Prolog

7.2K 437 3
                                    

"Abang lelah hadapi Khiya?" Khiya tak sedikitpun melepas pandangannya pada pria yang saat ini menjulang membelakangi

"Bukan lelah" Mahesa menjeda ucapannya untuk membingkai bayangan Khiya melalui cermin, gadis itu menangis, menatap kecewa, marah namun disaat yang sama memancarkan rindu.

Berulang kali Mahesa bertanya pada hati dan isi kepalanya, apa kalimat selanjutnya yang akan ia utarakan sudah tepat? ratusan kali pula mereka mengangguk bahwa kalimat selanjutnya adalah keputusan terbaik untuk dirinya maupun Khiya

Menghela nafas panjang yang ternyata cukup menyesakan, Mahesa berbalik mencari tatapan gadis yang telah menemaninya lebih dari dua dekade

"Abang sayang kamu, Khiya" ucap Mahesa pelan dengan getar suara yang tak bisa disembunyikan. 

"Hanya..." menghela nafas panjang, mahesa mengunci tatapan Zakhiya bahwa kalimat selanjutnya sangat serius "abang engga bisa melanjutkan hubungan ini lagi"

Benar kata ibu, sebaik-baiknya pasanganmu tidak menjamin akan selalu bersamamu.




T I T I K B A L I K

Titik Balik (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang