-M a y a.

2.2K 350 93
                                        

Harsa dan Jaziel masih pisah ranjang, pagi pagi sekali Jaziel harus berangkat terlebih dahulu karena ia di panggil langsung oleh kepala sekolah untuk membimbing olimpiade siswa laki laki. Harsa mengerti ia pagi ini naik bus seperti sebelum sebelumnya.

Mood Harsa pagi ini sedang sangat baik pagi pagi tadi ia sudah makan ice cream tanpa sarapan ia benar benar sudah lama tidak merasakan ice cream maka dari itu Harsa sangat senang saat melihat banyak ice cream di lemari es.

Harsa turun dari halte bus dekat sekolahnya berjalan beberapa meter untuk sampai di gerbang sekolah.

Brukkk...

"Eh ya ampun saya minta maaf ya saya buru buru"

Harsa mengangguk menatap perempuan di depannya, cantik.

"Maaf ya... saya buru buru, duluannn" ujarnya sopan sambil tersenyum manis pada Harsa.

"cantik banget ya, di sekolah ini jarang ada yang pakai hijab dia pakai... pasti dia baik kaya iel..." ujar Harsa sembari tersenyum tipis.

ia melangkahkan kaki nya menuju gerbang di sana sudah ada Nandra, Haykal dan Juna, begitupun perempuan tadi.

"May jadi pindah ternyata?" tanya Juna.

"hehe jadi jun.."

Nandra sedikit tidak suka dengan Maya, menurut Nandra sikap Maya sama sekali tidak mencerminkan anak pesantren, hanya memakai kerudung saja tapi ia masih memakai rok yang cukup ketat walaupun panjang.

Haykal tersenyum manis melihat Maya
"mau room toor keliling sekolah?"

"gak usah kal makasih biar sama Jaziel aja..." tolak Maya halus.

Harsa yang mendengar nama Jaziel tersebut menautkan alisnya. Ah mungkin teman lama Jaziel.

"Harsa?" Panggil Nandra.

Harsa tersadar dari lamunannya melengos melewati ke empat orang yang melihat nya dengan tatapan aneh.

"tu bocah kenapa si?" kesal Haykal.

Nandra menggeleng
"jangan macem macem kal, jangan usik Harsa.."ujar Nandra memperingati.

"tadi itu siapa ya? memang orang nya begitu? gak punya sopan santun" celetuk Maya dengan nada lembut.

Haykal mengangguk semangat
"iya dia itu rese brandal sekolah biasalah cewe ga jelas..."

"Wah beneran masih ada perempuan kaya gitu? Astagfirullah...."

Nandra mendelik tak suka apa maksudnya suara Maya yang terkesan seperti di lembut lembutkan.

"si bawel ternyata lebih baik dari pada si Maya, ewh amit amit kumaha so imut kitu" -batin Nandra.

fyi: si bawel itu panggilan si cewe yang di jodohin sama nandra nanti kalau suasana nya adem aku bakal ceritain.

"Aku ke kelas duluan ya... Assalamualaikum" pamit Maya.

"Waalaikumsalam" jawab mereka bertiga.

Haykal masih tersenyum menatap Maya yang sudah masuk ke dalam lorong sekolah.

"Beneran cantik banget ya ternyata... Jaziel kalau gak tertarik juga mata nya buta fiks!"

Juna mengangguk
"pasti jodoh nya Maya kaya Jaziel juga si secara Maya kan anak pesantren ayah ibu nya juga jelas orang tua nya ya ga si?"

Nandra menggeleng melihat Haykal dan Juna yang sibuk mengomentari orang lain.

"udah Kal Jun, ayo ke kelas"

H A R S A [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang