Setelah melewati banyak drama yang cukup mengurasa tenaga dan waktu, Jaziel sudah siap dengan berkas berkas di tangannya, tentu saja keputusannya dan Harsa sudah mantap untuk mengadopsi Azka menjadi bagian keluarga kecil nya.
Yang paling bersemangat kali ini adalah Harsa, ia tidak henti hentinya berceloteh dengan riang dan siap menyambut putranya."Huhu Asa seneng banget kakkkk..."
Jaziel tersenyum. "apapun yang buat Asa bahagia kakak juga"
Harsa menatap suaminya teduh, ingin sekali rasanya mencium suami nya itu, bahkan sudah hampir 2 tahun menikah Jaziel masih tetap menjadi suami yang manis.
"Isshhhh kakakk! Asa jadi pengen ciummmm!"
Jaziel terkekeh
"iya nanti kalau di rumah, sekarang kita mau jemput siapa?""Hehe oke oke nanti Asa tagih!"
Jaziel hanya menggeleng sembari tersenyum tipis, istrinya memang selalu menggemaskan.
Mobil mereka melaju menuju panti asuhan yang mereka kunjungi beberapa Minggu lalu, Jaziel juga sudah berbincang dengan ibu panti untuk mengadopsi Azka dan tentu saja dengan senang hati sang ibu panti memberikan izin, lagipula Azka memang sangat dekat dengan Harsa padahal saat itu pertemuan pertama mereka, mungkin memang sudah takdir nya begitu, Allah pasti punya rencana yang indah.
"Assalamualaikum" ucap keduanya dengan senyum yang mengembang.
"Waalaikumsalam... Ehhh yang di tunggu-tunggu, masuk masuk siniiii"
Jaziel dan Harsa mengangguk, memberikan sesuatu untuk para anak anak panti dan tentu saja Azka dengan senang hati langsung menghampiri Harsa, ngomong ngomong soal anak perempuan yang dekat dengan Jaziel tempo lalu, anak itu sudah di adopsi lebih dulu.
Sang ibu panti sudah menyiapkan perlengkapan Azka dan juga kelengkapan surat surat.
"Terimakasih banyak bu" ujar Jaziel dengan mengambil surat surat dan perlengkapan Azka dalam tas kecil.
"Anak anak semua, kakak izin bawa Azka, kalian baik baik ya di sini? jangan ngerepotin ibu, kakak tadi udah bawain makanan kesukaan kalian, semua lengkap, ada kotak kotak hadiah juga, nanti di ambil nya sesuai namanya ya????" ucap Jaziel lembut.
"Terimakasih banyak kak iel!!!" ujar mereka serempak.
"Sama sama... kakak pamit ya... Azka coba dadah dulu sama temen temen nya"
"Dadah...." ucap Azka dengan cengiran gigi kelinci.
Mereka semua mengangguk sambil melambaikan tangan.
"Sering main ke sini lagi ya Azkaaa..."
"Azka jangan lupain kamiiii..."
"Azka jangan nakall sama kak iel sama kakak cantik"
Azka mengangguk dengan semangat ia sudah berada di gendongan Harsa.
Jaziel dan Harsa memutuskan pamit, sedangkan Azka dengan senang hati menempel pada Harsa.
"Sekarang belalti aku ikut kakak cantik ya setiap hari?"
Harsa mengangguk lucu sembari terkekeh, Azka memang terkadang susah menyebut huruf R tapi ia sudah bisa kok.
"Sekarang panggil nya bunda aja ya? kan sekarang Azka anak bunda..."
Azka tersenyum manis, mengangguk dengan semangat.
"Bunda..." cicit Azka sambil menduselkan dirinya di dada Harsa.
Jaziel terkekeh gemas, mengusap pucuk kepala Azka dengan sayang.
"Waduh ayah kalah saing ni, rebutan bunda deh bentar lagi..."
Harsa terkekeh gemas, mendengar namanya di panggil bunda membuat euforia di dadanya membuncah, rasanya sangat menyenangkan saat di panggil bunda untuk pertama kali.
"Biarin aja, ayah kan udah gede jadi bunda lebih puas sayang sayang Azka, ya kan dek?" tanya Harsa.
Azka mengangguk semangat
"Ayah kan udah sering peluk bunda, nanti malem Azka mau bobo sama bunda, mau peluk bunda yang lama"Jaziel berpura pura mengerucutkan bibirnya
"Berarti Azka ga sayang ayah ya?"Azka langsung menoleh, menatap sang ayah yang fokus menyetir sembari memasang wajah sedih.
"A-ayah... Azka sayang ayah juga kok, Azka cuma kangen bunda, pengen di peluk bunda lagi..." jawab Azka sedih.
Jaziel gelagapan melihat putranya itu hampir menangis, sedangkan Harsa sudah menatap Jaziel dengan tatapan tajam.
"Maksud ayah ga gitu, gapapa adek peluk bunda seharian kalau gitu, ayah bercanda aja kok"
Azka masih mengerucutkan bibirnya, kepalanya bersandar pada dada sang bunda, ia sedikit mengantuk.
"Azka ngantuk? bobo nanti bunda bangunin"
Azka hanya mengangguk, mulai memejamkan matanya sembari merasakan usapan hangat di punggungnya.
Jaziel tersenyum teduh, Harsa memang sangat menyukai anak kecil, tidak heran hatinya memang selembut itu, Jaziel tidak pernah menyesal karena sudah jatuh cinta pada Harsa, gadis yang terkenal urakan yang ternyata menyimpan seribu luka yang membekas.
"Kamu gemes banget si Sa... gemes pengen aku gigit"
Harsa bedecih malas.
"Enak aja! kakak jangan nakal dong! kakak itu sekarang udah jadi ayah, jangan suka godain adek lagiiii! awas aja kalau bikin adek nangis" kesal Harsa.Jaziel mengangguk, "tapi lucu tau godain adek"
"Bukan begitu kak, tapi adek itu kan masih kecil, kakak yang udah gede ngalah dulu, lagian kalau adek udah tidur nanti gantian kakak yang Asa peluk"
"Bener ya? nanti kamu pasti di monopoli sama si adek..."
"Ih kamu mah rese! dasar bayi gedeee!!"
Tawa Jaziel meledak melihat wajah Harsa yang kesal menahan marah, ah betapa menggemaskan istrinya itu.
"Iya sayang kakak paham, mau langsung pulang atau Asa ada yang mau di beli?"
Harsa sedikit berfikir, ah iya dia mungkin akan mampir ke supermarket terlebih dahulu.
"Ke supermarket dulu deh kak, beli susu adek, beli alat mandi adek terus beli Snack sama ada bahan dapur yang habis"
Jaziel mengangguk
"Oke deh kalau gitu..."Mobil Jaziel berjalan menepi, seperti yang sudah di bilang Harsa ia harus membeli beberapa barang yang belum lengkap.
"Adek... bangun yuk"
Azka masih enggan membuka matanya, ia malah semakin mendusel di dada sang bunda.
Karena Harsa gemas, Harsa malah memberi kecupan kecupan di seluruh wajah Azka yang membuat Azka terkekeh dan terbangun.
"ughhhh bundaaa geliiiiii"
Harsa tersenyum mendengar penuturan putranya, "makannya bangun, ayo kita beli susu sama makanan buat di rumah"
Azka mengangguk.
"Gendong ayah aja ya dek? bunda takut capek"
Azka mengangguk setuju, berpindah ke gendongan Jaziel.
"Yuk let's goooo!!!"
"Gooooo!" ucap ayah dan anak itu secara bersamaan.
To Be Continued
maaf aku lupa ternyata ini belum end, saking sibuk nya organisasi dan tugas presentasi...
ya Allah 😭😭😭😭
maaf ya guys...
btw aku ga janji mau end ini kapan, sesempet nya aku😭🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
H A R S A [ E N D ]
Fiksi RemajaH A R S A Harsa seorang brandal yang tidak pernah mengikuti aturan,memakai Hoodie setiap jam pelajaran, bertengkar bersama laki laki, suka sekali membuat keributan di sekolah. tapi siapa sangka di balik jahatnya dunia Allah sudah mengirimkan orang...