*****
"tiiin... tinnnnn...... " suara klakson terdengar berkali-kali di tengah kemacetan di ruas tol arah Tangerang-Jakarta, kini sudah hampir satu jam lebih perjalanan, Rian masih terjebak macet di daerah Tomang, Jakarta Barat.
Masih fokus mencari celah untuk menyalip kendaraan di depannya, tiba-tiba saja ponsel Rian berbunyi, nampak nama kontak yang tertera di layar ponselnya adalah mamanya, segera pria ini meraih ponsel di kursi samping kemudinya.
Rian: halo mah.. Ara gimana mah? mama udah di rumah sakit? Ara udah sadar mah? mah....
Kirana: mama udah di rumah sakit yan, tapi Ara masih belum sadar.. sekarang dokter masih ngecek kondisi Ara, kamu udah sampe mana?
Rian: huuh... (sahut Rian sejenak membuang nafas) Rian masih di tol mah.. baru mo masuk tol dalam kota, jalan tol dari Arah Tangerang macet banget, paling lama 20 menit lagi Rian sampe sana mah, tolong kabarin Rian ya mah.. kalo Ara udah selesai diperiksa, mudah-mudahan tol dalam kota nya nggak macet, jadi Rian bisa cepet nyampe
Kirana: iya... kamu ati-ati ya nak..
Rian hanya mengangguk lalu mengakhiri panggilan dari mamanya.
Usai mengetap pembayaran tol arah dalam kota, lalu lintas setelah gerbang tol masih nampak ramai, menaiki fly over tol, kendaraan malah semakin mengatre karena ruas jalan yang menyempit membuat kendaraan sedikit mengular. Usai menuruni fly over, ruas jalan tol dalam kota yang lebih besar hingga 4 lajur membuat lalu lintas kendaraan menjadi lebih lengang, tanpa pikir panjang kesempatan ini dimanfaatkan Rian untuk langsung tancap gas mempercepat laju kendaraan nya, saking terburunya, pria 29 tahun ini bahkan melaju hingga kecepatan 120 km per jam.
*Di Sebuah Rumah Sakit Ibu & Anak di kawasan Menteng Jakarta Pusat
Setelah kurang lebih 15 menit perjalanan melewati tol dalam kota menuju daerah Menteng, Jakarta Pusat, Rian akhirnya tiba di rumah sakit tempat biasa Ara memeriksakan kandungannya. Usai memarkirkan mobilnya, pria jangkung ini lekas berlari sambil tangan kirinya berusaha menelpon mamanya. Memasuki rumah sakit Rian langsung berjalan ke ruangan tempat dokter Nina praktik.
Rian: sus.. ada pasien atas nama Maheswara Oktaviani? (tanya Rian yang nafasnya masih ngos-ngos an karena habis berlari)
Suster: ibu Ara ya pak? pasien dokter Nina ya?
Rian: iya.. iya... betul
Suster: tadi ada di ruang pemeriksaan, tapi bukan di ruangan dokter Nina, ada di lorong ujung sana lalu ke kanan
Rian: makasih sus.. (sahut Rian seketika berlari menuju ruangan yang dijelaskan barusan)
Sesampainya di ruangan yang dimaksud, Rian tak menemukan mamanya di depan ruangan, pria ini sesaat membungkuk menumpukan kedua tangannya di lutut sembari mengatur nafasnya yang terengah-engah karena tak henti berlarian mulai dari parkiran hingga ruang pemeriksaan, sesaat kemudian sebuah suara terdengar memanggilnya dari belakang.
Kirana: iyann.... (seru wanita paruh baya ini berjalan menghampiri anaknya memegang lengan kiri Rian sambil sesenggukan)
Rian: Ara gimana mah? (tanya Rian dengan wajahnya yang lesu serta cemas)
Kirana: dokter nya belum keluar dari tadi, yan... mama minta maaf ya.. udah bawa Ara keluar rumah tanpa izin kamu dulu
Rian: udah mah.. Rian nggak mau bahas itu, yang penting sekarang kondisinya Ara mah... (sahut Rian sambil tangan kanannya memegangi kepalanya)
YOU ARE READING
Home sweet home 🏡
FanfictionSefruit kisah yang terinspirasi dari Nam Joo hyuk dan Bae Suzy yang sukses meranin karakter Dosan dan Dalmi. Berisi kumpulan cerita-cerita fiksi pendek tentang problematika-problematika sederhana di kehidupan rumah tangga pasangan muda. Pokoknya no...