Hari ini Zara tidak masuk sekolah. Karena ia baru tiba jam 07.45 dari Australia. Ia sudah berada satu minggu disana. Kakeknya juga sudah mulai membaik.
Setelah sampai rumah, ia membersihkan dirinya. Kemudian menuju rumah sakit dimana Ambar dirawat.
"Nek."sapa Zara seraya menyalami tangan Nenek Erlan. Nenek Erlan tersenyum dan mengelus kepala Zara.
"Aman kan nek?"
"Aman kok, kan Erlan lagi sekolah. Loh kamu gak sekolah?"tanya Nenek.
"Baru pulang dari Australia nek. Karena aku kangen tante mama, aku langsung kesini."jawab Zara
"Yaudah sana gih."
Zara meletakkan bunga yang dibelinya di nakas. Lalu ia duduk di kursi yang biasanya ia duduki.
"Hai tante mama."
"Tante mama, aku kangen banget sama Tante Mama. Gak ketemu Tante Mama satu Minggu aja rasanya udah berabad abad. Karena Tante Mama cantik, kayak tuan putri."
"Oh ya, ada hal penting yang perlu tante mama tau Ini hal yang sangat penting, tentang om papa. Ternyata selama ini tante mama salah paham sama om papa. Om papa gak sejahat seperti apa yang tante mama dan Erlan sangka. Saat di rumah sakit kakek, mantu baru menemukan sebuah fakta tante mama."
Flashback on....
Setelah makan, Zara izin ke kamar mandi terlebih dahulu untuk membasuh mukanya. Di wastafel ia bercermin, tiba tiba ada seorang wanita berdiri disampingnya untuk mencuci tangan. Lalu wanita itu pergi.
Sepertinya Zara pernah melihat wanita itu. Tapi dimana? Ia benar benar berpikir keras. Lalu ia teringat, wanita itu adalah wanita yang bersama Guntur waktu itu. Apa yang sedang dilakukan wanita itu disini?
Zara berlari mencari jejak wanita itu. Setelah jaraknya dekat dengan wanita tersebut, Zara mengendap endap. Wanita itu masuk ke dalam ruangan, Zara mengintip dari kaca pintu. Dan betapa terkejutnya Zara saat melihat apa yang dilihatnya.
Didalam sana, ia melihat ada seseorang yang dikenalinya sedang terbaring diatas brankar. Zara menutup mulutnya, entah dapat keberanian darimana Zara memasuki ruangan itu.
Wanita yang sedang menunggu langsung menoleh ke arah Zara.
"Kamu siapa?"
Zara tak menjawab, ia melangkah gontai ke arah brankar. Tanpa aba aba, Zara memeluk seseorang itu dengan air mata yang mengalir.
"Om papa, om papa kenapa hiks hiks. Kenapa om papa tidur tante?"tanya Zara dengan menangis tersedu sedu.
"Kamu pasti Zara ya? Pak Guntur sering membicarakan kamu kepada saya."ucap wanita itu seraya mengelus rambut Zara.
"Om Papa kenapa tante? Tante ini siapa?"
Wanita itu mendudukkan Zara ke sofa ruangan, lalu memegang tangan Zara. "Saya sekertaris Pak Guntur."
"Jadi Tante ini selingkuhannya om papa? Tante jahat banget! Om papa udah punya keluarga tante hiks hiks."
Wanita itu tersenyum dan menggeleng.
"Kamu sama seperti Bu Ambar dan Erlan ya? Kamu salah paham dengan hubungan kami.""Maksut tante?"tanya Zara seraya mengusap air matanya.
"Selama ini, Bu Ambar dan Erlan tidak tahu kalau sebenarnya Pak Guntur mengidap penyakit kanker. Sekarang sudah menginjak stadium 3."jelas Wanita itu, Zara terbelalak kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
About His
Teen FictionIni bukanlah kisah sahabat antara good boy dan good girl, Bukan juga kisah dua orang sahabat sesama anak jenius, ataupun kisah dua orang sahabat yang menjadi most wanted. Inilah kisah dua orang sahabat yang dipisahkan oleh takdir yang kejam, dan kis...