- kantor polisi.

2.1K 346 35
                                        

Sesuai mood Jaziel pagi ini dari pagi hingga menjelang pulang sekolah Jaziel tetap tidak bergeming sama sekali, di tanya guru pun ia tidak begitu menjawab sesemangat biasanya.

"El mau langsung balik?" tanya Haykal.

Jaziel mengangguk menancapkan kunci motornya lalu bergegas meninggalkan area sekolah dengan terburu buru.

Haykal Juna dan Nandra lagi lagi menghela nafas.
"sumpah ya di giniin iel berapa gue punya salah beribu tahun dah"

Juna mengangguk menyetujui omongan Haykal, Jaziel yang pendiam seperti ini malahan sama sekali bukan Jaziel.

"Ya udah nteu papa lah, iel butuh waktu kan? geus lah baralik"
(ya udah gak papa iel butuh waktu kan? dah lah pulang"

Di perjalanan Jaziel ingin cepat cepat bertemu dengan Abi nya dan membicarakan semuanya, semoga umi nya sudah membicarakan pada abinya supaya Ayah tiri Harsa cepat di proses.

Jaziel sampai di depan pekarangan rumah nya, ia langsung melepas helm nya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab Sang Abi.

"gimana sekolah nya?" tanya sang Abi lembut.

"baik" jawab Jaziel seadannya.

Sang Abi mengangguk
"ganti baju dulu ya, nanti kita omongin, Abi tau Aby mau ngomong apa sama Abi"

Jaziel mengangguk segera bergegas ke kamar nya ia benar benar sudah malas untuk terus terusan memikirkan ayah tiri Harsa yang sudah tidak memiliki otak.

5 menit berlalu Jaziel sudah turun membawa handphone nya untuk menunjukkan bekas rekaman kemarin.

"Abi tau kan tentang Harsa?"

"tau umi sudah cerita tadi"

"Tadi pagi Aby anter Harsa untuk ambil pakaian dan keperluan Harsa aby tinggu di luar karena menurut Aby gak sopan kalau Aby ikut masuk ke dalam, pas Harsa udah turun bawa barang barangnya Aby niat bantuin tapi Ayah Harsa malah bentak Harsa terus tampar Harsa, yang lebih parahnya lagi pas Aby bilang kalau seharusnya Ayah Harsa gak lakuin itu Ayah Harsa bilang kalau Aby itu manfaatin Harsa kalau Aby udah ambil milik Harsa, Harsa juga di bilang jalang sama Ayah nya sendiri, Ayah nya Harsa jahat Abi, jahat sekali."

Abi Jaziel mengangguk
"Abi mengerti, Aby punya bukti apa biar ayah Harsa bisa mendapatkan hukuman setimpal?"

Jaziel mengeluarkan ponsel nya menyetel rekaman suara yang ia dapat semalam.

Ayah Jaziel meringis mendengar suara tamparan dan cacian untuk Harsa yang notaben nya perempuan dan anaknya.

"Good boy! ayo kita ke kantor polisi sekarang"

Jaziel mengangguk mengikuti sang ayah dan masuk ke dalam mobil.

"Abi umi tadi kemana?"

"belanja bulanan sama Harsa, kata umi Aby suka ya sama Harsa?"

Jaziel menjilat bibirnya yang kering menatap sang ayah was was.
"A-abi maaf Aby suka Harsa"

Sang Abi terkekeh sembari melihat wajah panik putranya.
"ya gak papa kalau Aby suka Harsa, umi juga udah sayang banget sama Harsa tuh, kata hati Aby gimana? sudah yakin?"

Jaziel mengangguk mantap
"sudah Abi, Aby sudah sholat tahajud sama sholat istikharah, inshaallah Aby yakin"

Sang Ayah tersenyum bangga.
"setelah Ayah Harsa nanti berhasil mendapatkan hukuman setimpal, Aby Lamar Harsa ya?"

H A R S A [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang