- Tentang Harsa.

5.5K 410 12
                                        

Flashback 6 tahun silam.

Harsa Anindya, perempuan cantik bak dewi yunani, kulitnya yang putih bersih, hidung nya yang mancung menjulang, dan juga periang.
Harsa sangat menyukai coklat- ah tidak lebih tepatnya Harsa sangat menyukai makanan manis.

"bundaaaa lihatttt Asaaa dapat nilaiii 100 di mata pelajaran matematika" tunjuk Harsa pada sang bunda.

"Aaaaaaa anak bundaaa pintarnya....
belajar yang rajin ya sayanggg... supaya Asa bisa jadiii?"

"dokterrr!!!" seru Harsa remaja semangat.

Harsa baru saja menginjak usia 10 tahun. Anna bunda Harsa tentu saja tau kelebihan anaknya Harsa sangat pandai dalam menghitung nilai nilai nya nyaris tidak ada yang menyentuh angka 90. Harsa selalu mendapat 100 atau 98 sedari dulu.

Anna tersenyum Harsa sedari kecil memang selalu di ajarkan untuk menebar kebaikan, menebarkan senyuman kepada siapapun dan memberikan kasih dan sayang tanpa batas walaupun tanpa sang ayah.
Suaminya - Joseph meninggal saat pulang dari perjalanan bisnis,saat itu usia Harsa masih sangat mungil.
tapi Anna bangga membesarkan anaknya walaupun hanya sendirian.

"bundaaaa??"

Sang bunda menoleh mengalihkan atensi nya pada putri cantiknya.
"ada apa sayang?"

"bagaimana rasanya mendapatkan pelukan seorang ayah?"

Hati Anna teriris sakit saat mendengar penuturan putrinya.

"kenapa Asa ngomong begitu?? memang pelukan bunda kurang nak?" tanya sang bunda lembut sambil mengusap pucuk kepala bocah berusia 10 tahun itu.

"bunda, temen Asa dapet 80 tapi dia dapat pelukan dari ayahnya, ayahnya mencium pipinya lalu mengajak teman Asa main di taman, bunda apa Asa gak bisa merasakan pelukan seorang ayah?" tanya Harsa dengan menatap bunda nya sendu.

Sang bunda memeluk tubuh mungil Harsa mengecup pucuk kepala putrinya lama.
"maafin bunda ya nak,nanti suatu saat Asa akan mendapatkan kasih sayang Ayah, tapi Asa harus ingat ya ayah selalu sayang Harsa,,selalu nak"

Harsa mulai menangis di pelukan bundanya ia benar benar iri kepada teman teman nya yang selalu bersama ayah dan bunda nya tapi ia tidak bisa.

"Asa mau ke makam ayah?"

Harsa mengangguk semangat sambil mengusap air matanya.
"Asa juga mau tunjukin ini ke ayahhh!!" ujar Harsa antusias sambil menunjukkan kertas hasil ulangannya.

Sang bunda terkekeh pelan sambil mengusak rambut Harsa.
"Asa mau pakai ikat rambut yang mana? biar bunda ikatkan"

"unggg? Asa ingin memakai kerudung seperti bunda... bolehhh?"tanya Harsa menunduk malu.

"Boleh sayang... lucunyaaa anak bunda, ingin kerudung seperti apa?"

"warnaa pinkkk karna Asa sukaaa warna pinkkk!!"

Dengan senang hati Anna memakaikan kerudung berwarna pink itu kepada Harsa.

"Nah selesai,cantik nya anak bundaaa"

Harsa mengerucutkan bibirnya
"bunda tapi gerah"

"hahaha jadi mau tetap di pakai atau di lepas?"

"di pakai tapi habis pulang dari makam ayah di lepas ya bunda?"

"iya sayang nanti di lepas" jawab sang bunda sambil tersenyum.

Seperti rencana awal Anna dan Harsa pergi ke makam dengan Harsa yang memakai rok panjang baju panjang dan kerudung pink.
Sedangkan Anna memakai gamis berwarna hitam.

H A R S A [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang