*Di Kediaman Bpk Febrian Ditya Saputra di kawasan Pasar Minggu Jakarta Selatan
Derasnya hujan dan suara petir membangunkan Ara dari tidurnya pagi ini, dirasakannya tangan kanan Rian masih melingkar dan menangkup perut bagian bawahnya yang mulai sedikit membuncit. Bumil ini nampak agak kewalahan saat berupaya menyingkirkan tangan suaminya, karena ternyata dekapan tangan Rian melingkar cukup erat dan kuat. Dilihatnya jam dinding yang menunjukkan pukul 06.00 pagi, Ara bergegas membangunkan suaminya, karena tak ingin Rian terlambat ke Kantor mengingat cuaca hari ini yang nampaknya tak bersahabat menyusul hujan lebat yang urung mereda. Diusapnya lembut wajah Rian yang bersandar di pundak kanannya.
Ara: sayang.. banguuun.... udah jam 6 nanti kamu telat....
Rian masih terlelap, dinginnya cuaca di luar seakan membuat tidurnya semakin pulas.
Ara: sayang.... banguun......
Rian: hmm....
Ara: ian... udah jam 6 kamu nanti telat ke kantornya (ucap Ara masih mengusap lembut wajah suaminya)
Rian: hmm... males ra....
Ara: kamu mau bolos hah?
Rian hanya menggeleng masih melingkarkan tangan kanannya di pinggang istrinya.
Ara: bangun dong sayang... nanti kamu telat loh.. mana ujannya nggak berhenti-berhenti, ntar makin macet sayang.. kalo kamu nggak siap-siap sekarang
Rian: hmm.. iyaaa ra..... (bales Rian masih enggan melepaskan pelukannya ke Ara)
Ara: Riaaaaaan.... banguun..
Rian: iya ra.... (masih tak beranjak dari posisinya)
Ara: Riaaaaan udahan meluknyaa... perut aku nanti lama-lama keteken kalo kamunya nggak lepas-lepas...
Rian: maafin papa ya sayang.. maafin papa udah gelendotin mama kamu (sahut Rian sembari bangun dari tidurnya dan kemudian mengusap lembut perut istrinya, dan mengecupnya)
Ara: buruan mandi nanti kamu telat
Rian tersenyum lalu beralih mengecup kening istrinya kemudian berlalu ke kamar mandi.
Disaat suaminya tengah mandi dan bersiap, Ara kini sibuk menyiapkan sarapan. Bumil satu ini membuat menu sederhana andalannya yaitu nasi goreng dan telur mata sapi, selain itu Ara juga membuatkan beberapa potong sandwich isi smoke beef dan keju untuk bekal Rian ke kantor. Rian yang kini telah mandi dan berganti pakaian, keluar dari kamarnya lalu menyusul sang istri yang sibuk di dapur.
Rian: belum selesai juga nyiapin sarapannya? aku bisa beli sarapan di Bu Barkah kok ra.. dari pada kamu masak ntar malah capek (sapa Rian ke istrinya sambil memeluk dari belakang)
Ara: aku nggak capek sayang... (sahut Ara sambil membalikkan badannya yang semula menghadap kompor menjadi berhadapan dengan suaminya)
Rian: okey deh.. kalo maunya istriku kaya gitu.. (ucap Rian masih sambil melingkarkan tangannya di pinggang istrinya)
Ara: buruan sarapan trus berangkat... di luar ujannya masih deres Rian... nanti kamu makin lama kejebak macetnya..
Rian: iya.. mama Ara.. (jawab Rian sambil ngecup keningnya Ara lalu melepas pelukannya dan menuju meja makan untuk sarapan)
Ara: bekelnya jangan lupa dibawa ya sayang..
Rian yang baru aja menyuapkan sendok ke mulutnya hanya mengangguk-ngangguk sembari menatap istrinya.
Selesai sarapan Rian pun bergegas berangkat, tak lupa dibawanya kotak makan berisi sandwich yang telah disiapkan Ara.
Rian: sayang.. aku jalan ya.. (pamit Rian sambil mengecup puncak kepala istrinya dan ngelus-elus perut Ara seperti biasa)
YOU ARE READING
Home sweet home 🏡
Hayran KurguSefruit kisah yang terinspirasi dari Nam Joo hyuk dan Bae Suzy yang sukses meranin karakter Dosan dan Dalmi. Berisi kumpulan cerita-cerita fiksi pendek tentang problematika-problematika sederhana di kehidupan rumah tangga pasangan muda. Pokoknya no...