- Apartemen.

2.9K 337 38
                                        

Kedua pasangan muda itu sudah sampai di apartemen baru mereka sesuai Ekspektasi Harsa apartemen yang bersih dan nyaman.
Harsa langsung masuk meninggalkan Jaziel yang masih sibuk memasuk masukan barang barang.

"Hah? kamar nya satu doang? ihhhh malesssss dongggg masa satu kamar sama si jelek?!" gumam Harsa.

"Iel"

"Ya? kamu butuh sesuatu?"

"K-kamar nya kenapa cuma satu?"tanya Harsa.

"Ah maaf ya Harsa, aku cuma mampu beli apartemen ini aja kalau nanti aku udah punya uang kita pindah dari sini beli rumah biar lebih leluasa"

Harsa mengangguk mendengar penuturan Jaziel,ia mengerti lagipula sudah punya apartemen juga sudah lumayan kok.

"Kenapa Harsa? belum siap tidur satu kamar ya? gak papa aku paham, nanti biar aku tidur di sofa depan aja ya? yang penting kamu nya nyaman.."

"T—tapi badan kamu nanti sakit"

Jaziel menggeleng
"enggak... sofa nya kan masih baru, masih empuk juga kok, ga usah di fikirin yaa? mau langsung tidur aja? besok kita sekolah"

"PR aku belum" jawab Harsa lesu.

"sini buku nya, aku yang kerjain"

Harsa tersenyum sumringah mendengar Jaziel akan mengerjakan PR nya, huhu kedokteran Harsa coming!!

Harsa membuka tas sekolahnya menyerahkan buku dan beberapa alat tulis.
Jaziel mengambil buku Harsa dan melihat soal apa yang tertera di sana.

"Ah gerak harmonik ya?" ujar Jaziel sambil melihat soal Harsa.

"ummm bingung..."

"ini aku kerjain merem juga selesai Harsa... gampang...."

"susahhhh! matematika baru gampang"

"Fisika sama Matematika sama kok sama sama ngitung kan?"

Harsa menggeleng
"beda! fisika ribet! mending kimia..."

Jaziel terkekeh mengusak rambut Harsa.
"kemarin semester 1 dapet peringkat berapa?"

"12..."

"harus naik berarti kamu semester ini, nanti aku bimbing ya, supaya rata rata rapot kamu memenuhi standar"

Harsa mengangguk
"oke oke, ya udah itu kerjain..."

Jaziel mengangguk mengambil kotak pensil Harsa.
"ga ada warna merah?" tanya Jaziel saat melihat pulpen warna warni milik Harsa.

"gak suka bagusan warna pink"

Jaziel mengangguk.
mulai mencoret coret di kertas.
"ini kan soal nya peluru nemiliki massa 100 gram. kecepatannya 400 m.s-¹. tentukan momentum nya..."

jadi kita kerjakan dulu nih massa (M) 100 gram => 0,1kg karna apa? karena dari gram di jadikan ke kg dulu..
sampai sini mengerti?"

Harsa mengangguk
"berarti kalau 200 gram harus tetep di rubah ke kg juga?"

"iya dong harus"

"oke Asa paham"

Jaziel kembali mencoret buku Harsa sembari menjelaskan.
nah...

kecepatan (V) nya itu kan 400 m.s-¹. 
momentum?

momentum = MV = (0,1Kg) (400m.s-¹)
                                   = 40 Kg.ms-¹.
kenapa Kg.ms-¹? karena yang di belakang itu di masukan."

"itu di kali ya?"

"itu di kali ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
H A R S A [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang