—***—
"Gimana rasanya mengetahui tapi harus berpura-pura tidak peduli? Terkadang mencintai kamu memang selucu itu."
-Arka Raditya-
•••
"Arka serius sama ucapannya tadi?"
...
"Jadi sekarang kita udah jadian?
...
"Apa itu artinya kita pacaran?"
...
Dahi Leo mengernyit, memperhatikan wajah adiknya lamat-lamat. Sesekali ia juga memastikan adegan film pada layar televisi. Leo heran, dirinya dan Alana tengah menonton film sedih sekarang. Namun, bukannya menangis gadis itu malah senyum-senyum tidak jelas sambil menopang kepala menatap televisi.
"Nasib jelek punya Adek satu sakit kejiwaan," sindirnya, membuat Alana tersadar dan melirik Leo dengan lirikan mengejek.
"Nasib amat punya Abang suka iri dengki," balas Alana tak mau kalah.
Leo melotot. "Sekarang bisa ngejawab kamu ya." Alana tertawa geli saat tangan Leo mulai menggelitik perutnya. Tangan Leo semakin lincah saat Alana memohon meminta ampun. Membuat tawa Alana semakin pecah hingga terdengar ke seluruh penjuru ruangan.
"Kak Leo mah suka gitu." Alana mengusap matanya yang basah akibat terlalu banyak tertawa. Sementara Leo hanya terkekeh puas.
"Siapa suruh senyum-senyum gak jelas."
"Gak bisa lihat adeknya bahagia dikit apa?"
Mendengar itu Leo mendekatkan wajahnya dan berbisik. "Siapa?"
"Apanya?"
"Yang bikin kamu bahagia?"
Alana tersenyum tertahan, menggeleng cepat. Merasa malu di goda Leo seperti itu.
"Jawab gak?" ancam Leo dengan tangan terangkat bersiap menggelitik.
Alana masih menggeleng, namun Leo sudah bisa menebak alasan gadis itu bisa sebahagia ini. "Udah jadian ya?"
"Hah?? Sama siapa?"
Leo berdecak. "Arka lah siapa lagi."
Alana tak menjawab, ia hanya mengangguk kecil sebagai jawaban. Namun, dalam hatinya ia sendiri belum begitu yakin dan masih ragu dengan ungkapan Arka. Karena setahu Alana, Arka masih belum melupakan Aleta.
Leo menghela napas lega. Terlihat dari senyumnya yang ikut bahagia.
"Akhirnya kamu berhasil membuat Arka jatuh cinta sama kamu. Kamu harus bantu dia bangkit dan lupain masa lalunya."
"Tapi Alana gak yakin bisa kak."
Senyum Leo perlahan memudar. "Kenapa, kok gitu?"
"Arka belum sepenuhnya mampu melupakan masa lalunya. Bahkan dia juga bilang masih sangat mencintai Aleta."
Leo menangkup kedua pipi Alana, hingga membuat bibir gadis itu mengerucut.
"Jangan pesimis dulu dong. Kakak yakin dia gak akan mempermainkan perasaan kamu. Arka gak mungkin bilang suka kalo dia sendiri masih ragu."
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU ITU SIRIUS
Teen FictionTuhan memberikan takdir terbaik dalam hidupku. Karena telah mengijinkan aku bertemu kamu. Sosok laki-laki penuh cinta dan luka. Laki-laki yang memiliki senyum tipis namun hangat. Laki-laki yang memiliki rasa takut akan kehilangan dan bahkan lupa car...