- woi siapa yang desah?

3.1K 345 38
                                    

Sekarang sudah pukul 7 malam setelah mereka tadi sore melakukan games kecil kecilan, dan sekarang mereka semua sudah makan malam dan sholat jadi saatnya mereka untuk kembali ke tenda masing masing terserah ingin melakukan apa dan nanti jam setengah 9 mereka akan mengadakan api unggun.

Harsa sedang rebahan di samping putri sambil memainkan Pou.

"Puttt... aku mau keluar tapi gak mau pakai kursi roda kamu jangan bilang bilang kak aby ya?"

Putri menggeleng ia tidak mungkin membiarkan Harsa keluyuran tanpa kursi roda.
"jangan macem macem sa, nanti aku yang kena marah, nurut aja di sini"

"duh ga bisaaaaa Asa mauuu minta jajan ke kak Abyyy boleh ya???"

Putri menggeleng
"sekali engga ya engga!"

Harsa mengerucutkan bibirnya
"put??? boleh ya? nanti pulang nya duduk sama kak Nandra deh gimana???"

"duh ngeyel bangettt si anak satu iniii" geram Putri.

"Fine! kalau kenapa napa awas aja ya!" timpal putri.

Harsa tersenyum senang
"tenang aja Asa bisa jalan kok pelan pelan, love you puputttt" ujar Harsa dengan senyum mengembang.

Harsa dengan perlahan mulai bangkit dan keluar dari tenda ia tidak ingin bertemu suaminya ia hanya ingin berjalan jalan sebentar dan mencari udara segar, di dekat sungai ada tempat duduk dan tidak begitu gelap kok lagi pula cuaca malam ini sangat terang benderang.

Harsa dengan perlahan menuju tempat duduk yang sepi lumayan jauh dari tenda nya tapi tidak masalah ia hanya ingin melihat bintang sendirian.
Kepala Harsa mengadah menatap hamparan bintang yang gemerlap terang, ia sedikit tersenyum.

"Bunda... Asa sudah bahagia sekarang, bunda di sana pasti bahagia juga kan?bunda sama ayah gak usah mikirin Asa lagi sekarang Asa udah seneng terus kok, bunda Asa di sini selalu kangen bunda kangen banget" lirih Harsa sambil tersenyum sendu.

Harsa ingin menyentuh air sungai di bawah nya sepertinya segar bukan? Harsa perlahan menurunkan kakinya.

BRUSHHH...

"Awhhhhhhhhh" desis Harsa saat merasakan kaki nya tergelincir oleh batuan yang basah.

"Uhhhhhh sakitttttt bangettttt"

baju Harsa sudah basah walaupun tidak sampai atas kaki nya terlalu sakit untuk berdiri sendiri, Harsa juga tidak membawa ponsel.

"Hiks sakittt banget kaki Asa bunnnn" ujar Harsa sambil mengigit bibir bawahnya menahan isak tangis nya.

Di lain sisi para panitia OSIS sedang menyiapkan bahan bahan untuk sesi api unggun dari mulai kayu, bensin , sound sistem dan masih banyak lagi.

Putri berjalan santai ke arah Jaziel dan kawan kawan yang masih sibuk dengan tugas nya masing masing.

"kak... mana si Harsa? jangan di umpetin dong mau minta susu coklat nya" ujar Putri

"Harsa? gak ada di sini kok" jawab Jaziel sambil mengikat ranting ranting.

"Jangan bercanda kak "

Haykal menggeleng
"bener put Harsa gak ke sini, bukannya dia sama lu?"

Putri mulai panik ia menggeleng
"engga kak tadi dia izin mau ketemu kak iel, gw fikir ya udah ketemu suaminya sendiri kan, dia juga gak pake kursi roda"

Jaziel mengigit pipi bagian dalamnya rasa cemas kembali menghantui.

"Anjing put! udah malem lo yang bener dong! masa temen lo di biarin begitu gila lo?!" ujar Juna dengan sedikit meninggi, karna bagaimana pun mereka semua tanggung jawab para anggota OSIS.

H A R S A [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang