PENYESALAN

37 1 0
                                    

"MI, PI, MAMI SAMA PAPI DIMANA?"

"Ada apa to mas Vian kok pagi pagi udah teriak teriak?"tanya Pak Kardi.

"Loh Pak Kardi kok disini?"tanya Vian heran, karena Pak Kardi duduk di meja makan rumahnya.

"Ya gakpapa dong, tuan aja gak ngelarang."jawab Pak Kardi.

"Whatever deh. Mami sama Papi kemana sih? Kok dari saya pulang gak ada?"tanya Vian.

"Tuan sama nyonya pergi."jawab Pak Kardi santai seraya menyeruput kopinya.

"Kemana? Kerja apa Liburan?"tanya Vian.

"Enggak, tuan sama nyonya pergi nganter mbak Zara."jawab Pak Kardi.

"Nganter Ara? Kemana?"tanya Vian.

"Buat apa mas Vian nanyain tentang mbak Zara? Bukannya mas Vian udah gak peduli sama dia."tanya Pak Kardi.

Vian menahan emosinya di tempat.
"Udah deh pak, jawab saya! Mami sama papi kemana?"

"Saya kan udah jawab, tuan sama nyonya nganter mbak Zara. Saya gak tau mereka kemana, yang pasti tuan sama nyonya ninggalin mas Vian karena pengen ngasih pelajaran buat mas karena udah marah ke mbak Zara."

" Mereka bakal pergi satu tahun, dan saya disuruh jaga rumah. Udah ah mas saya mau mandi dulu. Mas Vian kalau mau sarapan, sarapan aja disekolahan. Ini udah siang lho mas, nanti telat."ucap Pak Kardi.

"Yaudah saya berangkat."ucap Vian acuh, kemudian pergi ke garasi untuk mengambil motornya dan menuju sekolahan.

Sesampai sekolahan, ia memakirkan sepeda motornya. Setelah memakirkan motornya, ia berjalan menuju kelas. Namun tiba tiba ada yang menggandeng tangannya.

"Pagi sayang, kamu kok lemes banget?"tanya Bella.

"Iya nih belum sarapan tadi, ikut aku ke kantin yuk mau makan."ajak Vian, Bella mengangguk.

Setelah sampai kantin, Vian dan Bella menuju salah satu stand makanan.

"Tumben gak sarapan?"tanya Bella.

"Iya Papi sama Mami pergi, tapi gak pamit ke aku. Malahan aku dikasih tau sama Pak Kardi."jawab Vian.

"Pergi kemana?"tanya Bella.

"Gak tau, yang pasti mereka lagi nganter Ara."jelas Vian. Bella mengangkat satu alisnya.

Tak lama Ersha dan Refika masuk ke kantin dan menuju salah satu stand. Vian memanggil Ersha dan Refika, siapa tau mereka tau kemana orangtuanya pergi.

"Apa?!"ketus Ersha.

"Santai aja, kalian kan sahabatnya Ara. Gue mau tanya, kalian tau gak kemana Ara sama Mami Papi gue pergi?"tanya Vian.

"Tau. Kenapa? Kok mendadak lo jadi peduli sama Zara? Bukannya lo cuma peduli sama wanita ular ini?"sinis Ersha.

"Gue gak peduli sama dia, gue cuma pengen tau orangtua gue pergi kemana."ketus Vian.

"Mereka pergi jauh, dan mungkin selamanya mereka akan ninggalin Kak Vian disini. Karena mereka GAK SUDI lagi ketemu sama Kak Vian. Apalagi Zara, dia bahagia disana tanpa Kak Vian."ucap Refika.

"Udah deh sha ayo kita balik ke kelas, gakjadi laper aku."ajak Refika.

"Iya ayo."

Vian duduk dengan menggertakkan giginya. Bella yang ada disamping Vian tersenyum sinis.

"Jadi cewek penganggu itu udah pergi jauh ya? Kamu ditinggal sama mereka?"sinis Bella.

"Apa maksut kamu?"

About HisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang