Jodoh•24•

3.7K 278 62
                                    

Nony menendang pelan kaki Shaka yang sedang asyik bermain ponsel di samping ranjang Serkan

"Siap, Dok !" jawab Shaka buru-buru mematikan ponselnya

"Lah Mama ! Kirain dokter !" Shaka menatap malas ke arah Nony

"Yuk, temenin Mama ke kantin !" Nony menarik Shaka untuk keluar dari IGD

"Ta-tapi Shaka diberi sebuah tugas oleh Bapak Prastyo Nugraha untuk menjaga anak pertamanya yang bernama Adyatama Serkan Nugraha, Mah !"

Shaka dalam mode sedikit berlebihan, entah karena takut akan ancaman papanya atau karena imbalan lain yang hanya dia dan papanya yang tahu.

"Ssstt... berisik ! Udah ayo ikut Mama !"

Setelah memastikan cairan infus Kira berjalan lancar dan tergantung ditiang yang berada disebelah Serkan yang tertidur. Nony menarik Shaka untuk meninggalkan kedua pasangan itu untuk melepas rindu dan menyelesaikan masalah mereka.

Hiks... Hiks...

Kira menangis melihat kedua punggung tangan Serkan dibalut perban, dari jarinya terlihat kalau tangan Serkan sedikit bengkak.

"Ka, jangan berisik !" Serkan bergumam dengan mata terpejam

Hiks... Hiks...

"Shaka !!" Serkan yang mengira itu Shaka, membuka matanya dan terkejut melihat Kira menangis dengan posisi berdiri disebelah ranjangnya

"Sa-sayang ?! Kira ?! Kamu ngapain di sini ?!" Serkan mencoba bangun dari tidurnya, istirahat yang kurang karena memikirkan Kira membuat tubuhnya lemah bersamaan dengan kedua punggung tangannya yang terasa sakit

"Kak ?!" Kira mencegah Serkan yang kesusahan untuk duduk

"Ga papa, sini. Duduk sini, Kakak rindu !" Serkan menarik pelan Kira untuk duduk di ranjangnya

"Kamu kenapa nangis ?!" Serkan menghapus air mata Kira

"Kakak ga papa ?!" Tanya Kira dengan khawatir

Grep...

Kira memeluk Serkan, mengabaikan tangannya yang sakit karena bertabrakan dengan dada bidang Serkan.

Serkan yang memang menahan diri sedari tadi untuk tidak memeluk Kira, merasa lega sekaligus bahagia karena sudah bisa memeluk wanita yang dicintainya lagi.

Rasa rindu yang menggebu terasa menguap ketika bisa kembali mencium aroma tubuh Kira, Serkan berkali-kali mencium puncak kepala Kira.

"Maafin Kira !!" Kira berucap pelan di dada Serkan

"Sstt... cup.. cup.. Kenapa minta maaf ?!" Serkan terus mengelus punggung Kira yang bergetar

"Maafin Kira karena ga percaya sama Kakak, maafin Kira karena tadi ga mau ketemu Kakak !" Kira melepas pelukannya dan menatap Serkan yang tersenyum padanya

"Jadi kamu udah maafin Kakak ?!" Serkan bahkan tidak berani menyinggung masalahnya, tapi karena Kira membahasnya, ini adalah kesempatan Serkan untuk mendapatkan maaf dari Kira.

Kira menggangguk dan kembali memeluk Serkan. Sebuah adegan yang mengilukan ketika melihat pasangan yang saling terluka di tangan mereka itu saling memeluk dengan erat.

"Kenapa ?!" Tanya dokter umum yang akan memeriksa kondisi Serkan ketika melihat perawatnya berbalik secara perlahan setelah menutup pelan gorden pembatas

"Nanti aja Dok ! Mereka lebih membutuhkan satu sama lain dari pada kita !" jawab perawat perempuan itu menarik pelan dokter jaga untuk menjauh

—-oOo—-

JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang