Jodoh•22•

4K 301 24
                                    

Serkan menatap dingin pada dokter yang berada di dalam ruangan Kira, tangannya yang masih menetesakan darah itu kembali mengepal. Sebisa mungkin Serkan menahan emosinya untuk tidak memukul wajah dokter yang selalu tersenyum pada Kira.

"Saya pikir, spesialis anda tidak ada hubungannya dengan kondisi calon istri saya ?" Serkan menekan setiap perkataannya

"Apa anda sedang mengusir saya ?" dokter kandungan yang bernama Andra itu malah tersenyum menanggapi ucapan Serkan

Andra tidak bodoh, dia tahu lelaki tampan yang sedang berdiri di depannya itu sangat cemburu atas kehadirannya.

"Saya tahu anda cukup pintar untuk mengerti maksud saya !" Ucap Serkan dengan sinis

Kira menatap malas pada Serkan, jika tenaganya cukup kuat sudah pasti dia ingin mengusir Serkan sekarang. Bayangan Serkan mencumbu Cindy masih teringat jelas di kepalanya.

Kira muak dengan sifat munafik Serkan, jika sebelumnya mungkin Kira akan tersipu malu dan bahagia mendengar Serkan berkata kalau dia adalah calon istrinya. Tapi berbeda dengan sekarang, Kira benar-benar ingin marah mendengar Serkan semudah itu mempermainkan perasaannya.

"Sebaiknya Kakak yang keluar !!" Kira berkata dengan dingin tanpa menatap ke arah Serkan

"Sayang ?!" Serkan terkejut mendengar ucapan Kira

"Jangan mendekat !!" Kira mendengar langkah kaki Serkan yang mendekat ke arahnya.

"Sayang... Kakak mohon, jangan begini !" Serkan tetap mendekati Kira yang masih duduk bersandar di atas ranjang

"Aku bilang jangan mendekat !!" Kira sedikit menjerit, hatinya begitu sakit membayangkan keintiman Serkan dengan wanita lain kemarin. Kira menyesal begitu mudahnya terlena dengan rayuan Serkan untuk menjalin hubungan dengannya.

"Sebaiknya Anda ikuti saja kemauan Nona Shakira, demi kesehatannya !" Sebagai dokter, Andra khawatir dengan kondisi Kira yang seperti takut dan tertekan berada di dekat Serkan

"Arrghh... Brengsek !!! Tahu apa kamu ?! Jangan ikut campur urusan kami !!" Serkan mendorong Andra yang menahan lengannya ketika ingin menyentuh Kira

Bruk...

Andra yang tidak sigap terjatuh ketika mendapat dorongan yang kuat di dadanya. Kira yang mendengar suara seperti benda jatuh berbalik dan melihat Andra sudah terduduk di lantai.

"SERKAN !!! Aku mau kamu keluar sekarang, aku ga mau bertemu kamu !!" Kira marah melihat Serkan malah melampiaskan emosinya pada seseorang yang tidak bersalah.

Serkan kaget dengan semua perkataan yang keluar dari mulut Kira, 20 tahun mereka hidup bersama. Baru kali ini Kira memanggil namanya tanpa sebutan Kakak.

Dan baru kali ini dia melihat Kira terlihat marah dan menatap tajam ke arahnya. Semarah dan sebenci itukan Kira padanya, Serkan tahu kesalahannya kali ini sangat fatal. Tapi bukankah dia sedang dijebak saat itu, bahkan yang ada dibayangkan Serkan adalah Kira.

"Kamu salah paham sayang, Kakak dijebak oleh wanita itu. Kakak ga mungkin mengkhianati kamu !" Serkan masih terus berupaya meyakinkan Kira

Hiks...

Hiks...

"Aku mohon kalian keluar !" Kira menangis dan kembali membuang muka

Akhirnya Serkan mengalah, dia tak mau kondisi Kira semakin parah akibat emosinya. Serkan akan memikirkan cara untuk mendapatkan maaf dari wanitanya.

Dokter Andra sudah lebih dulu keluar dari ruangan dan mencari perawat untuk memeriksa kondisi Kira.

"Bagaimana ?" Tyo dan yang lainnya sengaja menunggu Serkan keluar dari ruangan, mereka memberi waktu untuk Serkan lebih dulu bertemu dengan Kira

JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang