- Aneh.

2.5K 315 41
                                        

Harsa dan Jaziel berangkat bersama tapi Harsa tetap tidak akan turun di parkiran sekolahan, apa kata dunia nanti? seorang Harsa satu mobil dengan kesayangan seluruh sekolah?

"Beneran mau turun di sini?"

"iya nanti temen temen kamu kepo apalagi haykal cih!"

Jaziel mengangguk mengerti
"ya udah nanti pulang sekolah tunggu di kelas dulu aja aku mau ada rapat kalau kamu bosen ke kantin atau ke perpus gak apa apa"

"Lama rapat nya?" Tanya Harsa.

"Enggak, cuma bahas proposal yang sudah fiks kemarin"

"ya udah.. Ett sebelum aku turun minta uang?" ujar Harsa sambil mengulurkan tangannya.

Jaziel terkekeh mengambil selembar uang berwarna biru dari kantong jaket levisnya,lagipula sekarang Harsa tanggung jawabnya bukan? Harsa pun sudah tidak di perbolehkan Jaziel untuk bekerja di toko pa yuda.
"nih 50 ribu buat hari ini besok di kasih lagi, nanti setelah pulang sekolah mau isi kulkas kita belanja dulu mau?"

"Mauuu!!"

"ya udah belajar sana yang bener" ujar Jaziel sambil mengulurkan tangannya,  mengode Harsa supaya mencium tangannya.

"ya udah aku duluan!" ujar Harsa sambil menutup pintu mobil suaminya dan berjalan.

sedangkan Jaziel sudah lebih dahulu sampai di sekolah.

"Woi elll" ujar Haykal yang sudah menjaga gerbang.

"Apaaa?"

"Tumben baru Dateng"

"kelonan lah sama Harsa" celetuk Juna sembari membenarkan dasinya.

Jaziel menatap Juna sekilas
"ngaco!"

Nandra mengangkat satu alisnya
"eleh eleh iel kunaha panik kitu mukana?"

Jaziel mengelak
"gak tuh"

Panjang umur, Harsa datang dengan memakai seragam tanpa mengenakan Hoodie.

"Tumben gak pake Hoodie lo?" tanya Haykal.

Harsa menatap Haykal tajam
"terserah gw? lu siapa ngatur?!"

Juna berdecak malas, Harsa memang selalu pembangkang dan tengil.
"Ck. lo kenapa jadi taat aturan? gak pernah telat, nurut lepas Hoodie, perasaan kemarin lo di omelin ka Marka gak kapok!"

Harsa menaruh tangannya di atas dada menatap Juna remeh.
"Loh? lu berharap apa?! gw nurut sama babu guru? ups babu sekolah deng ya....." ledek Harsa tengil.

Jaziel menghela nafasnya teman teman nya memang selalu menggoda Harsa dan berakhir adu mulut, selalu seperti ini.

"Mau jadi pacar iel kan harus nurut sa" goda Nandra sembari menatap Harsa dan Jaziel bergantian.

"Siapa? gueee? pacaran sama dia??!!! gw gak kenal, minggir deh lo ngerusak mood gw aja sialan!" umpat Harsa kesal sambil mendorong bahu Haykal.

"Harsa cukup kembali ke kelas..." ujar Jaziel menengahi, akting istrinya memang tidak pernah gagal.

"BRENGSEK TUH CEWE YA HERANNNN!!! AWAS LO YA HARSA LAKI LO BREWOKANNN!!" teriak Juna.

Jaziel bergidik ngeri membayangkan dirinya brewokan.
"Sut jun ngomong nya jangan asal deh 20 menit lagi bel tuh fokus aja lihatin yang telat"

Haykal menatap Jaziel Lamat Lamat
"El lu gak curiga sama Harsa kemarin tiba tiba di rumah lu sekarang kaya orang ga kenal... jangan jangan dia itu —"

"Udah Haykal masih pagi jangan ngomongin orang yang engga engga, kemarin kan udah gw jelasin kal kalau Harsa nolongin umi Minggu lalu... ya wajar umi baik sama Harsa dong?"

H A R S A [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang