Chapter 43 : Perubahan

176 25 118
                                    

—***—


"Jika benar cinta, mengapa menciptakan jarak pada kisah yang baru mulai?"

-Arka Raditya-

______


"Widih, siapa lagi tuh Lan? Keren juga. Jangan bilang lu punya cadangan."

Bella yang sejak tadi memperhatikan Alana dari kejauhan akhirnya mendekat. Menjajarkan diri dan berjalan beriringan menuju kelas. Sementara yang ditanya hanya diam, malas menjawab.

"Gila sih kalo sampe lo selingkuhin Arka," tuduhnya, membuat Alana tak tahan untuk terus berdiam diri. "Please Alana, gue gak pernah ajarin lo jadi cewek maruk," tambahnya lagi.

"Dia bukan selingkuhan gue," sanggah Alana kesal.

"Iya udah, gak usah ngegas. Terus itu siapa? mencurigakan. Abang lo bukan, adik lo gak punya."

"Adeknya Arka." Alana menjawab pelan sembari terus melangkah tanpa memperdulikan Bella yang terus mengejarnya.

"Arka punya adek? Kok gue baru tau? Bukannya dia cuma punya kakak perempuan?" Bella masih terheran, disaat ia merasa tahu segalanya tentang Arka. Ternyata ia malah mendapatkan fakta lain. Bahkan dulu saat berada di SMP yang sama dengan Arka. Ia tak pernah sekalipun tahu Arka punya adik laki-laki.

Alana tak menjawab, ia hanya terus melangkah menuju kelas. Pikirannya penuh dengan perkataan Azka saat akan memasuki gerbang beberapa saat lalu. "Kak, tolong pikirin lagi ya. Gue gak mau lo hidup dengan penyesalan nanti."

Setelah mengucapkan kalimat itu, Azka masih sempat tersenyum tulus hingga kemudian melaju dengan motornya. Kini hati Alana kembali bimbang. Harus bertahan dengan ego atau menjauh membiarkan Arka bahagia tanpanya.

"Lan," panggil Bella pelan, sementara Alana hanya berdeham tanpa menoleh.

"Lo tau kan kalo gue masih jomblo."

"Terus?"

"Gue gak sahabatan sama lo lagi gak apa-apa kok, sumpah. Asal lo jadiin gue adik ipar."

Alana berhenti mendadak, menatap Bella yang saat ini menautkan kedua ujung jari telunjuknya dan memandang ke arah lain.

"Sorry Bell, lu terlalu tua buat jadi adik ipar gue."

Setelah mengatakan itu Alana berjalan cepat. Meninggalkan Bella yang masih terus mengejar dan memberinya umpatan kasar.

"Sialan lu temen laknat, berhenti gak lu." Bella terus mengumpat tanpa henti dan Alana tetap mengabaikannya. Inilah Alana yang sekarang, gadis itu tak pernah tersenyum lagi sejak kunjungan terakhirnya di Rumah Sakit.

Hingga pada akhirnya, Bella melihat langkah Alana berhenti mendadak. Namun saat itu Bella masih belum menyadari apapun. "Berhenti juga lu nyet—" Bella menghentikan kalimatnya, ia melihat wajah Alana yang menegang dengan tangis tertahan. "Lan, lu kenap—"

"Cewek gak tau diri, gak tau malu."

"Anak pindahan aja belagu, sok-sok an ngerasa jadi rebutan. Padahal mukanya biasa aja, gak ada cantik-cantiknya."

"Dia tuh yang bikin Reygan hampir dikeluarin dari sekolah. Dia juga yang buat Arka masuk Rumah Sakit."

"Kalo gue jadi dia, gue udah malu dan bakal pindah sekolah."

Mereka tertawa keras setelah puas melontarkan kalimat-kalimat pedas dan menusuk. Dengan jelas Bella dapat mendengar semuanya. Ia melirik Alana yang masih diam tanpa mau bertindak. Alana malah memilih tak peduli dan akan beranjak pergi.

KAMU ITU SIRIUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang