"Bunda, Caca mau ke taman dulu."rengek Caca.
"Astaga Caca, tadi di rumah minta ke mall. diperjalanan minta ke cafe, sekarang ke taman. Kamu sebenernya mau kemana?"
"Taman bunda hehe."
"Jadi ke mall nggak?"tanya Zara.
"Caca gak mau ke mall deh, kita ke taman aja gakusah ke mall."ucap Caca enteng, Zara menggeram kesal.
"Yaudah iya, pak berhenti taman depan ya."ucap Zara, sopir taksi tersebut pun mengangguk.
Setelah sampai taman, Caca meminta untuk dibelikan balon oleh Zara. Akhirnya mereka pun menuju penjual balon.
Teloteotoeloelot...
"Halo? Kenapa bang?"
"Lo lagi dimana?"
"Ini lagi di taman kota. Kenapa?"
"Nanya doang sih, ini si Laura nyariin Caca."
"Ya susul kesini aja, nanti sekalian gue nebeng pulang."
"Oke."
Tut.....
"Bunda, Caca mau yang warna biru."ucap Caca seraya menunjuk balon.
"Pak, yang warna biru dua ya."ucap Zara.
Penjual balon tersebut memberikan pada Caca, kemudian setelah Zara membayar balon tersebut, mereka berdua berjalan mengelilingi taman.
"Bunda bawain balonnya dulu dong. Caca mau nolongin anak kucing itu dulu kasian." Caca memberikan balonnya pada Zara kemudian berlari menolong seekor kucing.
"Oke sayang."
Zara tersenyum dari kejauhan melihat Caca sangat peduli dengan makhluk hidup lainnya. Namun mendadak senyumannya luntur saat menangkap siluet seseorang lelaki yang ia kenal, sedang berjalan dengan wanita yang tengah mengandung.
"Er-erlan Sama Gladys?"
"Jadi Erlan sama Gladys beneran nikah, dan mereka akan punya anak?"gumam Zara lirih, air matanya menetes kembali.
"Bunda! Balonnya terbang."teriak Caca berlari menghampiri Zara.
Zara langsung tersadar dari lamunannya lalu mengusap air matanya.
"Yaampun iya ca, balonnya terbang. Duh gimana nih ca?"tanya Zara bingung.
"Ihh bunda kenapa sih sampai balonnya terbang gak sadar."Caca memberenggut kesal.
Zara jongkok dan menjajarkan tingginya dengan Caca.
"Maaf deh sayang, maaf banget bunda tadi teledor. Nanti kita beli lagi ya?"bujuk Zara.
"Iya deh, lagian aku gak suka balonnya. Aku mau beli lolipop aja."ucap Caca.
Zara menepuk pelan puncak rambut Caca, Caca ini sudah seperti fotocopy an dirinya namun Zara harap kisah cinta Caca tak seperti dirinya yang miris.
Caca berlari menuju penjual permen lolipop yang tak jauh dari tempat ia berdiri.
"Caca jangan lari lari, nanti kamu bisa jat--- CACA!"pekik Zara, belum saja ia menyelesaikan kata katanya namun Caca sudah jatuh tersungkur.
Zara berlari kecil menuju Caca, sedangkan Caca disana berdiri dengan dibantu seorang wanita paruh baya.
"Caca udah bunda bilang jangan lari lari. Makasih ya buk udah nol---"
"Zara?"
Zara menegang saat mengetahui siapa wanita paruh baya tersebut. Dengan cepat ia menggandeng tangan Caca untuk meninggalkan wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
About His
Teen FictionIni bukanlah kisah sahabat antara good boy dan good girl, Bukan juga kisah dua orang sahabat sesama anak jenius, ataupun kisah dua orang sahabat yang menjadi most wanted. Inilah kisah dua orang sahabat yang dipisahkan oleh takdir yang kejam, dan kis...