Sesuai janji mereka pagi ini Jaziel, Nandra dan Juna sudah berkumpul di depan pintu ruangan Haykal, kondisi Haykal sudah cukup stabil walaupun terpasang banyak alat alat di dalam sana, mereka sedang mempersiapkan kata kata yang tepat untuk memberi kabar pada kedua orang tua Haykal.
Jaziel memutar ponsel nya menatap Nandra dan Juna sekilas seolah bertanya sekarang atau nanti?
"Bismillah we lah elll!" ujar Nandra.
Jaziel mengangguk menekan satu nomor dan panggilan itu tersambung.
"Halo Jaziel?"
"Assalamualaikum bundaa..."
"Waalaikumsalammm, wahhh tumben iel telpon bunda, ada apa nak? Haykal nakal lagi ya diaaaa?"
"b-bunda maaf sebelumnya, bunda sekarang ada di rumah atau masih di luar kota bun?"
"Bunda di Bandung ell, ada apaaa?"
"Bunda bisa pulang sekarang ga bun? ada berita penting yang harus di bicarakan dan gak bisa lewat telpon bun..."
"Bisa nak bunda bisa pulang, ah ya ngomong ngomong Haykal nya mana ya nak? tolong bilang haykal bales pesan bunda ya nak? bunda rindu sekali dengan Haykal"
"B-baik bunda nanti saya sampaikan, ah ya bun kalau bunda sudah sampai bunda langsung ke rumah sakit **** aja ya bun"
"Loh??? siapa yang sakit elll?"
"Ada bun nanti bunda ke sini aja ya, kalau bunda butuh jemputan pasti di jemput ada Juna sama Nandra juga yang siap untuk jemput bunda"
"Tapi beneran gak terjadi sesuatu kan nak?"
"Iel akhiri dulu ya bun, iel mohon bunda segera ke sini, maaf menganggu waktunya bun iel tutup Assalamualaikum"
tuttttttt
Jaziel langsung menghempaskan telpon yang ia pegang tangan nya gemetar bukan main, ia tidak tau bagaimana reaksi bunda Haykal saat mengetahui putra satu satunya terbaring kaku dan berjuang selama ini sendirian.
"k-kenapa gw takut, gw takut Haykal menyerah Na, El..." lirih Juna sambil memejamkan matanya.
"Ga usah ga jelas jun! Haykal pasti sehat lagi" timpal Nandra.
Juna sedikit mengangguk
"padahal kita selalu beliin Haykal obat terbaik, bisa bisanya tuh anak skip bener bener deh"Jaziel masih gelisah, ia benar-benar sangat menunggu bunda Haykal untuk segera datang.
bunyi alat pacu detak jantung terdengar Nandra Juna dan Jaziel langsung bangun dan masuk ke dalam ruangan yang ada Haykal di sana, tentu saja Nandra langsung memencet bel supaya para tim medis segera datang.
sang dokter langsung berlarian ke dalam dan mereka menunggu di luar.
berbagai doa mereka rapalkan dalam hati masing masing, meminta doa terbaik semoga Haykal benar benar tidak menyerah kali ini.tangan Juna benar benar bergetar hebat, ia sangat dekat dengan Haykal bukan sangat lagi tapi memang benar benar dekat, mereka selalu bersama sejak mereka SMP dulu.
"its oke jun... Haykal bakal baik baik aja"
Juna sedikit mengangguk ragu walaupun hatinya sangat resah.
1 jam berlalu para tim medis sudah keluar.
"Gimana keadaan Haykal dok?"
"sudah kembali stabil detak jantung nya sudah kembali normal, paru paru nya tadi sempat tidak mau memompa tapi syukurlah Haykal benar benar anak yang kuat"

KAMU SEDANG MEMBACA
H A R S A [ E N D ]
Teen FictionH A R S A Harsa seorang brandal yang tidak pernah mengikuti aturan,memakai Hoodie setiap jam pelajaran, bertengkar bersama laki laki, suka sekali membuat keributan di sekolah. tapi siapa sangka di balik jahatnya dunia Allah sudah mengirimkan orang...