Lunch break

315 24 32
                                    

*Di Kediaman Bpk Febrian Ditya Saputra di kawasan Pasar Minggu Jakarta Selatan

Rona bahagia terpancar jelas di wajah Rian pagi ini, masih memeluk Ara di tempat tidurnya matanya tak berhenti memandangi wajah polos istrinya yang masih tertidur pulas itu. Bayangan aktivitasnya bersama Ara dini hari tadi membuatnya tak berhenti tersenyum, keajaiban demi keajaiban dirasakannya sepanjang mendampingi Ara yang tengah mengandung buah cinta mereka. Dikecupnya lembut hidung Ara lalu perlahan ia menarik lengannya yang tengah ditindih kepala Ara untuk kemudian bangun dan bersiap berangkat ke kantor. Setelah mandi dan berpakaian, Rian kembali menghampiri istrinya yang masih terlelap, kini dikecupnya kening Ara dan puncak kepalanya, Rian tau Ara pasti masih lelah karena kegiatan mereka dini hari tadi, ia pun tak tega membangunkannya untuk pamit, maka diraihnya tangan kiri Ara dan dikecupnya lembut setelahnya ia pun bergegas berangkat ke kantor.


*Di kantor salah satu BUMN di bilangan Setiabudi Jakarta Selatan

Rian mengayunkan kakinya ringan, senyum tipis tak lepas sepanjang langkahnya dari parkiran basement menuju ruangannya di lantai 6.

Rian: Pagi.... (sapa Rian membuat 2 kawannya serta atasannya Doni yang kebetulan ada di ruangan, melongo melihat sikap Rian yang nampak ringan tanpa beban padahal mereka masih dihantui lembur hingga 2 sampai 3 hari ke depan)

Ridwan: lu habis nyimeng apa gimana?

Fahri: lu jangan senyum2 gitu napa yan, ntar Bang Doni nambahin kerjaan kita lagi (sindir Fahri ke atasannya)

Doni: suwee.. lo ri...

Rian: setiap hari itu harus disyukuri guys... (sahut Rian mukanya masih mesam mesem)

Ridwan: roman2 nya semalem beneran ada yang dapet jatah nih..

Rian tak menjawab dan masih terus mengulas senyum

Doni: aaa... paham gue sekarang, pasti bini lo udah masuk trimester kedua ya?

Rian hanya mengangguk dengan tetap mengulas senyum di wajahnya

Fahri: hah?!! maksudnya apa Bang?

Ridwan: istri lo bukannya hamil kan yan, emang nggak apa-apa ya begituan?

Doni: makanya lo pada married buruan... biar paham (sahut Doni sambil berlalu dari ruangan tersebut, meninggalkan tanda tanya bagi Fahri dan Ridwan yang masih gagal paham)

Ridwan: emang kenapa yan kalo trimester kedua?

Rian: makanya buruan married lo pada... biar paham (balas Rian mengulang ucapan atasannya, lalu kembali menghadap ke monitor nya)


*Di Kediaman Bpk Febrian Ditya Saputra di kawasan Pasar Minggu Jakarta Selatan

Ara perlahan membuka kedua matanya, ia menoleh Rian sudah tidak ada disampingnya lalu dilihatnya jam dinding menunjukkan pukul 08.30 pagi, pikirnya pantas saja Rian nggak ada, pastinya Rian sudah berangkat bekerja. Meski tak menemukan Rian saat terbangun Ara tetap merasa bahagia pagi ini, aktivitasnya bersama Rian dini hari tadi ternyata telah membuat tidurnya sangat nyenyak sampai2 ia tak menyadari Rian bangun dan bersiap berangkat bekerja. Tangannya pun segera meraih ponsel di nakas dan hendak menelpon suaminya.

drrrrttttttt.... ddrrrrrrrtttt...... ponsel Rian bergetar, wajahnya makin sumringah melihat nama kontak yang tertera di layar adalah Ara, dengan cepat ia pun meraih ponselnya.

Rian: pagi sayang... kamu baru aja bangun? (sapa Rian di ujung telpon)

Ara: kamu kok nggak bangunin aku sih?

Home sweet home 🏡Where stories live. Discover now