Chapter 30 : Friends or Yourself

164 88 107
                                    


—***—

"Lo gak sendiri, lo berharga, lo mampu dan kita percaya semua akan baik-baik saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo gak sendiri, lo berharga, lo mampu dan kita percaya semua akan baik-baik saja."

-[copis2022]-

•••

Arka tidak masuk.

Hal itulah yang sedari tadi Alana pikirkan. Alana sempat berpikir cowok itu akan terlambat. Namun, sampai jam pelajaran berakhir Arka tak kunjung datang.

Alana semakin khawatir. Pasalnya semalam, selain kertas materi dari Arka. Gadis itu juga tak sengaja melihat beberapa pack obat di dalam laci, tepatnya di bawah kertas materi. Alana berpikir Arka pasti lupa membawanya atau mungkin bisa juga dengan sengaja meninggalkannya.

Alana memandang layar ponsel. Terbersit pikiran ingin menghubungi Arka terlebih dulu. Menanyakan mengenai kondisinya hari ini. Tapi sayangnya nyalinya tak cukup untuk sekedar menanyakan kabar cowok itu.

"Gak usah dipikirin terus Lan. Mungkin Arka lagi ada acara penting." Ucapan Bella membuat Alana menoleh. Ia berkata tanpa memandang wajah sahabatnya itu. Sementara tangannya sibuk menyalin tugas yang semalaman Alana kerjakan mati-matian.

Ya walaupun menurut Alana Bella sedikit menyebalkan. Tetap saja Bela adalah sahabat terbaik yang ia miliki sekarang.

Alana heran, sejak tadi gadis itu tak bercerita apapun. Namun, Bella selalu mudah menebak. Seakan bisa membaca pikirannya.

Alana menghela tak menjawab, ia hanya menunduk sembari menggigit bibir bawah dengan dahi berkerut dalam. Melihat beberapa pack obat milik laki-laki itu di tangannya. Sementara otaknya sibuk berputar memikirkan Arka yang tak ada kabar sama sekali.

Sepasang netra Alana beralih memandang keempat cowok tampan itu masuk lengkap dengan seragam basket. Mereka tampak berbincang-bincang, membicarakan hal kecil dan sesekali tertawa bersama.

"Lan, ini ntar di kumpulin di mejanya Bu Ges—"

"Lo kumpulin punya gue sekalian ya. Gue ada urusan penting." Alana beranjak menyandang tas punggungnya, setelah tanpa rasa bersalah memotong ucapan Bella begitu saja. Ia segera berlari mengejar keempat cowok itu ketika mereka mulai meninggalkan kelas. Mengabaikan Bella yang masih terus memanggil namanya dengan tatapan heran.

Keempat cowok itu menoleh bersamaan ketika suara nyaring Alana memanggil mereka dari belakang. Gadis itu berhenti berlutut dengan napas tersengal setelah cukup jauh berlari. Kaki jenjang mereka  melangkah lebar sehingga Alana pun harus bersusah payah mengejarnya.

"Lo.. habis lari-larian?" Suara Reza membuat Alana mendongak, kemudian menatap keempat cowok itu secara bergantian.

Masih dengan napas tersengal gadis itu menjawab. "Menurut lo?"

KAMU ITU SIRIUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang