Chapter 10 : Masa lalu Arka

225 119 64
                                    

--***--

Arka berhenti ketika ingatan itu terus muncul dalam kepalanya. Ia menyandarkan tubuhnya pada dinding dan menatap ke bawah dengan tatapan kosong.

Flasback.. (on)

Arka meraih dan menggenggam tangan Aleta kekasihnya dengan tersenyum. Gadis itu menatapnya penuh cinta. Ia melepaskan seat belt kemudian melingkarkan tangannya ke lengan Arka sembari menyandarkan kepalanya pada pundak cowok itu.

Hari ini adalah hari anniv mereka yang ke-1 tahun. Mereka berencana pergi liburan ke suatu tempat yang sudah mereka rencanakan jauh jauh hari. Perjalanan yang mereka tempuh cukup jauh. Namun, apapun akan Arka lakukan demi Aleta gadis yang ia cintai.

Ia membelai kemudian mengecup pelan kepala gadis itu penuh bahagia. Ia berjanji pada dirinya sendiri akan membuat gadis itu bahagia hari ini.

Arka kembali menatap dan fokus pada jalanan di depannya. Ia menancap gas saat kondisi jalan sedang sepi dan melajukan mobil yang ia kendarai dengan kecepatan tinggi.

"Arka, salah satu hal yang harus kamu tahu," ucap Aleta yang kini sudah menatap Arka dengan tatapan penuh arti.

"Ya?"

"Kamu adalah satu-satunya orang yang mampu membuatku merasakan jatuh cinta." Ucapan Aleta terjeda. Ia menunduk dan matanya berkaca-kaca. "Terimakasih karena udah buat aku bahagia selama ini," lanjutnya dengan pipi yang sudah basah oleh air mata.

"Aku cinta kamu, Arka." Aleta tersenyum bahagia. Arka mengulurkan tangan kirinya. Kemudian membelai lembut pipi Aleta. Ia ikut tersenyum. Tidak dapat dipungkiri Arka juga sangat mencintai Aleta. Gadis yang merupakan cinta pertama Arka.

Arka menoleh kembali fokus pada jalan raya. Dalam beberapa menit kemudian Arka merasa pandangannya mulai kabur. Kepalanya terasa berat dan pusing. Tubuhnya lemas. Dengan sisa kekuatan Arka berusaha menahannya.

Aleta yang berada di samping Arka memanggilnya berkali-kali. Namun Arka hanya mendengarnya samar. Arka memejamkan mata.

"Arka!"

Suara panggilan dari Aleta, bersamaan dengan sebuah truk yang melaju dengan kecepatan tinggi dari arah berlawanan berhasil menghantam mobil yang mereka tumpangi.

Mobil itu berguling beberapa kali hingga membuat Aleta terpental jauh dari posisi mobil itu berhenti. Sedangkan Arka tergeletak tak jauh dari mobil. Dengan kondisi lemah Arka berusaha menggerakkan tangannya, ia menyentuh dahi yang kini penuh dengan darah. "Akh.."

Arka membuka mata yang masih terasa kabur. Kemudian dalam ingatan pertamanya adalah Aleta. Ia berusaha menggerakkan tubuhnya yang penuh luka mencari Aleta. Dalam jarak yang tak cukup jauh ia berhasil menemukan gadis itu.

Arka membelalakkan mata ketika menangkap sosok Aleta yang tergeletak lemah bersimbah darah. Kepalanya terluka parah. Dengan sisa kekuatannya Arka merangkak pada gadis itu. Ia meraih dan memeluk gadis itu yang penuh dengan darah. Air mata Arka tiba-tiba mengalir. Rasa sakit yang teramat dalam menusuk jantungnya.

"Aleta," ucap Arka lirih penuh penyesalan.

Flasback.. (off)

"Arghhh.." Arka berteriak dengan keras. Sangat menyakitkan ketika ia mengingat kejadian itu. Kejadian yang selalu menghantuinya.

Arka mendekap kepalanya dengan kedua tangan. Mencoba menghilangkan semua rasa takut yang kembali pada ingatannya. Ia mencengkram dada kiri merasakan detakan yang kini meningkat dengan cepat. Dada kirinya kini menjadi terasa sakit dan sesak. Arka bernapas dengan tersenggal. Tubuhnya gemetar. "Aleta.. Aleta.."

KAMU ITU SIRIUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang