I KNOW

139 7 0
                                    

Dor...

Cit...

Zara sedikit terhuyung ke depan saat mobil nya tiba tiba terhenti.

"Aish, kenapa lagi nih mobil?"

Zara memutuskan untuk turun, ia mengecek keadaan mobilnya, ternyata bannya yang belakang bocor.

Zara mengacak rambutnya kesal, bagaimana bannya bisa bocor di jalanan yang sama sekali tak ada tanda tanda kehidupan, jarang sekali ada kendaraan lewat.

"Aduh, kempes lagi. Mana jalanannya sepi banget."

"Coba telpon bang Ian aja deh."Zara mengambil ponselnya yang ia taruh di dalam mobil.

"Aduh gak ada sinyal lagi, ck gimana nih?"

Mau tak mau Zara mendorong mobilnya dengan sekuat tenaga. Untung saja tak jauh dari jaraknya, ada tukang tambal ban.

"Alhamdulillah yaallah, ada tukang tambal ban."Zara mengadahkan tangannya ke atas.

Setelah sampai di tukang tambal ban, ia menunggu bannya diganti sembari bermain game online, ia menggunakan wifi yang disediakan bengkel.

Teloteotoeloelot....

"Siapa sih? Ganggu aja."gumam Zara, tapi akhirnya ia tetap mengangkat telfon itu.

"Halo ini siapa ya btw? Tau gak sih ban mobil gue lagi kempes nih."

"Hallo, ini dengan mbak Zara ya?"tanya seorang dari seberang sana.

"Loh kamu kok tau nama saya sih! Kamu siapa emang?"tanya Zara, Zara melihat siapa yang menelfonnya.

"Hah? Nomernya calon husband? Tapi tadi bukan suaranya calon husband deh."gumam Zara.

"Iya saya Zara, ini kan hp pacar saya. Mas siapa? Mas nge-copet pacar saya ya? Mau minta tebusan hah?!"

"Bukan mbak, ini mas Erlannya lagi mabuk. Saya udah peringatin tapi malah minta minum---"

"Udah udah stop, lama jelasinnya. Sekarang Erlan dimana?"potong Zara, ia sangat risau tidak main.

"Di club k****, saya sharelock lokasinya ya mbak. Cepetan kesini."

"Oke oke saya otw."

Tut..

"Aduh gimana nih, mana mobilnya masih di tambal. Masih lama juga keknya."

Zara mengetuk ngetukkan kakinya mencari ide, ia melihat ada motor butut yang ada di pojok bengkel.

"Apa gue pinjem motor mas nya ya?"

"Mas, saya boleh pinjam motornya gak? Saya lagi ada masalah gawat darurat mas."pinta Zara.

"Boleh mbak, tapi cuma motor matic butut. Gak papa?"tanya tukang tambal ban itu.

"Terserah deh mas, pokoknya saya butuh sekarang. Tolong ambilin ya mas sekalian helmnya."Zara memohon seraya menyatukan kedua tangannya.

"Iya mbak."

Tak lama mas mas tukang tambal itu kembali dengan membawa motor dan helm.

"Ini mbak, tapi jangan lupa diisi bensinnya. Dan jangan lupa kembali kesini lagi. Saya gak gampang percaya sama orang asing."

"Aduh mas nya banyak ngomong ya. Please deh ah mas, mobil saya masih ada disini. Kalo saya gak kembali, ambil aja mobil saya."Zara geram sendiri dengan tukang tambal ban ini.

About HisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang