BONUS

2.1K 276 45
                                    

⚠️BUKAN BAGIAN CERITA⚠️

Sekali lagi ini bukan bagian cerita.


🥀🥀🥀

Harsa berlari menghapus air matanya yang menerjang bebas, tidak perlu seberapa banyak tatapan orang orang yang menatapnya kasihan sedari siang, ia berlari entah di mana sampai sekarang ia bahkan tidak tahu sudah pukul berapa karna hari sudah semakin gelap.

"J-jahat banget brengsekkkk hikssss!"

Harsa menunduk di salah satu halte dan jalanan yang cukup sepi ia memandangi langit yang lumayan mendung karna sepertinya akan turun hujan.

Dari kejauhan kening seorang laki laki berkerut bukankah Harsa? untuk apa malam malam di bawah halte sendirian?

"Harsa?"

Harsa yang masih sesegukan hanya menatap laki laki itu dengan tatapan sendu dan wajah putus asa.

"Harsa?? kenapa? Jaziel mana? kenapa sendirian di sini malem malem begini?"

"hiksss Na.. Iel.. hikss iel jahat hiks"

Nandra melepas jaket nya memberikan jaket nya pada Harsa karena ini sudah jam 11 malam pasti udara malam sangat dingin.

"Kenapa sama Jaziell?"

"T-tadi hiks gw ketemu Maya hiks terus dia dorong gw dan Jambak gw, gw bales hiks terus dia nangis dan iel marah sama g-gw hiks dia tadi juga kelepasan bentak gw hiks gw takut"

Nandra menggeleng tidak biasanya Jaziel seperti ini.
"Tenang Harsa tarik nafas... nafas
kamu udah gak beraturan, ayo saya antar pulang Harsa jangan di sini sendirian nanti takut ada yang jahat.."

"Hiksss g-ga mau ketemu iel"

"oke engga, jangan di apartemen, ke rumah Umi Annisa gimana?"

Harsa mengangguk
"t-tapi gak papa kalau berdua begini?"

"gak papa Harsa dari pada kamu di sini di culik om om saya yang lebih repott, ayo naik ini nasi goreng punya si gendut keburu dingin soalnya"

Harsa merasa tak enak hati karena ia merepotkan semua orang sepertinya.
"si gendut?"

"tunangan saya..."

Harsa mengangguk masuk ke kursi belakang mobil Nandra sambil terus mengatur nafasnya.

"Kenapa bisa tiba tiba Jaziel bentak kamu Harsa? gak biasanya banget Jaziel begini... maaf kalau saya terkesan ikut campur tapi Harsa saya ini teman Jaziel sejak kecil"

Harsa menggeleng
"G-gak tahu..."

"gak papa Harsa tenang besok saya akan bicara sama Maya..."

Harsa mengangguk membiarkan Nandra mengantarkannya menuju rumah Annisa.

mereka sudah sampai di pekarangan rumah Annisa Harsa mengucapkan terimakasih pada Nandra sebelum masuk ke dalam.

"Terimakasih Na.."

"Sama sama Harsa, saya pulang dulu"

"Tapi ini jaket nya?"

"di kamu aja ya besok aja, lain kali jangan kabur kaburan pasti Jaziel khawatir..."

Harsa menggeleng
"gak perduli!"

"ya sudah Harsa saya duluan"

Harsa mengangguk mengetuk pintu Annisa dengan perlahan.

H A R S A [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang