Nony terus memeluk dan menenangkan Tyo yang menangis sesenggukan. Setelah mengantar Sheeva, pria tua itu terus menangis di pelukan sang istri. Ternyata dibalik sikapnya yang dingin dan tegas ada sifat lain yang hanya dia tunjukkan pada istri tercintanya.
Tyo sungguh tidak menyangka hari ini akan tiba, melepas salah satu anaknya untuk menjalani kehidupan baru bersama jodohnya.
Dan sepertinya sebentar lagi Tyo juga akan melepas kedua anaknya secara bersamaan untuk mengarungi bahtera rumah tangga.
"Sudah dong Mas nangisnya, nanti matanya bengkak loh !" Nony menepuk-nepuk pelan punggung Tyo
"Besok anak-anak pasti banyak tanya tentang mata Mas yang bengkak, apalagi Si usil Shaka !"
Tyo mengangkat wajahnya yang sejak tadi bersembunyi di ceruk leher Nony.
"Mas sedih sayang, tidak ada lagi suara Sheeva yang selalu menganggu kita di kamar !
Nony tersenyum melihat hidung mancung Tyo yang memerah, sungguh lucu melihat ayah dengan empat anak dan sudah berumur itu menangis seperti bayi.
"Bukannya Mas suka kesel kalau anak-anak kita menggangu !" Nony menyindir Tyo
"Iya, itu kan dulu waktu masih ada mereka. Sekarang sudah pergi satu, jadi terasa ada yang kurang, sayang.."
"Sekarang ada orang lain yang akan diganggu Sheeva setiap malam !" Nony tersenyum
Mendengar itu Tyo langsung bangun dari tidurnya, Nony menatap heran pada Tyo yang dengan tergesa memasuki kamar mandi.
"Mas mau kemana ?" Nony mencegah Tyo yang mau membuka pintu kamar dengan wajah basah, sepertinya Tyo habis membasuh wajahnya
"Mas mau ke rumah Sheeva, pasti Si Hanif mau melakukan hal yang tidak-tidak pada Sheeva. Tidak akan Mas biarin !"
Nony menarik Tyo untuk duduk di tepi ranjang. Awalnya Tyo menolak, tapi ketika tarikan tangan itu terasa kuat, akhirnya Tyo mengalah.
"Mas ga lupa kan kalau Sheeva sekarang sudah menjadi seorang istri ?" Tyo menggelengkan kepalanya
"Tugas istri kan melayani suami, dan sekarang suami Eva adalah Hanif. Jadi sudah menjadi hak Hanif untuk melakukan apapun pada Eva !"
"Sayang... Tapi Sheeva masih kecil !" Tyo memelas
"Aku yakin kok mereka tahu yang terbaik buat mereka sendiri, jadi sekarang lebih baik kita tidur ya Papa !" Nony menuntun Tyo untuk berbaring, dengan telaten Nony merapikan selimut Tyo dan mengganti lampu utama menjadi lampu tidur.
"Selamat tidur Papa" Nony mengecup kening Tyo yang sedari tadi diam
Baru beberapa menit Nony memejamkan mata, sebuah tangan meraba perutnya dari dalam selimut. Entah kapan telapak tangan besar itu masuk, yang pasti sekarang pemiliknya sedang sibuk mengecup dan menjilat leher kiri Nony.
"Mash..." Nony merasa geli
"Mas ga bisa tenang memikirkan Sheeva !" Tyo sudah berpindah posisi ke atas tubuh Nony
"Apa dengan begini akan merasa tenang !" Nony merangkulkan kedua tangannya pada leher Tyo
"Kamu tau apa yang Mas butuhkan sayang !"
—-oOo—-
"Ng—hachieh" Shaka menggosok hidungnya yang tiba-tiba terasa gatal
"Ng—hachieh" lagi-lagi Shaka bersin, dan kali ini tepat mengenai wajah seseorang yang membuka pintu rumah.
"SIALAN !!" Satu kata yang keluar dengan lantang dari mulut Romy, mengagetkan Shaka
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh
Storie d'amore[ Cerita Dewasa, Sequel My Nony ] Jodoh itu lucu Jodoh itu misteri Jodoh itu unik Jodoh itu... Tidak ada yang tahu definisi sesungguhnya dari jodoh, bahkan peramal pun belum tentu tepat menebak siapa jodohnya. Kita cari tahu tentang arti jodoh melal...