"Sebenernya lo sakit apa ?!" Dari nada bicara Shaka terdengar kepanikan bercampur kekesalan
"Gue mau minum !" jawab Nindy yang baru terbangun dari pingsannya
"Nih, pelan-pelan !" Shaka menahan dasar gelas Nindy ketika gadis itu meminum air pemberiannya
"Makasih ya.." Shaka mengangguk dan kembali menaruh gelas bekas Nindy ke atas meja
"Muka lo pucet banget, ga mau ke rumah sakit aja ?!" Saran Shaka ketika baru memperhatikan tubuh Nindy yang terlihat sedikit lebih kurus dan wajah yang semakin pucat.
"Gue ga papa, gue cuma demam biasa. Lo mau kan nemenin gue hari ini ?!" Nindy menggenggam tangan Shaka
"Menurut gue ini bukan sakit yang wajar Nin, dalam satu semester ini udah ga keitung berapa kali lo pingsan di sekolah ?! Lo kenapa ?! Apa yang ga gue tau ?! Dan kenapa selama lo sakit, Rachel ga pernah jenguk lo ?! Kalian kenapa ?!" Shaka akhirnya mengungkapkan semua pertanyaan yang selama ini menumpuk di hatinya
"Kita ga papa, kita masih sering tuker kabar ! Dan memang dia lagi sibuk dengan kegiatan sekolahnya, makanya jarang ketemu !" Jawab Nindy dengan lemah
"Tapi, kenapa gue ngerasa dia lagi menghindar dari kita berdua ?!" Shaka melepas genggaman tangan Nindy pada tangan kanannya
"Itu perasaan lo aja !" Nindy tersenyum kecut ketika menatap tangannya
"Lo mau makan ?! Gue kasih tau nyokap lo dulu !" Ucap Shaka sebelum berdiri dan berjalan menuju pintu
"Sampai kapan Ka ?!" Pertanyaan Nindy berhasil menghentikan tangan Shaka yang akan membuka pintu kamar
"Sampai kapan gue nunggu balasan perasaan lo ?!" Tegas Nindy pada keterdiaman Shaka
Shaka menghembuskan nafas dengan kasar, sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Nindy.
"Gue rasa lo udah tau jawabannya Nin ! Perasaan gue ga pernah berubah ke satu gadis, dan lo tau siapa orang itu !" Shaka meninggalkan kamar Nindy tanpa melihat betapa hancurnya perasaan gadis yang sudah berkali-kali dia tolak itu.
"Gue ga akan nyerah ! Sampai mati, gue ga akan nyerah Ka !"
—-oOo—-
"Hel !" Panggil Nindy ketika melihat Rachel baru keluar dari gerbang sekolahnya
"Nindy ?!" Gumam Rachel heran
"Lo sendiri ?!" Tanya Rachel ketika mendekat ke arah Nindy yang sudah menunggunya di depan mobil
"Sama supir !" jawab Nindy dengan tersenyum
"Mmh.. Gue harus ke tempat les ! Duh.. Papa kok belum jemput ya ?!" Rachel terlihat gelisah di depan Nindy
"Tadi gue suruh Om Romy untuk pulang, gue udah minta izin buat jalan sama lo !" Ucapan Nindy membuat Rachel hampir menjatuhkan ponselnya
"Terus, Papa gue ngizinin ?!" Tanya Rachel lagi memastikan
"Iya, Om Romy masih belum berubah ya.. tetap kocak seperti biasanya !" Nindy tersenyum mengingat percakapannya tadi dengan Romy
"Gue..."
"Lo ga ada jadwal les hari ini Hel !" Tebak Nindy yang tau kalau Rachel ingin menghindarinya
"Gue kangen sama lo ! Gue pengen hangout bareng lo lagi, kaya dulu !" Mohon Nindy pada Rachel
"Shak.." Rachel mengurungkan niat untuk melanjutkan ucapannya
"Dia lagi sibuk kegiatan osis, lo masih mau kan jalan sama gue ?!" Tanya Nindy menatap Rachel yang terlihat semakin cantik dan dewasa, berbeda sekali dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh
Romance[ Cerita Dewasa, Sequel My Nony ] Jodoh itu lucu Jodoh itu misteri Jodoh itu unik Jodoh itu... Tidak ada yang tahu definisi sesungguhnya dari jodoh, bahkan peramal pun belum tentu tepat menebak siapa jodohnya. Kita cari tahu tentang arti jodoh melal...