OM PAPA

120 5 0
                                    

Adzan maghrib berkumandang membuat seorang wanita paruh baya menghampiri beberapa anak kecil yang sedang bermain bersama seorang gadis di taman belakang.

"Anak anak, sudah waktunya sholat maghrib. Ayo ambil air wudhu kalian."ucap Bu Atik.

Anak anak panti asuhan pun berlarian menuju masjid terdekat, menyisakan bu Atik yang memilih duduk di samping Zara.

"Erlan sampe jam segini belum dateng juga zar?"tanya Bu Atik seraya mengelus kepala Zara.

"Belum buk, Zara gak tau Erlan ada dimana sekarang. Zara khawatir banget sama Erlan sekarang ini. Apa dia baik baik aja?"

"Hus gaboleh bilang gitu, pamali. Udah yakin aja Erlan gak kenapa napa. Dia pasti baik baik aja kok. Nanti kalo Erlan tetep gak dateng, nanti kamu biar dianterin sama Faris aja ya."

Zara menggeleng seraya tersenyum, ia tak ingin merepotkan bu Atik kembali. Ia sudah cukup menyusahkan wanita itu hari ini.

"Gak usah bu, nanti Zara pesen taksi online aja. Batrai Zara juga udah mau penuh. Nanti setelah sholat maghrib Zara mau pulang."

"Yaudah, sekarang kamu ambil air wudhu, trus kita ke masjid bareng."ucap Bu Atik.

"Iya."

Setelah mengambil air wudhu dan juga memakai mukena yang dipinjamkan oleh Bu Atik, Bu Atik dan Zara berangkat ke masjid.

Setelah selesai sholat maghrib, Zara memesan taksi onilne. Ia tadi menelfon Vian untuk menjemputnya, namun Vian sedang mengantar Bella ke Gramedia alhasil untuk sekian kalinya Zara menghembuskan nafasnya, lagi lagi ia harus mengalah demi pacar kakaknya.

"Bu, itu kayanya taksi online aku deh. Makasih banyak ya dari siang Zara ngerepotin ibu. Makasih udah dikasih makan, dipinjami baju, numpang nge charger hp. Makasih banyak."

"Iya, jangan lupa main kesini lagi lho ya, ajak Erlan sekalian. Kalo Erlan kesini mau ibu marahin! Tega banget ninggal pacarnya."ucap Bu Atik.

"Hehe, yaudah saya pulang dulu. Tolong salamin ke anak anak, saya pamit bu."

"Hati hati zar."

Taksi online milik Zara pun melesat meninggalkan halaman panti asuhan. Sebenarnya dalam hati, Zara masih was was dan khawatir akan keadaan Erlan. Pandangannya tak lepas dari ponsel yang ia genggam, menunggu notifikasi pesan dari sang pacar.

"Erlan kamu gak papa kan? Ditelfon gak bisa lagi."gumam Zara.

Zara sedikit terhuyung ke depan saat sopir tiba tiba mengerem mendadak, membuat ponselnya terjatuh.

"Ada apa pak?"tanya Zara.

"Di depan ada kecelakaan mbak."

"Hah?!"

Zara dengan cepat membuka pintu taksi itu, ia menghampiri seorang gadis kecil yang baru saja menjadi korban lari. Zara memangku gadis itu ke atas pangkuannya, sedangkan gadis kecil itu menangis kencang.

"Hiks hiks kak sakit kak."

"Iya kamu yang tenang ya, kakak datang untuk nolong kamu. Kita bawa ke rumah sakit terdekat pak."

"Iya mbak."

Sopir taksi online itu menggendong anak kecil itu menuju mobil, kemudian anak kecil tersebut dipangku oleh Zara. Dalam perjalanan anak kecil itu tak sadarkan diri, Zara kelabakan tak karuan, ia meminta sopir taksi mempercepat laju mobilnya.

Tak sampai 10 menit, mereka sampai di rumah sakit daerah. Zara memanggil suster, kemudian datanglah suster dengan membawa brankar dan membawanya ke ruang pemeriksaan.

About HisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang