- sakit.

1.6K 194 14
                                        

Harsa benar benar sangat sibuk setelah naik ke kelas dua belas, menyiapkan segala nya untuk SNMPTN dan juga tiada hari tanpa belajar, terlepas dari nilai nya yang sangat memuaskan bahkan sudah lebih dari cukup kalau ia ingin masuk ke jurusan kedokteran Harsa tetap saja tidak merasa puas dan mencicil dengan membeli buku buku tentang ilmu kedokteran yang harga nya cukup mahal.

Jaziel menghela nafas pasrah saat melihat Harsa yang selalu over terhadap buku buku tebalnya, Jaziel tidak melarang istrinya untuk membaca buku tidak, tapi Jaziel tidak ingin Harsa sakit.
Harsa sudah tertidur di meja belajar miliknya, dengan tumpukan buku yang memenuhi meja belajarnya.

Jaziel tersenyum tipis, membereskan buku buku milik istrinya dan berniat untuk mengangkat tubuh mungil istrinya ke ranjang, saat Jaziel hendak mengangkat tubuh istrinya, ia langsung membulatkan matanya.
Suhu tubuh Harsa panas.

"Asa, kenapa masih ngeyel terus si kalau di bilang," gumam Jaziel yang langsung memindahkan tubuh Harsa keranjang.

Jaziel tentu saja langsung bergegas menuju dapur untuk mengambil air hangat, handuk, dan segala hal yang ia butuhkan untuk merawat istri nakalnya. Setelah beberapa saat Jaziel mengambil semua yang ia butuhkan Jaziel langsung segera kembali ke kamar mereka.

Dengan telaten Jaziel menaruh handuk yang sudah basah itu di dahi Harsa.

"Sayang?"

"Hnggggg...."

"Bangun dulu sebentar, minum air hangat sama minum obatnya"

Harsa hanya mengangguk kecil dan mulai membuka matanya perlahan.

Jaziel langsung memberikan Harsa gelas yang berisi air itu dan memberi obat parasetamol untuk meredakan panas.

"Udah kakak bilang kan jangan terlalu over belajar, kakak ga pernah larang kamu belajar tapi kalau begini kakak akan larang kamu belajar, ga ada yang salah dengan menuntut ilmu tapi kamu kalau udah begini lupa semuanya, makan, minum, istirahat, kakak yakin nilai kamu pasti cukup untuk masuk kedokteran kakak jamin itu, jangan di ulangi"

Harsa menunduk sambil mengangguk, ia tau ia salah, tapi ia benar benar tidak bisa barang sehari untuk tidak membaca buku.

"Pusing ga?"

Harsa mengangguk lucu sambil mengerucutkan bibirnya dan mata yang berkaca kaca.

"Nakal, lain kali nurut kalau di kasih tau, untung kakak pulang cepet hari ini coba kalau engga"

Harsa memeluk Jaziel, menenggelamkan dirinya ke dada bidang suaminya.

"Kak iyel jangan marah, maaf,"

"Jangan buat kakak khawatir Harsa, kalau kamu ulangin lagi kakak beneran marah nanti"

Harsa mengangguk patuh
"Janji ga di ulangi"

Jaziel terkekeh mengusap lembut punggung istrinya sambil mengecup pipi istrinya gemas.

"Udah sekarang tidur, besok izin aja ya ga usah sekolah? ke rumah umi dulu, kakak ada kelas pagi"

"Hum aku nurut aja"

"Good baby, now sleep!"

Harsa kembali mengangguk, merasakan suaminya yang mengusap lembut punggung nya dan mulai memejamkan matanya, sejujurnya Jaziel tidak tega meninggalkan Harsa dalam keadaan sakit seperti ini, tapi apa boleh buat sekarang dirinya terpilih menjadi asisten dosen, entah kenapa dosen nya tiba tiba menunjuknya padahal ia baru saja menjadi mahasiswa semester awal.

"Tisbah 'ala khayr, sayang"
(semoga kamu bangun dalam keadaan baik, sayang)

Jaziel memutuskan untuk menyusul istrinya terlelap ke alam mimpi.

✨✨✨

Pagi pagi sekali setelah mengantar Harsa ke rumah uminya tentu saja Jaziel langsung bergegas ke kampus nya, ia ada kelas jam 8 pagi jadi ia harus berangkat 2 jam sebelumnya karena perjalanan.
Jaziel cukup sibuk akhir akhir ini teman temannya pun sana, dan mereka benar benar belum berkumpul mungkin hanya sesekali di hari Minggu.
Tidak ada yang berubah dari Jaziel ia masih menjadi seorang yang tunduk akan pandangan, tidak pernah bersentuhan dengan lawan jenisnya bahkan semakin jarang bicara kalau memang keadaan penting dan mendesak.

"Hai Jaziel," sapa Ica, teman satu jurusannya.

Jaziel enggan menatap perempuan itu ia masih menunduk melihat jalanan.

"Waalaikumsalam," jawab Jaziel.

"Kamu kenapa si liat sepatu? aku di sini Jaziel! ish aku udah cantik tau pagi ini, masa kamu ga mau lihat wajah cantik aku."

Jaziel merapalkan istighfar di dalam hatinya, berusaha untuk selalu menjauh dari perempuan seperti Ica.

"Sudah? saya mau ke kelas," jawab Jaziel dengan ketus.

"Jazzz—"

Jaziel langsung pergi meninggalkan Ica dengan penuh amarah, Ica merasa harga dirinya tercoreng, bagaimana bisa orang secantik dirinya tertolak? cih memang Jaziel siapa.

"Brengsek! liat aja lo Jaziel!."

Jaziel tetap merapalkan dzikir di sepanjang koridor menahan dirinya untuk tidak terbawa kesal dengan sifat seperti perempuan tadi. Terlepas dari perlakuan Ica tadi seorang perempuan muslim tidak pantas untuk memakai wangian yang begitu mencolok dan menggoda laki laki terang terangan.

Jaziel langsung mendudukkan dirinya di tempat biasanya ia duduk, tentu saja ia termasuk siswa yang pintar dan tak jarang beberapa profesor atau dosen selalu memercayainya.

"Alhamdulillah ga telat..." Jaziel benar benar mengucap syukur ia tadi keruangan dosennya yang lain terlebih dahulu.

Ah Jaziel jadi menghawatirkan istri mungil nya, sedang apa istrinya sekarang.

Tak lama dari lamunannya dosen pelajaran hari ini masuk dan pelajaran di mulai, tentu saja Jaziel tidak akan lepas dari perempuan ular itu, ya Karisa Nabila, perempuan yang sudah terkenal dengan  sifat nya yang angkuh, terlepas dari kecantikan yang semua orang idam idamkan, Harsa tetap perempuan tercantik setelah uminya.

Pelajaran berakhir sekarang pukul 10.30 ia juga tidak ada lagi kegiatan yang di pikiran Jaziel saat ini adalah pulang ke rumah uminya.

"Jaziel....."

Jaziel menghela nafas lelah, lagi lagi perempuan itu.

"Jaziel kamu mau pulang? aku bareng dongggggg"

Jaziel masih enggan berbalik ia benar benar membelakangi teman satu jurusannya.

"Saya sibuk, memang kamu gaptek? tidak bisa memakai aplikasi?" sindir Jaziel keras.

Perempuan itu menatap Jaziel sebal
"Pelit banget si!!! masa ngasih tebengan aja ga mau!" ujar Karisa ngotot.

Jaziel tidak menggubris dan langsung meninggalkan Karisa di sana yang menatap Jaziel dengan penuh dendam.

"Jaziel sialan! awas aja gue bakal buat lu bertekuk lutut di hadapan gue! memang lu siapa? bahkan semua laki laki tergoda sama gue! buta kali dia!" kesal Karisa, sedangkan orang orang yang melihat Karisa berbicara sendiri bergidik ngeri.

To be Continued

haloooo...
kangenn ga?

maaf ya baru update habis PAT ni
😭🙏🏻

besok aku update lagi insyaallah setiap hari, soalnya udah libur kan🥰

H A R S A [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang