Jodoh•7•

9K 438 36
                                    

Tyo dan Romy menahan tubuh Serkan yang akan memukul Hanif, sedangkan Kira memeluk Mamanya yang terus menangis di ruang keluarga.

Tiga keluarga sudah berkumpul, sebuah kejadian membuat Eva anak bungsu Tyo dilaporkan pihak sekolah sedang berbuat mesum di dalam mobil bersama Hanif.

"Anjing lo Nif, gue pikir kita keluarga !!" Serkan memberontak di dalam pelukan Tyo dan Romy, kedua pria paruh baya itu tampak kualahan menahan tubuh kekar Serkan.

"Ini salah paham !" Hanif berbicara dengan meringis, karena rahang kirinya sempat mendapat bogem mentah dari Serkan

"Aakkhh... Bajingan lo !!!" Serkan hampir lepas dari pelukan Romy dan Tyo

"Sabar Kan !!" Romy menenangkan Serkan

"Bener apa yang dilaporkan pihak sekolah ?" Hendri mencoba bersikap lebih tenang, meski hatinya juga panas melihat tingkah anak pertama yang selalu dia banggakan itu akhirnya membuatnya malu. Terlebih terhadap Tyo, sahabat yang sudah dianggap seperti keluarga baginya.

Pakaian Hanif berbau alkohol, nampak beberapa bercak lipstik di kerah kaos putihnya, bisa dipastikan kalau Hanif menghabiskan waktu di sebuah club. Tapi yang jadi pertanyaan, kenapa dia bisa ditemukan berbuat mesum di mobil bersama Eva.

"Aku lupa kejadiannya, Yah !" Hanif memijat kepalanya yang masih sedikit pusing

Shaka hanya bisa mengepalkan tangannya, jika dia tidak menghormati Hanif yang usianya lebih darinya, bisa dipastikan Hanif akan mati ditangannya.

"Eva bisa kamu jelaskan ?" Hendri beralih kepada Sheeva yang sedari tadi hanya diam menyaksikan perdebatan beberapa orang di depannya

"Eh, apa yang mau dijelasin ya Om ?" Tanya Eva gugup mendapat perhatian dari seluruh keluarga

"Apa yang kepala sekolah dan guru kamu bilang benar, kalian sudah berbuat sesuatu di mobil Hanif ?" Tanya Hendri dengan hati-hati, dia takut melukai perasaan Eva.

"Jaga omongan lo ya Hen ! Gue tahu siapa anak gue !" Kali ini Tyo yang emosi mendengar pertanyaan Hendri. Menurut Tyo, Hendri secara tidak langsung menuduh Eva sengaja berbuat seperti itu bersama Hanif.

"STOP !!! Kalian para jantan, bisa tenang dulu ga sih ! Kita dengerin dulu dari kedua belah pihak !" Susan yang sudah muak mendengar perdebatan akhirnya ikut bicara

"Eva jelasin ya sayang, pelan-pelan saja !" Meta mengelus lembut rambut ikal gadis yang sudah dianggap sebagai putrinya sendiri itu

"Aku ga ngapa-ngapain kok Om, Tante, Papa dan Mama !" Eva memandang satu persatu wajah orang yang menatapnya

"Tu Kan ! Lo denger sendiri gue ga ngapa-ngapain. Ga mungkin lah gue macem-macem sama Eva yang udah gue anggep adek gue sendiri !" Hanif merasa dirinya aman, karena dia benar-benar lupa kejadian di mobil, seingatnya dia tertidur lalu tiba-tiba ketika bangun sudah berada di rumah Tyo.

"Tapi..."

Semua orang yang awalnya merasa lega, kembali menatap pada Eva yang ternyata belum selesai bicara. Hanif kembali merasakan deg-degan, menunggu kelanjutan cerita dari mulut Eva.

"Bang Hanif cium Eva di bibir !" Eva rasanya ingin menangis mengingat tadi Hanif tiba-tiba menariknya ke dalam mobil dan menciumnya paksa sebelum akhirnya tertidur di dadanya.

Buk...

Bukan Serkan atau Shaka yang memukul Hanif, tapi Hendri yang berada di sebelahnya langsung melayangkan pukulan ke pipi kiri Hanif. Hanif langsung tersungkur ke lantai. Belum merasa puas, Hendri menduduki perut Hanif dan menarik kerah kaosnya.

"Ayah ga pernah ngajarin kamu jadi brengsek kaya gini !"

Buk...

"Hen, tenang Hen !" Kini tugas Romy dan Tyo beralih menenangkan Hendri yang kembali memukul Hanif

JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang