- Menangis.

2.7K 372 51
                                    

Jaziel, Ketua OSIS pilihan dari kelas XI IPA 1 dan murid kesayangan semua guru, memang nya siapa yang tidak kenal Jaziel? mustahil satu sekolah pasti mengenal Jaziel, murid yang pandai dalam semua bidang.
Jaziel bahkan selalu mendapatkan surat maupun coklat di loker nya.

"Aduh sumpahhhh bunda gw udah ngomel ngomellll tau tadi sebel banget, gw kabur aja dari pada di gebuk bunda gw pake sutil" keluh Haykal sambil berceloteh karena ia meminta bunda nya membangunkannya jam 4 tapi Haykal baru bangun jam 5.

Nandra menatap Haykal Jenggah.
"Heh kal! maneh mah rek tidur sok siga orang meninggal, Aya nu kabakaran juga sia mah tidur wee cuek"

Juna tertawa setuju dengan ucapan nandra.
"bener si naa ,gw kalau jadi bunda nya haykal gw buanggg aja anaknya!"

Jaziel menatap arlojinya 5 menit lagi sesuai ketentuan peraturan sekolah mereka harus menutup pintu gerbang.
tapi Jaziel yakin anak yang ia tunggu belum juga datang.

"kunaon el? diem we?"

"gak papa" jawab Jaziel dengan senyum.

Tettttttttttt Tetttttttttttttt

Jaziel menutup pintu gerbang karena bel masuk sudah berbunyi, ia tetap harus menunggu 20 menit untuk menunggu anak anak yang telat supaya mendapatkan hukuman.

"Kasih hukuman apa ye? traktir gw aja kali ya sebulan?" celetuk Haykal sambil memegang perut nya.

Nandra menggeleng
"itu mah hukuman buat bikin maneh sendiri keenakan, mauan!"

"lu udah nyiapin hukuman buat yang telat?"

"udah.. menghafal surah Ar- Rahman 5 ayat, atau ngerjain soal kimia untuk IPA kalau IPS matematika"

Haykal Juna dan Nandra mengangguk

"suttttt tuh yang lagi lari si Harsa Harsa yang kata bang marka bukan?"tanya Juna yang melirik perempuan yang sedang berlari menggunakan Hoodie baby blue kebesaran.

"Hahhhhh capekkkk" ujar Harsa sambil mengusap keringatnya.

"Buka! gw mau masuk!" suruh Harsa santai.

Haykal, Juna, dan Nandra masih memandangi gadis yang terlambat dengan tatapan tak suka.
Kecuali Jaziel dia hanya menatap sebentar lalu kembali menunduk.

"kenapa telat" tanya Jaziel lembut namun cukup tegas.

"bukan urusan lu!" jawab Harsa ketus.

Haykal berdecih malas
"kelas berapa Lo? belagu amat! ada ya cewe kaya Lo? salah tetep aja ngelunjak" ujar Haykal sinis.

Nandra menghela nafas
"kamu teh niat sekolah ga? kata kak marka kamu yang suka telat? jam rumah kamu teh rusak apa kumaha?" tanya Nandra heran.

Juna bersedekap tangan.
"Tugas seorang pelajar itu belajar, banggain ortu bukan kaya Lo! calon calon pemalas!"

Harsa menarik nafas nya lebih dahulu menatap tajam ke arah Juna Kakak kelasnya.
"siapa yang bangga sama gw? dan siapa yang harus gw banggakan?" tanya Harsa dengan tatapan mengintimidasi.

"Ibu lo lah ayah lo! kaya anak yatim piatu aja lo ngomong begitu!" kesal Haykal sambil menyunggingkan bibirnya.

Habis sudah kesabaran Harsa, Harsa langsung menarik kerah baju Haykal.
"Lo brengsek! Lo tau apa tentang gw sialan? semua laki laki emang saja brengsek"

BUAGHHH

Jaziel kaget ia langsung memisahkan Harsa dengan Haykal,sudut bibir Haykal sudah berdarah karena tamparan keras dari Harsa.

H A R S A [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang