Unexpected talk

228 23 27
                                    

*Di sebuah Private Villa di kawasan Perbukitan Sentul, Bogor

Pulang dari berkeliling mencari udara segar, Rian dan Ara akhirnya kembali ke villa tempat mereka menginap, keduanya langsung menuju dapur kecil yang tersedia disana, lalu dibukanya kulkas dan ditengoknya belanjaan bahan makanan yang mereka beli kemarin. Rian kemudian mengambil potongan daging sapi segar, daun bawang, paprika, dan juga bawang bombai.

Rian: sayang.. kita bikin sapi lada hitam aja gimana?

Ara: mau.. aku sukaa (sahut Ara mengangguk lalu tersenyum ke suaminya)

Pasangan suami istri ini pun berbagi tugas, Ara memotong daging tipis-tipis, lalu memarinasi daging dengan garam, lada, serta minyak wijen dan kecap asin. Sementara Rian mengupas bawang putih, memotong bawang bombai juga memotong paprika. Setelah mendiamkan marinasi daging di kulkas selama kurang lebih setengah jam, pasangan muda ini mulai mengolahnya. Rian mengambil sebuah pan lalu memanaskannya diatas kompor.

Rian: udah sekarang biar aku aja yang lanjutin masaknya, kamu kan udah ngebumbuin semuanya tadi

Ara: beneran?

Rian: iya.. udah sekarang kamu duduk aja ya.. (ucap Rian sambil menarik kursi meja makan mempersilakan Ara duduk di sana)

Ara: nggak.. aku mo berdiri disini aja nemenin kamu

Rian: yaudah terserah tuan putri aja

Keduanya pun menikmati waktu berdua memasak bersama

Ara: bawang bombai sama paprikanya dimasukin terakhir aja sayang.. biar masih crunchy, yang dimasukin dulu itu bawang putihnya

Rian: iya sayang...

Setelah proses mememasak selama kurang lebih setengah jam, sapi lada hitam mereka pun jadi, keduanya lalu menyantapnya bersama.

Ara: ian... aku suapin ya? aaaakk..

Rian dengan lahap makan sambil sesekali disuapi Ara.

Rian: kamu juga makan dong ra... jangan nyuapin aku terus.. gantian ya.. aaakk... (ucap Rian sambil memegang sendok hendak menyuapi istrinya)

Ara pun tak kalah lahap menyantap masakan hasil karya keduanya.

Ara: enak banget ya sayang...

Rian: besok mo dimasakin ini lagi?

Ara: nggak ah.. ganti menu dong?

Rian: yaudah bumil maunya dimasakin apa?

Ara: hmm... gimana kalo besok kita jalan-jalan ke atas sayang... tadi pas kita jalan pagi aku liat banyak banget orang bawa mobil ke atas, banyak juga mobil-mobil yang turun

Rian: iya rata-rata mereka yang turun itu kayanya habis liat sunrise sayang, karena emang ada beberapa spot untuk liat sunrise. Biasanya mereka naik ke atas malam hari trus bikin tenda untuk nunggu sunrise. Tapi kalo mo sampe atas banget sebaiknya pake mobil offroad karena jalanannya lumayan terjal dan berlumpur, emang kamu pengen ke atas?

Ara: nggak usah sampe atas banget sayang, aku pengen keliling-keliling cari kafe atau resto-resto deket sini aja sayang... yang nuansa pedesaan gitu, pengen deh nyobain masakannya

Rian: yaudah besok pagi kita jalan-jalan lagi ya..

Ara mengangguk bahagia, karena Rian selalu berusaha mengikuti apa pun keinginannya.

Malam menjelang.. Ara duduk di tepian pintu yang menghadap kolam renang, dinikmatinya udara malam sambil meminum segelas susu hangat yang tadi dibuatkan suaminya. Dilihatnya hamparan bintang menghiasi langit malam itu... membuat pemandangan malam ini makin sempurna, sungguh liburannya kali ini membuat Ara merasa benar-benar memiliki quality time bersama suaminya. Bisa berlama-lama berdua bersama Rian, membuat Ara seperti kembali menjadi pengantin baru yang tengah berbulan madu, perlahan ia meraba perutnya.. menyadari 5 bulan ke depan akan hadir makhluk kecil diantara mereka. Waktu seperti berjalan begitu cepat... rasanya baru kemarin ia dan Rian bertemu, tapi kini usia pernikahan mereka sudah menginjak 1 tahun, dan kini keduanya tengah menanti kehadiran sang buah hati, diusapnya terus perutnya yang kian nampak menonjol.

Home sweet home 🏡Where stories live. Discover now