- Extra Chapter 2 -

1.2K 92 13
                                    

Sesuai dengan apa yang sudah Jaziel bilang malam ini Jaziel akan menghadiri pertemuan bisnis, Jaziel dengan menggunakan Jas berwarna hitam dan Harsa yang memakai gamis hitam yang sangat elegan.
Tujuan mereka kali ini akan menuju ke rumah ibu Jaziel menitipkan Azka di sana selama mereka pergi.

Jaziel tersenyum, istrinya selalu cantik.
"Sayangku cantik sekali Masyaallah..." puji Jaziel tulus.

Harsa tersenyum kecil
"Ish dasar gomballll... udah ayo nanti kita telat loh kak... kita harus tepat waktu"
Jaziel mengangguk

"Iya iya, kamu duluan aja ke bawah, kakak mau nyamperin Azka dulu"

Harsa mengangguk, ia duluan ke bawah dan menunggu suami dan anaknya turun, Harsa sedang agak malas akhir akhir ini, mungkin efek ia jarang bermalas malasan, karena anak kedokteran jarang sekali bisa bernafas dengan lega.

"Bundaaaaa!!" panggil sang putra yang sekarang berada di dalam gendongan Jaziel.

Harsa tersenyum "Heyyyy... sayanggg"

"Bunda cantik sekaliii Masyaallah...."

Harsa tersipu malu "Hey dasar gombal, di ajarin ayah ya kamu?"

Azka menggeleng "Ish bunda, bunda tuh cantik banget tau, masa bunda gak sadar kalau bunda itu kaya bidadari syurgaaa"

Jaziel ikut mengangguk, Jaziel sangat setuju, istrinya memang yang paling cantik.

"Udah ah kalian ini godain bunda terus, ayo ke rumah nenek, Adek di sana dulu ya sebentar? nanti ayah sama bunda jemput adek lagi..."

Azka mengangguk setuju.
"Gapapa bun, Adek kangen kakek juga"

Harsa tersenyum sambil mencium kening putra nya.
"Ayah engga Bun?" tanya sang suami menggoda.

Harsa memberenggut "Ish ini lagi iri" ujar Harsa kesal tetapi Harsa tetap mencium kening suaminya.

"Udah ah ayooo keburu telat kitaaaa"

Jaziel mengangguk dan keluarga mereka meninggalkan halaman rumah mereka dan menuju ke rumah sang ibu mertua.

30 menit kemudian, Harsa sudah sampai di rumah ibu mertua nya, ia langsung turun dan menggandeng putra nya.

"Assalamualaikum mii.."

"Waalaikumsalam..."

"Ya ampun sini sini masuk..." ajak Sang ibu mertua.

Harsa tersenyum sambil mencium tangan sang ibu mertua.

"Umi maaf, Asa sama Kak iel ga bisa lama lama, soalnya mau langsung berangkat, gapapa kan Umi nitip Azka di sini?"

Umi Jaziel tersenyum
"Gapapa sayang..."

"Maaf ya umi, kapan kapan iel janji nginep, ini udah agak telat soalnya mi" ujar Jaziel.

Umi Jaziel mengangguk
"Iya gapapa, sana berangkat, hati hati ya...."

Jaziel dan Harsa tersenyum, langsung berpamitan dan bergegas ke tempat yang akan mereka tuju.

Jarak dari rumah ibu mertua nya dengan tempat pertemuan suaminya tidak terlalu jauh, hanya 45 menit. Harsa dan Jaziel langsung segera turun dengan tangan Harsa yang melingkar apik di lengang sang suami. Jaziel sangat senang membawa istrinya ke acara seperti ini, karena kalau ia datang sendiri pasti banyak perempuan perempuan nakal yang sering menggoda Jaziel.

"Aku udah sering di ajak tapi deg degan" bisik Harsa di telinga sang suami.

Jaziel terkekeh gemas "Gapapa sayang, ada kakak di sini"

H A R S A [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang