- Jawaban.

2K 319 39
                                    

Keluarga Jaziel sedang bersiap di rumah mereka bersiap menerima jawaban dari Harsa nanti.
Annisa tersenyum menatap Harsa yang memakai gamis berwarna hijau toska dan kerudung berwarna putih, benar benar cantik, sangat cantik.
Harsa itu definisi sempurna.

bukan hanya Harsa tapi kita semua, karena Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling sempurna.

"Asa Subhanallah cantik sekali nakkk" ujar Annisa kagum.

Asa tersipu
"Umi terimakasih"

"Asa sudah siap dengan jawaban Asa kan?"

Harsa mengangguk
"Ayo kita ke bawah, Aby sama yang lain udah nunggu"

Harsa dan Annisa menuruni anak tangga dengan anggun, Jibran yang menatap Harsa dengan penampilan berbeda mengangga, benarkah ini Kak Harsa yang sering jibran lihat? tidak calon Abang nya memang sangat cantik.

Abi Jaziel tersenyum mencolek paha Jaziel.
"Harsa cantik banget tuh"

Jaziel menggeleng
"Abiii, Aby lagi tegang sekarang"

Arkan tersenyum
"Bismillah ya nak kalau jodoh pasti Allah permudah"
Jaziel mengangguk membalas ucapan sang Ayah.

Harsa duduk di dampingi Annisa umi Jaziel, keluarga mereka sudah lengkap sekarang.

Arkan tersenyum
"Jadi Harsa, bagaimana? sudah punya jawaban atas lamaran Jaziel kemarin?"

Harsa meremat jari jarinya
"Sudah Abi..."

"bagaimana Harsa?"

"Asa menerima Jaziel" jawab Harsa mantap sembari mengangguk.

"Alhamdulillah" ujar mereka serempak.

Jaziel bernafas lega sembari tersenyum senang, hatinya benar benar berbunga bunga sekarang, bukankah sekarang ia dan Harsa sudah terikat walaupun belum menikah?

Annisa memeluk tubuh Harsa
"terimakasih nak terimakasih"

Harsa terisak di pelukan Annisa
"seharusnya Asa yang berterima kasih umi, Harsa sudah di tolong sama keluarga umi, terimakasih sudah sayang sama Asa umi terimakasih"

Annisa mengangguk mengusap punggung Harsa yang bergetar
"Untuk restu menikah nanti Asa bertemu dengan Ayah Asa dengan Aby ya?"

"Asa takut umi"

"gak akan terjadi apa apa sayang, setidaknya Asa harus bilang dulu ya nak gak apa apa mereka jahat Asa gak boleh jahat, pasti di balas sama Allah"

Harsa mengangguk menghapus air matanya.

Annisa mengeluarkan cincin yang sudah ia beli dengan pertimbangan Jaziel kemarin.

"Sini tangan Asa pasang cincin dulu ya,ini menandakan Asa sudah terikat, pernikahan kalian gak lama kok, 1 Minggu lagi sebelum kalian ulangan kenaikan kelas"

Harsa mengangguk
"Umi pernikahannya privat kan?"

"Iya nak hanya keluarga aja kok, dan teman teman kalau Asa mau undang gak apa apa"

Harsa menggeleng
"Asa gak punya teman umi, mungkin Iel punya"

Annisa mengangguk
"gak apa apa ya, jadi sekarang kalau Asa sama Aby mau ngobrol boleh sana ke taman belakang,ingat ya Aby Umi gak izinin Aby macam macam"

Jaziel mengangguk
"Iya umi, Aby gak akan macam macam"

Harsa dan Jaziel sekarang berada di dalam situasi canggung,sama sama diam karna mereka pun bingung ingin memulai dari mana.

H A R S A [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang