- Manja.

2.8K 339 40
                                    

Jaziel terbangun pada pukul 4 dini hari setelah semalaman ia berjaga karena suhu tubuh Harsa tidak turun turun juga, Harsa semakin mengigil semalam jadi Jaziel benar benar tidak tertidur dan baru tertidur pukul 2 pagi.

Jaziel kembali mengecek suhu tubuh Harsa menyingkirkan kompresan dari dahi Harsa.

"Alhamdulillah udah gak terlalu panas kaya tadi malem"

Ngomong ngomong Jaziel benar benar tidak bisa tertidur semalam bagaimana ia bisa tidur dengan nyenyak sedangkan Harsa menggigil dan juga mengigau menyebut bunda nya terus menerus.

Flasback ON.

Jaziel baru saja selesai belajar dan sekarang sudah pukul 10 malam, Jaziel memasukan kembali semua buku buku yang akan di bawa besok.

"B-bundaaa hikssss j-jangan bunda jangan tinggalin Asa bundaaa" lirih Harsa sambil bergerak gelisah.

Jaziel langsung menengok ke arah Harsa ia langsung bergegas untuk menenangkan Harsa.

"Harsa..."

Jaziel meraba dahi Harsa tangan nya terasa sangat panas
"Astagfirullah panas banget"

Jaziel mengambil termometer mengecek suhu tubuh Harsa terlebih dahulu dan benar saja suhu tubuh Harsa sudah 39,8°c.
Jaziel panik bukan main mengambil handuk kecil dan mangkuk yang berisi air.

"Ya ampun Harsa kenapa begini?" gumam Jaziel saat melihat Harsa yang menggigil pucat,Jaziel juga dengan telaten mengompres dahi Harsa.

"Hikssss hiksss b-bundaa"

"Harsa bangun dulu ya... minum obat nya"

Harsa masih mengigau dan Jaziel dengan sabar berusaha untuk membangunkan Harsa karna demi apapun Jaziel belum pernah merawat orang demam.

"Harsa bangun dulu ya minum obat" ujar Jaziel sambil menepuk nepuk pipi Harsa.

Harsa mulai membuka matanya menatap Jaziel sayu.

"Iel?"

"Iya Harsa, ayo minum dulu obat nya ya badan kamu panas banget setelah itu tidur lagi"

Harsa menggeleng matanya sudah berkaca kaca sekarang.
"hiksss p-pusing"

"Iya Harsa pusing makannya ayo bangun dulu ya minum obat biar gak pusing" ucap Jaziel lembut sembari membantu Harsa duduk.

Jaziel memberikan 2 obat parasetamol dan juga antibiotik.

"udah?"

Harsa mengangguk lemah sambil kembali merebahkan tubuhnya.
"D-dingin iell" lirih Harsa gemetar.

"mau di peluk?"

"umm peluk yang kenceng ya?" pinta Harsa sembari tersenyum lemah, walaupun bibirnya pucat tapi ia tetap tersenyum tipis.

Jaziel mengecilkan AC membuka kaos yang ia pakai sehingga Jaziel hanya memakai celana saja.

"k-kenapa baju iel gak di pake?" tanya Harsa malu.

"biar kamu gak kedinginan, dada aku pasti hangat karna suhu tubuh manusia kan hangat"

"tapi nanti gantian iel yang sakit?"

H A R S A [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang