BERAKHIR

132 5 0
                                    

"Ara Ara."

Suara Dita menggema di setiap sudut rumah, entah ada hal penting apa hingga ia berteriak. Zara yang sedang mengecat kukunya terlonjak kaget.

"Ih mami, cat nya jadi gini kan. Duh tissue mana tissue."gumam Zara seraya mencari tissue.

Bruakkk..

"Astaghfirullah mami!"

"Hehe, maafin mami. Kamu lagi ngapain? Ikut mami yuk. Mami bosen."ucap Dita memohon.

"Ini lagi pake cat kuku, jadi berantakan kan gara gara mami. Mau kemana sih mi emang, Ara mager."jawab Zara seraya mengelap tangannya yang terkena cat.

"Mami juga bingung mau kemana. Soalnya mami boring banget di rumah. Papi lagi ke luar kota, abangmu itu apel mulu. Cuma kamu harapan satu satunya mami."ucap Dita dengan puppy eyesnya.

"Ya trus? Mau keliling keliling kota doang? Kasian bensinnya nanti habis mi, kalo nanti bensinnya habis nanti kita gak bisa naik mobil lagi."

"Ya bisa lah, diisi."

"Iya kalo sekali, kalo berulang ulang kali itu namanya pemborosan. Nah kalau boros boros, nanti minyak buminya habis deh. Kalo udah habis kita kalo naik mobil diisi apa? Air sama daun?"ucap Zara mencari alibi.

"Kamu alesan mulu ah. Em kita ke mall aja. Sekalian beli barang barang dapur, udah pada habis semua soalnya."putus Dita.

"Yaah mami."

"Ayolah ar, kamu gak kasian sama mami. Nanti kalo mami mati konyol karena kebosanan gimana?"

"Huss mami kok bilang gitu sih. Gak baik lho mi bilang kaya gitu."peringat Zara.

"Biarin, kamu gak mau nganterin mami sih."rajuk Dita.

"Astaghfirullah mami, kaya anak kecil deh. Yaudah iya iya aku anter ke mall. Tapi beliin aku baju pokoknya gak mau tau!"ucap Zara.

"Oke, gampang itu mah. Ayo siap siap, nanti mami tunggu di depan ya ar."ucap Dita sembari berjalan keluar kamar.

"Iya."pasrah Zara.

Zara mengganti kaos rumahannya dengan kaos panjang, lalu memasukkan ponselnya ke dalam tas. Ia pun turun ke bawah.

"Cepetan mi, panas nih."teriak Zara.

Tak lama Dita keluar dari garasi, Zara masuk ke dalam mobil dan mereka melesat menuju mall.

Di perjalanan, Zara memutar radio andalannya. Ia dan Dita bernyanyi bersama. Namun tiba tiba Dita mematikan radio nya.

"Kok dimatiin mi?"

"Lagunya jelek! Bikin mami keinget sama mantan mami."jawab Dita enteng, Zara terbelalak dan menoleh ke arah Dita.

"Jadi ceritanya mami Flashback gitu?"tanya Zara.

"Eh enggak enggak, apaan. Mami udah bahagia kali sama keluarga mami. Dan mami sangat sayang sama papi. Uhh papi, mami rindu sama papi."ucap Dita.

Zara memandang maminya dengan aneh, bagaimana bisa maminya alay seperti ini?

"Mi, mami aneh."cibir Zara.

"Hahahahaha, tau deh ampun. Sehari gak ketemu papi kamu rasanya setahun tau."

"Hellow, aku aja gak ketemu Erlan seminggu juga biasa aja."ucap Zara malas.

"Hah? Gak ketemu seminggu? Emang Erlan kemana?"tanya Dita.

"Erlan lagi ikut turnamen basket, di Surabaya."jawab Zara.

"Yah, macet ar."eluh Dita.

"Mami sih, siapa suruh ngajak ke mall siang siang gini. Mendingan tidur di rumah kan enak tuh."

About HisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang