"Hah kok Bandara?"
Mereka pun turun dari mobil dan berlari menghampiri Zara. Namun naasnya mereka kehilangan jejak Zara. Mereka memutuskan untuk berpencar mengelilingi bandara untuk mencari keberadaan Zara dan juga orang tuanya.
Arka, Refika dan juga Divo melihat Zara sedang berada di pelukan maminya di kursi tunggu. Mereka bertiga pun mengabari Ersha dan juga Jevan, lalu mereka menghampiri Zara dan orangtuanya.
"Zara, kamu mau kemana?"tanya Refika.
Zara dan Dita menoleh ke sumber suara. Alangkah terkejutnya Zara melihat teman temannya ada disini.
"Kalian kok bisa disini?"tanya Zara bingung.
"Itu semua gak penting, jawab gue zar. Lo mau kemana?"tanya Arka.
"Engg---enggak kemana mana kok. Gue nganterin papi sama mami doang kok. Ya kan mi?"tanya Zara, Dita hanya diam tidak menanggapi.
"Jangan bohong zar."peringat Ersha.
"Enggak, gue gak bohong kok."Zara terus mengelak.
"Ara, mending kamu ke kamar mandi dulu deh. Kamu ganti baju sekalian obatin leher kamu itu."ucap Dita.
"Oke mi, fik sha anterin gue yuk."ajak Zara, Ersha dan Refika pun mengangguk.
Setelah kepergian Zara, Ersha, dan Refika. Dita pun menyuruh Divo, Arka dan Jevan untuk duduk untuk menanyakan sesuatu.
"Tante boleh tanya sama kalian?"tanya Dita, ketiga remaja itu pun mengangguk.
"Sebenarnya apa yang udah terjadi sama Zara. Kenapa tiba tiba dia pengen ke Australia?"
"Hah? Australia?"
"Iya, sebenarnya apa yang terjadi di pesta ulang tahun Erlan?"tanya Dita.
"Eh kalian, kok bisa disini?"celetuk Dito yang tiba tiba datang bersama Kardi.
"Tadi kita ngikutin mobil kalian. Karna kita khawatir sama keadaan Zara."jawab Divo apa adanya.
"Jelasin sekarang, kenapa Zara tiba tiba pengen ke Australia?"tanya Dita.
Arka pun menjelaskan runtutan kejadian yang terjadi di pesta ulang tahun Erlan.
"ALDI?"
"Iya Om, Tante. Erlan adalah Aldi, dan Aldi adalah Erlan. Maka dari itu Zara sangat marah pada Erlan."jelas Arka.
"Memang Ara gak pernah main main dengan ucapannya jika menyangkut soal Aldinya."ucap Dito.
"Kalian ngomongin apa?"tanya Zara yang tiba tiba datang dari kamar mandi, bahkan wajahnya sudah tampak segar. Luka dilehernya juga sudah diobati dan sekarang terbalut oleh plester.
"Sini Ara, Mami mau tanya sama kamu."ucap Dita, Zara hanya menurut dan duduk disamping maminya.
"Ada apa mi?"
"Jujur sama Mami, kamu harus janji sama mami kalau kamu akan menjawab apa yang mami tanyakan sama kamu. Apa Erlan benar benar Aldi? Bagaimana kamu bisa tau kalau Erlan itu Aldi?"tanya Dita.
Zara terisak dan memeluk maminya.
"Ara ketemu sama mbok Surti mi hiks hiks, Ara ketemu sama mbok Surti. Saat Ara keluar dari kamar mandi, Ara ketemu sama mbok Surti.""Mbok Surti ngasih tau Ara kalau Erlan dan Aldi adalah satu orang yang sama hiks hiks, tapi aku gak percaya. Akhirnya mbok Surti nganter Ara ke kamar Erlan, dan Ara liat foto Aldi hiks hiks. Dan emang bener kalau Erlan itu adalah Aldi hiks hiks hiks."jelas Zara.
"Apa kamu yakin kamu akan ninggalin Aldi sayang? Bukankah selama ini kamu selalu mengharapkan Aldi kamu kembali? Sekarang Aldi udah kembali, kenapa kamu malah ingin meninggalkannya, dan membuat pertemuan kalian sia sia?"tanya Dita.
![](https://img.wattpad.com/cover/220385028-288-k431502.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
About His
Novela JuvenilIni bukanlah kisah sahabat antara good boy dan good girl, Bukan juga kisah dua orang sahabat sesama anak jenius, ataupun kisah dua orang sahabat yang menjadi most wanted. Inilah kisah dua orang sahabat yang dipisahkan oleh takdir yang kejam, dan kis...