Kira terbangun dari tidur dengan kepala yang sedikit pusing, dia mendesah ketika melihat matanya yang bengkak karena menangis sebelum tidur. Ini waktunya makan siang dan dia turun ke lantai satu untuk melihat karyawannya.
Dua karyawannya sedang makan siang dan menunaikan ibadah, sedangkan yang satu melayani pembeli. Toko Kira berada di kawasan ruko yang sebagian besar disewa oleh perkantoran, itu sebabnya tokonya akan selalu ramai pada pagi dan siang hari.
Setelah pembeli terakhir keluar dari tokonya, Kira menyuruh satu karyawannya itu untuk makan siang bersama temannya yang lain.
Kira memang tidak menyediakan tempat untuk pelanggannya makan di tempat, karena karyawannya masih sedikit dan tempat yang terbatas, Kira hanya menyediakan satu meja dan dua kursi di sudut dekat kaca untuk menunggu pesanan.
Satu pembeli masuk ketika Kira sedang mengunyah kue lapis, belum makan siang membuat perut Kira lapar.
"Silahkan, ada yang bisa dibantu Pak ?" Kira buru-buru menelan makanannya
"Saya mau ini !" tunjuk pria dewasa pada kue ulang tahun ukuran besar rasa coklat
"Boleh.." jawab Kira lembut dan mendatangi pria itu untuk mengambil kue di dalam kulkas
"Kuenya mau ditulis ucapan Pak ?" Ucap Kira dengan tersenyum
"Kamu habis menangis ?" Tanya pria itu
"Hah !! Gimana Pak ?!" Tanya Kira bingung, untung saja tangannya belum menulis sesuatu di kue itu
"Mata kamu sembab seperti habis menangis !"
Dipandang intens dengan pria asing membuat Kira salah tingkah sendiri, Kira mengalihkan pandangannya ke kue dan menyodorkan satu buah kertas dan pulpen untuk pria itu tulis ucapan pada kuenya.
"Ini !"
"Baik, ditunggu dulu ya Pak !" ucap Kira ramah
Selesai menulis ucapan dan membungkus kuenya, Kira berbalik ke meja kasir dan kaget ketika pria itu masih berdiri memandangnya. Kira pikir pria itu duduk untuk menunggu dia selesai menulis.
"Silahkan Pak" Kira menyerahkan struk pembelian dan kue tadi ke tangan pria itu
"Kamu karyawan di sini ?" Tanya pria itu melihat seragam yang digunakan Kira
"Seperti yang Bapak lihat !" Kira tersenyum dengan ramah
Mulut pria itu tak jadi berucap ketika pembeli baru datang dan menggeser posisinya yang masih berdiri di depan meja kasir. Sebelum meninggalkan toko, pria itu kembali menoleh ke arah Kira yang tersenyum ramah melayani pembeli.
—-oOo—-
Sepulang dari toko Kira memutuskan untuk berkeliling dulu di sebuah mall, dia ingin menyegarkan pikirannya dan melupakan bayang-bayang Serkan dari otaknya.
Apalagi matanya yang masih sedikit sembab pasti akan menimbulkan kecurigaan dari mamanya. Makanya dia ingin mengulur waktu sebelum pulang ke rumah.
Kira mampir ke sebuah toko buku untuk melihat-lihat buku resep, meski sudah banyak akses zaman sekarang untuk mencari resep makanan. Tapi Kira tetap lebih suka membaca dari sebuah buku.
Bruk...
Buku yang dibaca Kira jatuh ketika anak kecil berumur 5 tahun menyenggol pahanya. Anak perempuan dengan rambut ikal itu tampak ketakutan melihat Kira.
"Ma-af.. Tante !"
"Ga papa sayang.." Kira berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan anak itu dan mengelus rambutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh
Romance[ Cerita Dewasa, Sequel My Nony ] Jodoh itu lucu Jodoh itu misteri Jodoh itu unik Jodoh itu... Tidak ada yang tahu definisi sesungguhnya dari jodoh, bahkan peramal pun belum tentu tepat menebak siapa jodohnya. Kita cari tahu tentang arti jodoh melal...