Jodoh•18•

6K 316 19
                                    

Serkan mendesah ketika berjalan menuju meja makan, obat macam apa yang Cindy campurkan ke makanannya kemarin. Kenapa efeknya begitu kuat, bahkan setelah semalaman dia berimajinasi melakukan kegitan panas bersama Kira, pagi ini senjatanya masih tetap berdiri.

"Pagi.. Pah !" Serkan menarik kursi tepat di depan Tyo yang baru saja menutup panggilan teleponnya

"Sudah sadar ?" Tyo bertanya dengan menyeruput kopi panas

"Maaf.. Pah !" Serkan tau apa yang dimaksud Tyo

"Bahkan kelinci saja bisa lebih berhati-hati untuk tidak masuk ke lubang yang sama !" Serkan merasa sang papa menyindirnya

"Jika semua urusan di sini sudah selesai, tinggalkan perusahaan ini dan ambil alih perusahaan Papa !"

"T-tapi.. Pah !"

"Tapi ?!" Tyo menunggu penjelasan dan pembelaan dari Serkan

"Perusahaan ini atas nama Papa kandung Serkan, dan wasiat Opa mengatakan Serkan harus mengambil alih perusahaan ini sebagai ganti Pratama Nugraha"

"Lalu kamu menganggap Papa ini siapa ?" Tyo menaikkan satu alisnya

"Bu-bukan begitu Pah. Serkan ingin bertanggung jawab penuh dengan perusahaan yang sudah dipercayakan untuk Serkan. Untuk perusahaan Papa yang lain, ada Shaka dan Hanif yang bisa meneruskan !"

"Shaka masih terlalu kecil, dan untuk Hanif. Dia sudah punya usaha sendiri yang harus dikelolahnya !"

"Serkan bermaksud membawa Kira untuk tinggal di sini setelah menikah Pah !" Serkan menatap wajah Tyo yang datar

"Untuk menjaga dirimu sendiri saja, kamu masih ceroboh. Sekarang sudah berencana membawa Kira tanpa pengawasan Papa dan Mama. Tidak bisa !!" Tyo menatap tajam pada Serkan, jika itu berurusan dengan keluarga dan perusahaan Tyo akan berubah tegas.

"Serkan tau kemarin terlalu ceroboh Pah, tapi Serkan janji kedepannya akan lebih berhati-hati !"

"Oiya... apa kamu tau ? Dunia bisnis itu kejam, sedikit saja kamu lengah, orang lain akan menghancurkanmu !"

"Kenapa kamu tidak bisa belajar dari kesalahanmu 1 tahun lalu ?!" Tyo menyangga dagu dengan genggaman tangannya

"Apa kamu pernah berpikir dampak semua itu jika media tau ?! Bukan hanya nama baik perusahaan yang hancur, tapi nama baik keluarga Nugraha juga !"

"Apa belum cukup perasaanmu dan Kira tersiksa selama 1 tahun ini, hanya demi mempertahankan perusahaan ?"

"Apa begitu caramu menyelesaikan masalah yang terjadi di perusahaan tanpa Papa ? Apa begitu caramu bertanggung jawab pada perusahaan ?! Jawab Papa Serkan !!" Meski terdengar tenang tapi banyak penekanan disetiap perkataan Tyo

Bukan maksud Tyo untuk menyakiti perasaan Serkan, tapi bagi Tyo sudah cukup kesalahan yang dilakukan Serkan. Dan Tyo ingin putranya itu lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan.

"Apa kamu tidak bisa menganggap Papa ini sebagai Papa kandungmu ? Kenapa kamu selalu berusaha bertindak sendiri ? Apa kamu sudah tidak butuh Papa ?" Suara Tyo yang tadinya tinggi kini merendah, entah kenapa Tyo terganggu dengan sikap Serkan yang selalu berusaha menjadi mandiri semenjak dewasa

"Bu-bukan begitu Pah, bukan itu maksud Serkan !" Serkan menatap Tyo dengan sendu

"Kamu, Shakira, Shaka dan Eva adalah anak-anak Papa. Apa pernah Pap membedakan kasih sayang di antara kalian ?! Apa kamu tau, kamu adalah panutan Shaka ?!"

Serkan menatap tak percaya pada Tyo ketika mendengar kalimat terakhir, Shaka menjadikan dirinya panutan. Padahal selama ini Serkan merasa tak pantas menjadi pewaris kekayaan Tyo setelah lahirnya Shaka.

JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang