Sinar matahari yang menerobos masuk lewat jendela kamar di salah satu perumahan elite, membuat gadis yang sedang terlelap diatas kasurnya sedikit terusik, ia menarik selimutnya untuk menutupi badannya.
Tok tok..
Gadis itu tak menghiraukan dan melanjutkan tidurnya, namun suara ketukan itu semakin keras hingga membuat ia terganggu.
Tok tok tok...
"Ih siapa sih, orang lagi tidur juga."gumam gadis itu tanpa membuka matanya.
Tok tok tok...
"OMA KALO MASUK, MASUK AJA! GAK, ARA KUNCI."
Tok tok tok..
"OMA KAL--eh oma kan tadi bilang mau jogging sama opa."gumam gadis tersebut.
Tok tok tok tok...
"Astagaaaa."karena emosi nya sudah memuncak, ia memilih untuk beranjak dari kasur dengan menghentak hentakkan kakinya.
Ckelek..
"SIAPA SIH?! GANGGU AJA."
"Are you miss me babe?"ucap seorang lelaki di depannya.
Gadis yang setengah terpejam itu merasa sangat asing dengan suara lelaki yang sedang berdiri di depannya.
Ia mengucek matanya untuk memperjelas pandangannya, ia mengernyitkan dahinya, ia benar benar tak mengenal lelaki di depannya yang sedang tersenyum senang.
"Lo siapa?"
Laki laki itu tertawa hambar, sedangkan gadis itu hanya menatap datar lawan bicaranya.
"Pertanyaan lo lucu, sumpah."
"Gue serius, lo siapa?!" bentak gadis tersebut.
Lelaki itu terlonjak kaget, kemudian mengelus dada nya karena terkejut. Terkejut karena suara gadis didepannya juga karena gadis itu masih tak mengenalinya.
"Bang Ian, gue abang lo ra."
Gadis itu mencerna perkataan lelaki di depannya ini, ini sangat membingungkan. Sebentar-sebentar, ia mulai mencerna kata kata lelaki di depannya. Seketika matanya membelalak lebar, dan wajah bantalnya seketika berubah menjadi raut wajah yang amat bahagia.
Tanpa aba aba Zara langsung memeluk lelaki yang ia rindukan. Eh ralat, sangat ia rindukan. Sudah beberapa tahun mereka tidak bertemu.
"ABANG! GUE KANGEN BANGET SAMA LO BANG. GUE GAK NYANGKA BANG KITA BISA KETEMU LAGI."teriak Zara dengan kencang tepat di telinga Vian.
"Gak nyangka sih gak nyangka tapi jangan teriak di telinga gue juga tolol."
"Kalau meluk kasih aba aba dulu dong, untung gue gak jatuh."Vian melepaskan pelukannya karena ia kesulitan untuk bernafas.
"Abisnya gue kangen pangkat kuadrat banget sama lo."Zara bersorak senang.
"Iya tau gue emang ngangenin abis, sana mandi. Bau banget!"
Zara menyunggingkan senyum sinisnya, lalu mengapit kepala Vian dengan ketiaknya, membuat Vian berteriak histeris.
"Lepasin gue! Atau permen lolipop di mobil gue makan semua."
Ancaman Vian membuat Zara melepaskan penyiksaannya pada Vian, ia menatap Vian dengan mata yang berbinar.
"Lo bawain gue lolipop?!"

KAMU SEDANG MEMBACA
About His
Teen FictionIni bukanlah kisah sahabat antara good boy dan good girl, Bukan juga kisah dua orang sahabat sesama anak jenius, ataupun kisah dua orang sahabat yang menjadi most wanted. Inilah kisah dua orang sahabat yang dipisahkan oleh takdir yang kejam, dan kis...