Sesuai janjinya pada suaminya, Harsa sudah siap dengan hadiah yang akan di berikan pada suaminya, Harsa yakin suaminya pasti menyukai hadiah darinya.
Harsa berkaca di depan cermin sembari tersenyum menatap dirinya di depan pantulan kaca itu."Tinggal tunggu kakak pulang dari masjid deh..." monolog Harsa.
Pintu apartemen Harsa terbuka, Harsa yakin itu pasti suaminya.
Ia tersenyum sambil mengucap basmalah terlebih dahulu."Assalamualaikum, adekkkk, kok suaminya pulang ga di sambut" ucap Jaziel dari arah ruang tamu.
"Waalaikumsalam, sebentar kak!!" jawab Harsa.
Harsa menarik nafasnya dalam dalam, memberanikan diri untuk menghampiri suaminya yang sudah menunggu di depan sana.
Cklekkk...
Pintu kamar mereka terbuka, Jaziel terdiam, enggan berkedip sedikitpun saat melihat istrinya yang baru saja terlihat di depan pintu itu.
"A- adek?" ucap Jaziel gugup.
"Hum? kenapa? udah kangen memang?"
"B- beneran adek?" tanya Jaziel yang masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat, Harsa benar benar tampak cantik sangat amat cantik.
Harsa mengangguk cepat
"Ini Asa!!! ishhh emang aku jelek apa?!"Jaziel menggeleng, berjalan mendekat ke arah istrinya dan memeluk istrinya erat.
"Subhanallah adekk, cantikkk, adek cantik sekali...."
Pipi Harsa sudah merona, ia semakin memeluk suaminya karena malu.
"Ini hadiah untuk kakak karena sudah keterima SNMPTN, hehe, tapi adek juga ikhlas karena Allah dan karena ingin menjalankan kewajiban adek..."
Jaziel tersenyum tidak berhenti untuk memberikan kecupan kecupan di pucuk kepala istrinya.
"Adek, hijab sama gamis nya kapan belinya? kok kakak ga tau?"
"Eummm beli nya udah lama kok, mulai ajaran baru juga adek nanti ke sekolahnya pakai kerudung"
"Pintarnya, terimakasih ya sayang? kakak suka sekali sama hadiah dari adek, pelan pelan aja ya sayang? nanti lama lama terbiasa, terimakasih sudah mau menyempurnakan ibadah adek sama mas, kita sama sama belajar lagi mulai dari sekarang ya sayang?"
Harsa mengangguk.
"Hum... adek sayang kakak...""Kakak lebih sayang adek..."
Harsa tersenyum lega, rencana Allah memang sangat indah, lebih indah dan tidak terduga, bertemu dengan Jaziel dan menikah di usia muda sama sekali tidak membuat Harsa menyesal, Jaziel memang calon suami yang bertanggung jawab.
"Kakak? kakak gak apa apa kan kalau kita nunda punya baby sampai aku lulus kuliah nanti? atau kalau kakak ga mau nunda setidaknya nunggu aku masuk perguruan tinggi negri"
Jaziel mengusap pipi istrinya lembut.
"Sayang, kakak udah bilang apapun yang terbaik untuk kita kakak nurut, ga masalah kok, lagipula biar kita bisa berduaan terus kan? jangan di fikirin ya? nanti kalau memang udah waktunya pasti Allah kasih...."Harsa tersenyum mengangguk.
"Kita sekarang mau apa? aku bosennn"
"Murajaah yuk? hafalan kamu kemarin sampai mana coba?"
"Yahhhhh ngaji aja dehh yaaaa? hafalan adek lagi berantakan kakkkkk"
Jaziel terkekeh
"Loh? justru lagi berantakan makannya sama sama di betulkan, nanti kan biar hafalannya gak hilang""Juz 30 aja ya? surah yang kemarin kakak suruh Asa belum hafall..."
"Iya adek sayang, juz 30, ayo ambil wudhu dulu..."
Kedua pasangan suami istri itu mengambil air wudhu, Harsa yang sudah cantik dengan balutan mukena dan Jaziel yang tampak tampan dengan peci dan sarungnya.
"Ayo di mulai dari surah Al Fatihah dulu ya.."
Mereka memulai dengan ucapan basmalah dan memulai murajaah mereka.
✨✨✨✨
Haykal menatap langit langit kamar nya, hati nya sedang merasakan gundah gulana karena perasaan yang mengganjal.
"Ikal?"
"B-bunda?"
Sang bunda menghampiri putra nya yang tampak melamun, karena Haykal sama sekali tidak menyadari kalau bunda nya masuk ke dalam kamar Haykal.
"Ikal kenapa? kok kaya banyak pikiran gitu, apa yang lagi ikal pikirin?"
Haykal menatap sang bunda yang duduk di tepi ranjang, sembari memegang erat tangan sang bunda.
"Bun, bagaimana caranya ikhlas?"
"Ikhlas? ikhlas dalam konteks apa dulu? ikhlas itu banyak nak.. bagaimana caranya ikhlas tergantung kita yang menjalankan, ikal ingat bukan kalau semua hanya titipan Allah? bagaimana kalau titipan itu di ambil? bukan punya kita bukan? berarti kita harus merelakan apa yang bukan milik kita, ikhlas itu ga hanya di ucapkan tapi di lakukan..."
"Tumben Ikal tanya tentang ikhlas, siapa yang ingin Ikal ikhlaskan?" tanya sang bunda lagi.
Haykal memejamkan matanya sejenak
"Maya ingin kuliah di Kairo bunda, Abi nya suruh Maya untuk kuliah ke sana, lantas ikal harus apa Bun? ikhlas?"Sang bunda tersenyum mengusap kepala Haykal
"Nak, kalau Ikal serius dengan perasaan Ikal, bunda temenin ikal untuk melamar ke rumah orang tua Maya, supaya Maya terikat oleh kamu dulu, coba sholat istikharah dulu, yakinin perasan kamu, Maya memang kapan berangkat ke sana?""Ikal ga tau bun, ikal udah jarang ketemu, ikal tau berita itu dari temen temen aja..."
"Ya sudah masih ada waktu untuk ikal sholat minta petunjuk ya nak sama Allah, minta yang terbaik, minta petunjuk, bunda akan selalu dukung ikal apapun yang terjadi."
"Ikal takut bun, Maya itu perempuan Sholehah, sedangkan ikal? ikal takut kalau Maya menolak, atau mungkin selera Maya bukan yang seperti Ikal."
Sang bunda tersenyum teduh
"Sayang... dengerin bunda, jodoh itu rahasia Allah, kita ga akan pernah tau takdir akan berjalan seperti apa, terlepas dari di tolak atau tidak, setidaknya ikal sudah mantap dengan perasaan ikal, seperti yang tadi bunda bilang, kalau milik ikal tidak akan tertukar, berdoa sungguh sungguh ya nak? percayakan semua pada Allah..."Haykal tersenyum memeluk sang bunda erat
"Ikal sayang bunda, love you bun...""Bunda sayang ikall, love you more sayang...."
"bobo ya sayang? jangan lupa sholat malam nya, bunda juga mau bobo, good night and sweet dreams sayang..."
"To bunda sayang" ujar Haykal sambil mengecup pipi sang bunda.
Haykal tersenyum mantap, ia yakin bahwa rencana Allah jauh lebih indah di bandingkan semua rencananya.
To Be Continued.
ada yang kangen ga niiiii🙆🏻♀️

KAMU SEDANG MEMBACA
H A R S A [ E N D ]
Novela JuvenilH A R S A Harsa seorang brandal yang tidak pernah mengikuti aturan,memakai Hoodie setiap jam pelajaran, bertengkar bersama laki laki, suka sekali membuat keributan di sekolah. tapi siapa sangka di balik jahatnya dunia Allah sudah mengirimkan orang...