah lama sama kamu daripada cewek itu."

"Tapi buat apa dia ngelarang lo? Kan dia tau lo sahabat gue."

"Karena aku kalah taruhan."

Bahu Erlan luruh, lalu menatap Gladys dengan sendu.

"Tt--taruhan?"

"Iya, kamu gak sadar dijadiin taruhan sama dia. Dia pengen balas dendam ke kamu atas sakit hatinya, dia bilang ke aku kalau kamu cinta sama dia lalu dia menang taruhan itu dia minta aku ngejauh dari kamu dan juga dia akan mendapatkan semua yang dia mau."

Deg ..

"Lo bohong."ucap Erlan tak percaya, lelaki itu menggelengkan kepalanya lemah.

"Nggak, aku gak bohong. Coba kamu pikir untuk apa aku bohong."

"Dia gak sepolos itu Erlan, dia gak sebodoh itu. Dendamnya ke kamu menguasai otak dia."

"Trus kenapa lo iyain?!"tanpa sadar Erlan membentak Gladys.

"Karena aku sayang sama kamu lan, aku kira kamu gak cinta sama dia. Kalau dia kalah, dia akan ngejauh dari kamu Erlan. Bukannya itu yang kamu pengen dari dulu?"

"Tapi kenapa kamu milih dia?! Kenapa kamu jatuh hati ke dia dan ngebuat dia menang taruhan ini."

Erlan meneteskan air matanya tak percaya, ternyata gadis yang ia cintai sejahat itu. Kenapa ia bisa jatuh hati pada gadis yang telah membohongi nya, yang bahkan mengadu domba dirinya dan Gladys secara tidak langsung.

"Gue salah naruh hati ke cewek itu."gumam Erlan lirih, benar benar tak berdaya.

"Lan, apa ini alasan kamu nolak pertunangan kita?" 

About HisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang