- Cium?

3.3K 357 73
                                    

Jaziel sudah pulang dari sholat berjamaah di masjid, ia masuk kembali ke dalam kamarnya mendapati Harsa yang masih tertidur pulas dengan cantiknya.
Jaziel tersenyum hangat membelai pipi Harsa lembut.

"Harsa bangun dulu sholat Ashar..."

Harsa melenguh
"enghhh nanti"

Jaziel menggeleng
"jangan tunda tunda sholat Harsa ayo bangun dulu ambil air wudhu terus kita pindah ke apartemen ya"

Harsa mengerucutkan bibirnya lucu menatap Jaziel kesel.
"Aduhhhhh!! lo ngapain si masuk kamar gw!! pegang pegang lagiii!" ujar Harsa kesal dengan nyawa nya yang masih sepenuhnya melayang layang.

"Saya suami kamu Harsa"

Harsa menghela nafasnya
"Maaf lupa, ya udah mau sholat minggir"

"Sabar... bisa buat Harsa jatuh cinta pasti bisa!" ujar Jaziel menyemangati diri sendiri.

Harsa sudah keluar dengan air wudhu nya dan segera melaksanakan sholat sesuai perintah sang suami.

"Harsa?"

"ya?"

"boleh sekarang aku panggil kamu Asa?"

Harsa mengangguk
"boleh"

Jaziel tersenyum
"Harsa sini" Ujar Jaziel sambil menepuk kasur kosong di sebelahnya.

Harsa menurut ia mendekat ke arah Jaziel.
"Apa?" ujar Harsa galak.

"A-aku mau cium boleh?"

Rasa panas kembali Harsa rasakan di pipinya bagaimana bisa Jaziel meminta izin padanya? ia benar benar sangat malu.

"y-ya udahh" jawab Harsa sambil mengalihkan pandangannya supaya manik matanya tidak bertatap dengan Jaziel.

Jaziel mendekatkan wajahnya melihat reaksi Harsa yang sudah memejamkan matanya.

"Ab—" ujar Annisa yang melihat pasangan pengantin baru itu hendak melakukan sesuatu.

Mereka berdua menoleh karena mendengar suara Annisa.
"Ups... maaf ya anak anak umi, umi gak tahu kalau kalian mau ciuman.. Aby biasakan pintu di kunci ya kirain Aby belum pulang dari masjid"

Harsa langsung menutupi wajahnya dengan bantal sedangkan Jaziel berusaha terlihat cool di depan sang ibu.

"A-ada apa umi?" tanya Jaziel gugup.

"gak papa tadinya mau umi tanya mau di bawain apa buat di apartemen ternyata lagi mau ciuman, masih sore kok Aby nanti malem aja biar puas" goda Annisa sambil menutup pintu kamar Jaziel.

Harsa masih setia menyembunyikan wajahnya
"AAAAA MALU BANGET!!!" teriak Harsa.

Jaziel menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal.
"maaf ya Asa kamu jadi malu, cium nya gak jadi nanti ya saya juga malu soalnya" ujar Jaziel sambil membelakangi Harsa.

Harsa mendengus
"HUH TAU AH ASA MAU MANDI!"

"Iya mandi sana aku mau beres beres barang barang kita dulu"

Harsa sebal padahal ia sudah berharap akan di cium— tidak maksudnya Harsa itu, Ah sudah lah.

Jaziel yang melihat punggung Harsa sudah masuk ke dalam kamar mandi menghela nafas nya lega, ia juga malu dan itu juga kecerobohannya bagaimana bisa ia lupa mengunci pintu lagi pula Jaziel tidak berniat untuk mencium Harsa, tidak tahu tiba tiba saja.

ternyata memang benar kalau berduaan dengan yang bukan muhrimnya bisa memicu hal hal seperti ini, maka dari itu

'DI LARANG BERDUAAN KARNA YANG KETIGA ADALAH SYAITON'

H A R S A [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang