- hukuman.

2.3K 190 36
                                        

Jaziel memang selalu memberikan hukuman pada Harsa jika ia berkata yang tidak sopan di telinga, istrinya itu seringkali keceplosan entah bahasa hewan atau mengumpat.

Mereka berdua sekarang berada di dalam mobil, tidak ada yang memulai percakapan karena sejujurnya Harsa sedikit kelelahan. Bagaimana tidak lelah? Harsa mengajak main para anak anak dan harus membujuk Azka karena ia menangis meminta Harsa untuk tidak pulang, tapi Harsa sudah berjanji akan mengajak Azka untuk menginap di rumah nya kapan kapan.

Tapi Harsa senang bisa bermain dengan anak anak, lelah Harsa terbayar saat mereka mengucapkan terimakasih, tersenyum dan tertawa lepas.

"Mau beli jajan dulu atau engga?" tanya Jaziel.

Harsa sedikit berfikir.
"Hum, mampir dulu di minimarket"

Jaziel hanya mengangguk mendengar penuturan sang istri, mencari minimarket terdekat.

"Kak?" tanya Harsa yang memecah suasana hening.

"Hm?"

"Gimana kalau kita adopt Azka?"

Jaziel sedikit menoleh, memastikan apa yang ia dengar bukanlah hanya sekedar gurauan Harsa.

"Sayang? memang sudah siap?"

Harsa mengigit bibir bawahnya.
"Siap, sekalian belajar ngurus anak sendiri" jawab Harsa mantap.

Jaziel kembali fokus tanpa bergeming, memarkirkan mobil nya di depan Minimarket.

"Beneran sudah yakin? sudah siap harus bisa membagi waktu untuk semuanya? kasih sayang, mengurus rumah, belajar, dan lain lain, Asa beneran sudah siap? gak apa apa kalau Asa sudah siap, kalau masalah uang dan masalah kasih sayang insyaallah kita mampu, kalau masalah waktu? apa kamu udah siap? kakak ga masalah kalau kamu siap."

Harsa sedikit menghela nafas, ia siap.
"Asa siap kak, jadi boleh?"

Jaziel tersenyum mengangguk
"Boleh, nanti kita urus sama sama ya?"

Harsa tersenyum senang, memeluk suaminya sekilas sembari memberikan kecupan hangat di pipi sang suami.

"Terimakasih ya kak? terimakasih sudah jadi suami yang baik dan bertanggung jawab, selalu mikirin Asa kapanpun, mikirin segala resiko yang nanti pasti bakal terjadi kedepannya, makasih banyak suami Asa..."

Jaziel terkekeh geli, mencubit gemas pipi chubby istrinya sembari melayangkan kecupan kilat di bibir sang istri.

"Ayo beli jajanannya..."

Harsa mengangguk, turun dari mobil nya di susul dengan Jaziel.

"Kakak? Asa mau coba buat kue besok di rumah, kakak besok libur kan kuliah nya?"

Jaziel mengangguk
"iya libur kok, mau buat sama sama?"

Harsa mengangguk mantap
"Mau!!" jawab Harsa antusias.

Jaziel tersenyum.
"Ya udah ambil dulu bahan bahan kue nya, beli Snack juga yang Asa mau, nanti pakai kartu kakak aja ya?"

Harsa menggeleng
"kan kakak udah ngasih kartu khusus buat uang belanja, masih banyak kok lagian, pakai uang ini aja ya?"

Jaziel menggeleng
"ga papa pakai uang ini aja, hitung hitung traktir kamu"

Harsa mendengus
"Gayanya kaya orang pacaran"

"Loh kita kan pacaran sayang... pacaran halal"

Harsa mengangguk
"iya iya! cepet deh kak aku ngantuk niiii"

Jaziel tersenyum mengangguk
"Iya makannya ayo cepet nanti kita pulang"

Harsa dan Jaziel memasukan cukup banyak Snack dan bahan bahan yang akan ia buat besok, tepung terigu, gula, telur, susu, dan lain lain.

H A R S A [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang