9. Keresahan Mahesa

1.7K 226 1
                                    

Dasar Anya!

"Ampun Mahesa, lama banget bukanya. Lagi ngapain sih?" Anya langsung masuk kedalam kontrakan, menaruh beberapa paper bag di lantai.

"Waalaikumsalam"

Kedua kalinya Anya berkunjung ke kontrakan Mahesa, pertama urusan pekerjaan dan kedua sekarang yang entah alasan berkunjungnya untuk apa yang namun kedatangan Anya selalu membuat Mahesa tidak tenang, jangankan Anya berduaan dengan Khiya di ruangan yang samapun hampir belum pernah.

Agar tidak menjadi fitnah Mahesa membuka pintunya lebar dan mengganjalnya dengan celengan ikan tempat uang koin.

"Bagi minum dong hes, apaan nih harum bener, lo masak?" Tanya Anya saat bergerak untuk mengambil minum di galon yang diletakanya dekat dengan kompor. Ia menatap Mahesa kaget dan kagum secara bersamaan

"Hm, makan nya. Tapi ambil sendiri , gue keburu laper" Mahesa memabawa piring yang sudah dialaskan nasi dan lauk kemudian dibawa ke ruang tengah yaitu ruangan yang berisi tempat tidur, lemari, meja dan karpet. Rumah kontrakannya ini hanya terdapat satu petak dengan satu sekat untuk dapur dan air.

"Oh iya lo puasa ya? Mohon maap nih gue pasti ganggu lo banget" sahutnya yang tak mendapat balasan, karena Mahesa sedang fokus menikmati makannya.

Anya tergoda mencicipi masakan Mahesa pantas mengambil piring, nasi serta lauknya

"Enak" Komentar anya setelah mencicip daging sambal ijonya

"Kok lo bisa buat masakan kayak gini, dagingnya empuk lagi. Lo presto?"

"di rebus, abis itu campur sama bumbu yang udah di goreng"

"kok bisa empuk gini, lo rebus berapa lama?"

"Ada tekniknya" karena kepedasan, Anya mengambil gelas dan menuangkan air sekalian untuk Mahesa

"abis dari mana?" Pakaian Anya sama percis dengan pakaian yang dikenakan saat di kantor. bedanya sekarang, rambutnya dicepol dan blazernya entah dimana.

"Abis bangkotan nungguin si Arnold yang kagak muncul-muncul" dari yang sering di ceritakan Anya, Arnold ini pacarnya Anya yang super sibuk hingga membuat perempuan yang kini sedang berdesis kepedasan itu sering mengomel tak jelas.

"Katanya mau ajak gue nonton terus quality time buat ganti minggu kemarin yang dia ke luar kota. Ehh malah 'bi maaf ya, barusan aku di telefon pak Indra suruh cepet-cepet ke lokasi. Ada masalah'" lanjut Anya  dengan bibir yang mencabik dan mengolok-ngolok.

"Dari pada gue kesel, mending ke sini kan deket sama kontrakan lo"

Ponsel Mahesa kembali berdering dan si pelaku yang menghubunginya adalah Zakhiya.

"Iya ini baru beres makan"

"Gimana rasanya? Enak?"

"Masih enakan buatan kamu, padahal udah abang ikutin semua tahapan dan takarannya. "

"Tuh Mba, kode mau terus dimasakin padahal dagingnya enak loh ini " Anya menyahut di tengah obrolan pasangan itu yang langsung membuat Mahesa membeku khawatir karena setelahnya Khiya diam.

Tak mendapat sahutan, Anya menyerngitkan alis menatap tanya pada Mahesa.

"Oh ini Anya dik temen abang yang satu magang itu. Kebetulan lagi disini" Mahesa sedang tidak  berselingkuh tapi kenapa seakan-akan sedang tertangkap basah.

"Berdua?"

"Iya"

"Tenang aja kok a-" Anya menyahut dan  sadar dengan nada bicara Khiya tetapi ia masih memasang mode santai.

Titik Balik (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang