Jodoh•25•(18+)

9.5K 318 14
                                    

Serkan sudah diperbolehkan pulang, tapi dia menolak dan memilih dirawat satu ruangan bersama Kira.

Tyo yang mendapat laporan dari Shaka dan Haikal memutuskan kembali ke rumah sakit untuk menjaga Serkan dan Kira yang berada di satu ruangan.

Tyo tidak akan membiarkan hal-hal yang tak diinginkan terjadi pada anak-anaknya, mengingat Serkan sangat menggebu-gebu untuk memiliki Kira.

"Mas ?!" Nony yang bersiap pulang kaget ketika melihat Tyo datang dengan membawa koper dibantu Haikal.

"Iya.. Sayang !" Tyo menjawab sekedarnya dan menyuruh Haikal untuk kembali bekerja

"Om, Tante. Haikal pamit ! Bang Serkan dan Kira cepat sembuh !" ucap Haikal sebelum meninggalkan ruangan

"Mas ngapain bawa koper ke sini ?!" Nony melihat dua koper yang dibawa oleh Tyo, bukan seperti orang yang mau menginap di rumah sakit. Tapi lebih tepatnya seperti orang yang mau liburan.

"Kita malam ini tidur di sini jaga mereka !" Tyo menatap tajam pada Serkan yang sepertinya kecewa dengan perkataannya

"Loh, bukannya Shaka dan Haikal yang akan menjaga mereka ?" Nony bingung dengan suaminya

"Batal, Mas berubah pikiran !" Ucap Tyo tegas

"Pah ! Sebaiknya Papa istirahat di rumah saja, pasti Papa lelah. Nanti kalau Papa jatuh sakit seperti kita bagaimana ?!" Dari ranjang tambahan tepat di sebelah Kira, Serkan memberikan saran untuk Tyo

"Iya Mas, benar kata Serkan. Kita pulang aja yuk, Mas pasti lelah setelah perjalanan jauh !" Nony sepertinya tidak tau isi pikiran Serkan yang sama persis seperti Tyo sewaktu muda

"Enggak sayang, Mas ga capek ! Selama ada kamu disamping Mas, semua akan baik-baik saja !" Tyo menyuruh Nony untuk duduk dan dia segera berbaring dipangkuannya.

Serkan menatap malas pada Tyo yang sengaja menginap di rumah sakit, sedangkan Kira hanya tersenyum melihat wajah Serkan yang kesal.

—-oOo—-

"Bibi..." Hanif yang baru selesai mandi memanggil asisten rumah tangganya

"Iya Mas !" jawab wanita paruh baya itu

"Liat Si Kecil ?!" Jika bukan asisten rumah tangga Hanif, pasti orang akan mengira Hanif mencari anaknya. Tapi itu adalah panggilan sayang Hanif pada istri kecilnya.

"Tadi Mba Eva sepertinya pergi ke rumah Pak Tyo, Mas !"

"Hadeuh... kayanya gue harus pindah rumah agak jauhan dikit !!" Gumam Hanif sebelum menyusul istrinya itu

"Eh... mau kemana ?!" Hanif yang baru mau masuk ke rumah Tyo mencegah Eva yang terlihat buru-buru keluar

"Mau nyusul Papa ke rumah sakit !" jawab Eva cuek, dia masih kesal pada Hanif

"Eh, ga boleh ! Ini udah malam, besok aja kita pergi ke rumah sakit !" Hanif masih berusaha mencegah Eva.

"Ga mau, Eva malam ini ga mau bobo sama Bang Hanif. Bang Hanif masih belum bisa move on !" Eva mendorong Hanif dan berlalu pergi kembali ke rumahnya

"Elah... ribet banget nikah !" Hanif menyusul istrinya yang sudah kembali pulang

"Kecil, udah dong. Bang Hanif kan udah minta maaf dari tadi siang. Tadi juga kita udah belanja cemilan yang banyak !" Hanif membujuk Eva yang menutup dirinya dengan selimut

"Abang udah move on kok, tadi kita hanya tidak sengaja bertemu. Dia mau bicara tentang pernikahannya. Abang ga mungkin kambali padanya"

"Pembohong !!" Eva bicara dari dalam selimut

JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang