Jodoh•16•

4K 248 16
                                    

Hari ini Shaka menempel bagaikan lem pada Nony, kemana pun Nony pergi, Shaka akan terus membuntutinya. Pasti ada yang tidak beres dari anaknya itu, Shaka adalah anak yang aktif. Tapi hari ini dia tampak tak bersemangat dan bermalas-malasan di rumah.

Biasanya meskipun tidak ada jadwal kuliah, Shaka akan keluar rumah atau bermain ke rumah sebelah untuk mengganggu Romy dan Rachel.

"Kamu kenapa sih Nak ?" Nony menarik Shaka untuk duduk di sofa, hari sudah menjelang siang dan Shaka masih saja menempel padanya

Bukannya menjawab Shaka malah memeluk Nony dari samping, Nony tahu pasti ada sesuatu yang terjadi pada putranya itu. Meski terbilang gesrek, Shaka tetaplah seorang anak yang butuh sandaran ketika ada masalah.

"Rachel lagi ?" Nony sudah bisa menebak, menjelang remaja masalah Shaka hanya satu, tidak bisa mendapatkan hati Rachel.

"Mah, ke mbah dukun yuk !" Dagu Shaka berada di bahu kanan Nony

"Hahaha..." Bukannya kaget, Nony malah tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Shaka

"Mama.. ih, apa yang lucu !!" Shaka yang kesal, memperat pelukannya pada Nony

"Aduh ! Habis kamu ada-ada aja sih. Bisa-bisanya putra seorang Prastyo Nugraha ke mbah dukun buat dapetin hati seorang gadis !"

"Hhuhh... Shaka lelah Mah !" Shaka lagi-lagi mendesah

"Lagian Mama heran deh sama Rachel, kok ga tergoda sih sama pesona kamu. Kurang apa coba anak Mama yang satu ini. Ganteng iya, lucu juga iya.."

"Memang anak On Romy agak lain Mah !" Shaka memejamkan matanya, merasa nyaman memeluk Mamanya selagi sang Papa tidak ada di rumah.

"Eh, tunggu. Mama punya ide cemerlang, mama yakin kali ini kita bakal tau isi hati Rachel yang sesungguhnya !" Nony memberi sebuah solusi untuk putranya

"Apa itu Mah ?!"

—-oOo—-

Di tempat lain, Tyo dan Romy sedang menunggu seorang informan yang akan membongkar semua  rencana licik Cindy pada Serkan satu tahun lalu.

"Lama banget sih Rom, gue udah ga sabar mau cepet-cepet pulang ketemu Nony !" Tyo menutup dokumen laporan perusahaan yang dikelola oleh Serkan selama ini.

"Sabar kali Yo, Santiago gue juga ga sabar buat ketemu Neng Susan. 3 hari puasa serasa 3 bulan !"

"Pikiran lo ga bisa positif dikit Rom ?! Gue yang kangen sama Nony bukan Pitung !" Tyo menatap Romy dengan malas

"Yo, gue kenal lo bukan sehari, dua hari ya. Gue tau banget istilah kangen yang lo maksud itu apa. Ga usah naif deh lo !" Romy kesal, dan sepertinya memang hanya mereka sahabat yang selalu bertengkar dan beda pendapat tapi bertahan lama.

Tok... Tok...

"Masuk !"

"Maaf Pak, saya terlambat !" seorang pria muda yang berpakaian rapi itu berdiri di hadapan Tyo dan Romy

"It's ok, mana laporan yang kami minta !" Romy mengambil alih, Tyo hanya diam memperhatikan mereka berdua yang berpindah duduk di sofa

"Sudah gue duga Yo !" Romy menatap sinis pada laporan dan tablet yang memperlihatkan rekaman CCTV hotel tempat Serkan dijebak.

"Siapa dibalik itu semua ?" Tyo masih santai menanggapi

"Maaf Pak, Bapak Dio Setiawan !" informan itu yang menjawab

"Apa hubungan Dio dan Bayu ?" Tyo menautkan kedua tangannya di atas meja kerjanya, mencoba mencerna semua kejanggalan yang terjadi pada kasus Serkan

"Bayu Wardana adalah adik ipar dari Dio Setiawan !"

JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang