Tangan mungil Sienna menabur bunga diatas gundukan tanah bertulisan Bagas sang kakek yang diketahui telah meninggal satu tahun sebelum Khiya dan Mahesa menikah.
Walaupun bapak meninggalkan Khiya sedari kecil lantas tidak membuat ia menghentikan harapan-harapan baik untuk Bapak.
Setiap mudik ke kampung halaman, mereka selalu menyempatkan diri untuk ziarah ke seluruh makam orang-orang yang mereka cintai walaupun makam bapak berada di Pekanbaru
Khiya menghapus sudut air matanya kemudian berdiri saat Mahesa mendekap bahu sang istri dengan Sienna yang berada di gendongannya
"Sienna tidak punya kakek" keluh Sienna memeluk ayahnya
Mahesa dan Khiya saling berpandangan "Nina beli ice cream sama kakek"
"Sienna punya kakek" Sahut Mahesa beriringan menjauhi pelataran makam
"Mana?"
"Punya tapi tempat tinggalnya beda"
"Sienna boleh main ketempat kakek?" Khiya menatap horor anaknya
"Ngga boleh kalau belum waktunya"
"Kapan?"
"Ayah ngga tau"
"Tetap ngga ada kakek"
"Yang ngga punya kakek bukan Sienna aja, ayah sama bunda juga ngga punya kakek"
"Oh iya" Sienna terkekeh "Jadi bukan Sienna aja ya?"
"Bukan"
Khiya membuka pintu mobil dan mengambil alih kemudi sementara disampingnya Mahesa memangku Sienna.
"Masih jauh, bun" Mahesa mengawasi pergerakan mobil melalui kaca spionnya, saat alarm mobil bunyi Khiya menekan pedal remnya kemudian memindahkan transmisi
Mahesa menyiapkan uang parkir dan memberikannya agar tidak membuat Khiya ribet.
"Ayah laper" Keluhnya padahal sebelum kemakam mereka sudah makan, Mahesa saja masih kenyang.
"Sienna udah abis satu mangkuk laksan tadi"
"Makan biskuit dulu, mau?"
Sienna menggeleng "Mobilnya masih naik turun bukit, makan yang ada aja ya?" Bujuk Mahesa
Sienna menatap sekeliling mobil yang memperlihatkan barisan pohon dan bukit teh
"Makannya nanti di Kampung Baru sama om Athar"
"Om Athar ada?"
"Iya om Athar baru beres kerja, pulangnya nanti bareng kita"
"Yey Sienna dapat jelly beruang"
Mahesa membuka satu kemasan biskuit lalu memakannya semata-mata agar Sienna ikut makan.
"Sienna boleh minta?" Mata jernihnya mengerjap lucu
"Boleh dong" Mahesa mengecup kilat ubun-ubun putrinya
Mahesa menjauhkan biskuitnya "Pakai tangan kanan" Dengan patuh Sienna mengganti tangannya
"Bunda mau ngga, kalau mau ayah suapin" Khiya hanya meliriknya kemudian menggeleng
Athar is calling
"Ya, Thar?"
"Sampai mana?"
"Belum keluar kebun teh, masih jauh, lo udah sampe"
Mahesa terdiam mendengarkan Athar yang berbicara panjang lebar membuat Khiya menyerngit penasaran karena lama.
"Ngomong dulu sama Khiya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Balik (End)
RomanceKhiya dan Mahesa adalah sepasang petani yang menitipkan hati satu sama lain. melalui kasih, ada satu dunia yang hanya mereka tempati. melalui kasih, mereka adalah pasangan sehidup semati. melalui kasih, apakah bersama adalah pilihan yang pasti? Ba...